Share

Bab 471

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Mendengar ucapannya, Nicholas memperlihatkan senyuman sinis di wajahnya. Dia memandang Edwin yang berada di sampingnya dengan tatapan penuh makna.

Mengusir?

Setengah dari Universitas Mano ini didonasikan oleh Keluarga Winata, siapa yang bisa mengusirnya dari sini?

"Apakah Pak Edwin tidak mendengar ucapanku?" Melihat Edwin tidak bergerak, Rhea langsung memarahinya dengan keras.

Emosi Edwin langsung meledak, dia berkata dengan marah, "Kalau Clear Group tidak ingin berinvestasi, silakan pergi dari sini. Aku tidak perlu memohon agar kalian berinvestasi!"

Usai berbicara, emosi Edwin juga sudah terlampiaskan. Dia pun duduk di kursinya dengan ekspresi tak acuh.

"Kamu ...." Rhea terkejut dan marah menatap Edwin. Profitabilitas proyek ini memang sangat rendah dan hampir tidak ada yang optimis dengan hal ini. Jika bukan karena Clear Group benar-benar ingin berkembang di Kota Mano, mereka tidak akan berinvestasi dalam industri seperti ini. Di lubuk hati Rhea, dia tahu bahwa Universitas Mano membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 472

    "Rhea, ada apa ini?" tanya Warren dengan marah ketika menghampiri adiknya."Kak, tadi gadis itu yang menabrakku dan pria ini mengusirku. Aku membuat perhitungan dengan rektor mereka, tapi ternyata rektor mereka ini juga orang yang tidak rasional. Dia bukan hanya tidak peduli dengan masalah ini, tapi juga menyuruhku pergi!" Rhea semakin merasa tersakiti saat menceritakan kejadiannya, bahkan air matanya juga hampir menetes."Mau berlagak seperti apa Universitas Mano ini? Hanya sekelompok pengemis yang meminta sumbangan dari mana-mana, berani-beraninya kalian menggertak orang? Segera minta maaf pada adikku atau aku akan membuat perhitungan dengan kalian!" Warren berdiri di antara Nicholas dan Edwin.Monica sangat ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Edwin mendongak dengan wajah memerah. "Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu tidak tahu tempat ini adalah universitas? Apakah kamu tidak takut orang-orang mengejekmu?""Mengejek? Kalian saja tidak takut malu, kenapa kami harus takut?" Warren nai

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 473

    "Satpam, tahan mereka! Segera lapor polisi!" Edwin benar-benar murka. Dengan kemarahan yang memuncak, dia membentak, "Ini universitas, bukan tempat kalian untuk bertindak semena-mena! Kalaupun nggak mendapat investasi dari kalian, Universitas Mano tetap tidak akan terima dipermalukan!"Beberapa satpam universitas langsung mendekat dan menahan Warren dan Rhea."Edwin, kamu akan menyesal! Apa kamu pikir orang lain akan mau berinvestasi dalam proyek ini? Profitabilitas proyek ini sangat buruk, bahkan Clear Group sekalipun nggak mau berinvestasi, siapa lagi yang berani melakukannya?" Warren berteriak keras."Tanpa investasi dari kalian pun, Universitas Mano masih bisa cari dana sendiri!" ujar Edwin dengan penuh wibawa.Nicholas melihat dari samping dan menghela napas dalam hati. Edwin benar-benar pandai berakting! Proyek ini memang tidak memiliki tingkat profitabilitas tinggi, tetapi setidaknya tidak akan merugi. Paling tidak, mungkin hanya akan membuat sebagian modal mereka tertahan.Namu

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 474

    Monica terdiam sejenak, kemudian segera mengikutinya."Edwin, kenapa kau membiarkannya pergi? Panggil dia kembali sekarang juga! Kenapa dia memukul kakakku dan pergi begitu saja dengan seenaknya? Nggak ada hukum lagi ya di negara ini? Suruh dia kembali dan minta maaf!" teriak Rhea dengan marah.Plak ....Pada saat itu, amarah Jansen sudah memuncak. Dia mengangkat tangannya dan menampar Rhea."Kamu berani memukulku?" Rhea marah besar, tubuhnya gemetar karena emosi. "Berani-beraninya budak ini menamparku? Kak, patahkan kakinya, buat dia cacat seumur hidup!"Warren menelan ludah, dia menatap Jansen dengan mata memerah. "Paman Jansen ... apakah dia benar-benar Nicholas?"Tatapan Jansen tampak kosong. Dia menarik rambutnya sendiri dengan kesal, lalu terduduk di kursi dengan wajah yang pucat."Nicholas? Aku nggak peduli siapa dia itu, yang jelas aku akan membunuhnya hari ini ...." Rhea masih marah-marah dan terus mengumpat. Namun, ketika melihat ekspresi Warren yang murung, dia tiba-tiba ter

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 475

    Orang yang sanggup mengendarai mobil seperti itu tentunya bukan orang biasa.Nicholas melihat wajah itu dan tersenyum canggung, "Kebetulan sekali?"Sandra tidak mengenakan seragam militer. Dia mengenakan kaus berwarna hijau muda, dengan rambut pendeknya yang tergerai, dan kacamata hitam besar. Penampilannya tampak sangat menawan dan berkarisma. "Ibuku sudah keluar dari rumah sakit. Aku ingin mengundangmu ke rumahku malam ini!""Uh ... aku mungkin nggak sempat malam ini ...," ujar Nicholas seraya memaksakan senyuman."Aku datang bukan untuk berdiskusi denganmu, melainkan memberitahumu!" Sandra mengerucutkan bibirnya dan mengernyit. Setelah itu, mobilnya berderu saat dia berbalik dan pergi menjauh.Nicholas tersenyum pasrah dan menghidupkan kembali mobilnya, kemudian mengemudikannya ke luar kampus.Nicholas tidak suka berhubungan dengan Keluarga Sanjaya. Lagi pula, Keluarga Sanjaya dan Keluarga Winata tidak berada di lingkaran yang sama. Meskipun mereka berada dalam kelas sosial yang sam

