Share

Bab 465

Penulis: Kulihat Bintang
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
"Benar, aku dan Nicholas tinggal di sini!" jawab Karen dengan patuh.

Tania seolah-olah langsung mengerti, dia tertawa hambar sambil berkata, "Kalian ini nggak punya kemampuan, kenapa harus memaksakan diri tinggal di tempat yang sebagus ini? Menyewa kamar tunggal di sini, pasti harganya mahal, bukan?"

Nicholas terdiam sejenak, sebuah senyuman yang samar terlihat di sudut bibirnya. "Biasa saja, kami masih sanggup menyewanya!"

Tania menggelengkan kepala dan memarkirkan mobilnya. Nicholas dan Karen turun dari mobil dan berbalik menuju ke arah vila.

"Berlagak kaya? Kalian pikir kalian siapa? Dasar pemboros, bisa-bisanya menyewa tempat semahal ini?" gumam Tania sambil mengendarai mobilnya meninggalkan tempat itu.

Nicholas memalingkan kepalanya untuk melihat sejenak, kemudian menarik Karen untuk masuk ke rumah. Tampaknya Bu Tania tidak mudah bergaul, nanti dia harus mengingatkan Karen agar tidak terpengaruh oleh orang yang sensitif ini.

Setelah makan malam, Nicholas berlatih sebentar dengan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 466

    Bella suka disiksa, tetapi Nicholas bukanlah tipe orang yang suka menyiksa!Kring ....Ponsel Nicholas tiba-tiba berdering, dia segera mengangkat panggilan tersebut. Suara Edwin terdengar dari seberang, "Nicholas, ini Edwin ....""Apa kabar Pak Edwin!" Nicholas teringat dengan Kepala Sekolah Universitas Mano."Nicholas, begini, kami akan segera memulai semester baru dan universitas telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam proyek penelitian teknik bioteknologi! Rencananya sekarang adalah mencari bantuan pendanaan. Lalu, setelah proyek ini melewati tahap eksperimental, maka sudah akan bisa menghasilkan keuntungan ...," ujar Edwin sambil tersenyum."Kapan aku harus ke sana?" Minat Nicholas terpicu saat mendengar hal yang terkait dengan bioteknologi."Kalau bisa, sebelum siang ini ...," jawab Edwin sambil terkekeh."Baik, aku akan segera ke sana!" Nicholas mengangguk dan menutup telepon itu. Kemudian, dia mendorong Bella dan buru-buru keluar dari ruangan kantor.Jika tinggal di sini l

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 467

    "Ma ... maaf!" Monica buru-buru berdiri dan membungkuk. Dia meletakkan tangannya yang terluka di belakang punggung."Kamu buta, ya?" Wanita di hadapannya mengutuk sambil menunjuk sepatu yang telah terinjak oleh Monica. "Apa kamu tahu berapa harga sepatu ini? Seenaknya saja kamu menginjaknya? Punya otak nggak?"Monica ketakutan dan mundur dua langkah, hatinya berdebar-debar ketika berkata, "Maaf! Saya benar-benar minta maaf!""Kamu kira minta maaf saja sudah cukup? Sepatu ini harganya lebih dari 60 juta! Sekarang jadi kotor karena kamu injak dan kamu hanya meminta maaf?" Rhea menunjuk ke dahi Monica sambil berkata, "Mau bagaimana kamu mengganti rugi?"Monica gemetaran, dia belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. Oleh karena itu, dia sangat ketakutan saat ini.Nicholas mengernyit melihat kejadian ini. Meskipun dia tidak terlalu menyukai Monica, tetap saja dia merasa simpati melihat Monica diperlakukan seperti ini."Nona, dia hanya seorang mahasiswi. Apa kamu perlu berkata sepe