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 476

    "Oh ya? Bagaimana keputusannya?" Nicholas paling mementingkan hal ini."Sadewa memang diduga melakukan penculikan dan sudah ditetapkan menjadi tersangka. Ditambah dengan kejadian di Desa Mandani sebelumnya, kamu berada dalam posisi pasif ...." Sandra ragu-ragu sejenak, kemudian tersenyum penuh makna dan berkata, "Akan tetapi, kita tetap harus patuh pada prosedur, jadi kamu mungkin akan diinterogasi."Nicholas terdiam sejenak, lalu tertawa sinis. Dia tidak percaya bahwa jika Keluarga Sanjaya turun tangan, dia masih tetap harus diinterogasi.Sepertinya hal ini memang sengaja diajukan oleh Keluarga Sanjaya untuk melebih-lebihkan keseriusan masalah ini. Jika masalah ini sudah mencapai tahap yang sangat serius, Keluarga Sanjaya baru akan turun tangan untuk mengatasinya. Dengan demikian, Nicholas terkesan seolah-olah berutang budi besar terhadap Keluarga Sanjaya."Selain itu, aku juga menemukan bahwa sasaran kedua pembunuh itu sebenarnya bukan ibuku, melainkan kamu .... Menurut informasi yan

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 477

    Nicholas tahu bahwa Ruby masih membencinya karena kejadian di toko perhiasan waktu itu. Namun, Nicholas juga tidak terlalu memedulikannya. Sebab, dia datang hanya untuk makan malam, dan tidak akan terlalu banyak berbicara dengan Ruby."Ruby!" bentak Albert. "Apa yang kamu bicarakan? Nicholas adalah tamu!""Tamu? Orang seperti ini bisa jadi tamu Keluarga Sanjaya?" Ruby berkata dengan ekspresi yang berlebihan, "Ayah, kalau orang seperti ini bisa jadi tamu kita, aku benar-benar kecewa dengan keluarga ini!""Ruby ...." Wilson turun dari mobil dan menarik tangan Ruby. "Meskipun orang ini nggak ada apa-apanya, tetap saja kamu nggak boleh mengungkapkannya dengan terus terang. Masih ada kedua orang tuamu di sini, nanti saja baru kita bicarakan ....""Kalian ...." Saking kesalnya, wajah Albert menjadi memerah.Raut wajah Nicholas juga tampak buruk, dia berkata, "Tante, gimana kalau aku datang lain kali saja?""Nggak apa-apa! Selama aku belum mati, siapa yang berani mengusirmu? Kamu harus tingga

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 478

    "Baiklah, kalau begitu kamu selesaikan saja sendiri!" ujar Albert dengan tidak sabaran sambil melambaikan tangannya. Namun, tiba-tiba dia teringat dengan sesuatu. "Oh, ya. Nanti kalau Sherin mengajukan permintaan, kamu jangan menyetujuinya. Pendapatnya tidak mewakili pendapatku juga, aku harap kamu mengerti akan hal ini!"Nicholas terkejut sejenak. Dia merasa tidak senang, tetapi tetap mengangguk dengan ringan."Sudah waktunya makan, keluarlah! Entah apa saja yang dibicarakan!" Suara Nyonya Sherin terdengar dari luar.Nicholas berbalik, lalu memberi isyarat kepada Albert dan berjalan keluar dari ruangan.Melihat kepergian Nicholas, Albert mengerutkan keningnya dan tertawa sinis seolah-olah tidak peduli.Keluarga Sanjaya dapat berdiri teguh di Kota Mano bukan karena kecakapan mereka, melainkan karena mereka tidak pernah terancam atau bergantung pada orang lain. Jika Nicholas berpikir bahwa dia bisa memeras Keluarga Sanjaya dalam hal ini, dia benar-benar keliru.Sebenarnya, Nicholas tida

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 479

    "Apa lagi yang bisa terjadi? Tentu saja hal besar dalam hidupmu!" Nyonya Sherin memperlihatkan sedikit kelegaan. "Menurutku, Nicholas adalah pria baik. Cobalah berteman dengannya, mungkin kalian berdua ada kesempatan untuk bersama!""Apa?" Mulut Sandra terbuka lebar."Apa yang ingin Ibu lakukan? Apa Ibu ingin menikahkan Sandra kepada Nicholas? Apa yang ada di pikiranmu?" Ruby membelalakkan matanya menatap Nyonya Sherin.Nyonya Sherin meletakkan sendoknya dan berkata, "Apa maksudmu dengan 'apa yang ada di pikiranku'? Apa kalian merasa tidak cocok? Kenapa kalian terkejut seperti ini? Aku bahkan merasa bahwa Sandra yang tidak sepadan dengannya.""Ibu, apa yang Ibu pikirkan? Ibu sudah gila, ya? Apa Ibu tahu siapa dia? Apa Ibu benar-benar akan menikahkan Sandra dengannya?" Ruby terlihat tidak percaya ketika berkata, "Meskipun dia punya toko perhiasan di Kota Mano, bukan berarti dia memiliki prestasi yang besar .... Apa status dan posisinya? Ibu ingin menjodohkan Sandra dengannya? Apa dia pa

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status