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 468

    "Ada hal seperti itu?" tanya Warren dengan tidak sabaran."Ya, sekarang sedang banyak orang, nanti saja kita bicarakan!" Rhea mengangguk dan menatap ke arah Nicholas sambil mengepalkan tangannya."Berani-beraninya dia mencari masalah dengan keluarga kita? Akan kuhabisi anak ini!" Warren tiba-tiba berdiri dengan wajah ganas."Jangan berisik!" Terdengar suara dari samping mereka yang memarahi mereka.Ekspresi Warren tampak muram, tetapi setelah melihat orang di sebelahnya, dia merasa dilema. "Paman Jansen, apakah kita akan membiarkannya begitu saja? Kasihan sekali Rhea ditindas, apa kita tidak akan berbuat apa-apa?"Jansen menoleh dan menatap tajam Warren ketika berkata, "Jangan buat masalah! Kamu nggak tahu situasi Keluarga Yama sekarang? Ini adalah Kota Mano, bukan Kota Modu. Apakah penindasan yang dilakukan oleh Felixton Group kepada kita belum cukup? Kamu masih mau cari musuh di sini?"Mendengarnya, Warren merasa tidak senang dan menggertakkan giginya."Tujuan kedatangan kita kali in

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 469

    "Di koridor tadi aku bertemu dengan seorang mahasiswa yang menginjak sepatuku dan bahkan nggak mau minta maaf .... Aku benar-benar nggak menyangka, kualitas didikan mahasiswa Universitas Mano seburuk ini!" Rhea menghela napas sambil berkata, "Setelah itu, ketika aku menyuruhnya minta maaf, malah ada orang lain yang mengusirku. Benar-benar konyol!""Ada kejadian seperti itu?" Edwin tercengang sejenak dan merasa marah.Proyek ini sendiri tidak terlalu menguntungkan, sulit baginya untuk mencari orang yang mau berinvestasi. Sekarang, malah muncul lagi kejadian mahasiswa mengusir orang?"Kali ini, Clear Group datang untuk berinvestasi, tapi malah terjadi hal seperti ini." Rhea sengaja melirik ke arah Nicholas, lalu tersenyum sambil berkata, "Sebenarnya, hal ini tidak terlalu bermasalah bagiku karena hanya ditabrak sedikit saja. Tapi, kalau siswa seperti ini masuk ke kalangan masyarakat, mungkin akan mencoreng nama baik Universitas Mano!""Ya, benar sekali!" Edwin mengangguk serius dan berka

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 470

    Mungkin, inilah yang dinamakan perbedaan!Melihat Nicholas dan Edwin yang berbincang dengan gembira, Rhea yang berada di kejauhan mengernyitkan alisnya.Ada apa ini? Bukankah Edwin bilang dia mau memberi pelajaran kepada siswa itu? Kenapa malah jadi mengobrol dengannya?Rhea mengepalkan tinjunya, wajahnya juga tampak semakin muram. Tatapannya menjadi makin beringas ketika menatap Nicholas.Tidak bisa dibiarkan begitu saja!"Kakak dan Paman duduk di sini dulu, aku mau ke sana untuk membongkar kedok anak itu! Kalau tidak, entah apa yang dikatakannya di belakangku." Rhea berbalik dan berjalan ke arah Nicholas.Jansen ingin mencegahnya, tetapi sayangnya sudah terlambat. Saat ini, Rhea sudah berjalan pergi."Paman Jansen, apa yang kamu takuti? Dia hanya seorang kecil yang nggak ada apa-apanya, apakah kita perlu takut seperti ini? Meskipun di bawah tekanan Felixton Group, Clear Group tetap saja tidak bisa diremehkan. Lalu, memangnya kenapa kalau saat ini kita sedang berada di Kota Mano?" uja

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 471

    Mendengar ucapannya, Nicholas memperlihatkan senyuman sinis di wajahnya. Dia memandang Edwin yang berada di sampingnya dengan tatapan penuh makna.Mengusir?Setengah dari Universitas Mano ini didonasikan oleh Keluarga Winata, siapa yang bisa mengusirnya dari sini?"Apakah Pak Edwin tidak mendengar ucapanku?" Melihat Edwin tidak bergerak, Rhea langsung memarahinya dengan keras.Emosi Edwin langsung meledak, dia berkata dengan marah, "Kalau Clear Group tidak ingin berinvestasi, silakan pergi dari sini. Aku tidak perlu memohon agar kalian berinvestasi!"Usai berbicara, emosi Edwin juga sudah terlampiaskan. Dia pun duduk di kursinya dengan ekspresi tak acuh."Kamu ...." Rhea terkejut dan marah menatap Edwin. Profitabilitas proyek ini memang sangat rendah dan hampir tidak ada yang optimis dengan hal ini. Jika bukan karena Clear Group benar-benar ingin berkembang di Kota Mano, mereka tidak akan berinvestasi dalam industri seperti ini. Di lubuk hati Rhea, dia tahu bahwa Universitas Mano membu

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 472

    "Rhea, ada apa ini?" tanya Warren dengan marah ketika menghampiri adiknya."Kak, tadi gadis itu yang menabrakku dan pria ini mengusirku. Aku membuat perhitungan dengan rektor mereka, tapi ternyata rektor mereka ini juga orang yang tidak rasional. Dia bukan hanya tidak peduli dengan masalah ini, tapi juga menyuruhku pergi!" Rhea semakin merasa tersakiti saat menceritakan kejadiannya, bahkan air matanya juga hampir menetes."Mau berlagak seperti apa Universitas Mano ini? Hanya sekelompok pengemis yang meminta sumbangan dari mana-mana, berani-beraninya kalian menggertak orang? Segera minta maaf pada adikku atau aku akan membuat perhitungan dengan kalian!" Warren berdiri di antara Nicholas dan Edwin.Monica sangat ketakutan hingga tubuhnya gemetar.Edwin mendongak dengan wajah memerah. "Apa yang ingin kamu lakukan? Apa kamu tidak tahu tempat ini adalah universitas? Apakah kamu tidak takut orang-orang mengejekmu?""Mengejek? Kalian saja tidak takut malu, kenapa kami harus takut?" Warren nai

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 473

    "Satpam, tahan mereka! Segera lapor polisi!" Edwin benar-benar murka. Dengan kemarahan yang memuncak, dia membentak, "Ini universitas, bukan tempat kalian untuk bertindak semena-mena! Kalaupun nggak mendapat investasi dari kalian, Universitas Mano tetap tidak akan terima dipermalukan!"Beberapa satpam universitas langsung mendekat dan menahan Warren dan Rhea."Edwin, kamu akan menyesal! Apa kamu pikir orang lain akan mau berinvestasi dalam proyek ini? Profitabilitas proyek ini sangat buruk, bahkan Clear Group sekalipun nggak mau berinvestasi, siapa lagi yang berani melakukannya?" Warren berteriak keras."Tanpa investasi dari kalian pun, Universitas Mano masih bisa cari dana sendiri!" ujar Edwin dengan penuh wibawa.Nicholas melihat dari samping dan menghela napas dalam hati. Edwin benar-benar pandai berakting! Proyek ini memang tidak memiliki tingkat profitabilitas tinggi, tetapi setidaknya tidak akan merugi. Paling tidak, mungkin hanya akan membuat sebagian modal mereka tertahan.Namu

Bab terbaru

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 606

    "Tidak ada yang boleh hidup," kata Nicholas dengan suara teredam.Sekarang Sandy mengalami kelumpuhan, entah kapan kondisinya bisa pulih. Dia kesulitan menggerakkan tubuh maupun berjalan.Sandy masih berusia 20 tahun. Nicholas tidak tega melihat semua kesialan yang menimpa sahabatnya.Setelah menutup telepon, Nicholas menggenggam erat ponselnya sambil berpikir. Perasaan Nicholas terasa berkecamuk.Untungnya nyawa Sandy masih bisa diselamatkan. Jika tidak, Nicholas akan menyesal seumur hidup.Sandy sudah sadarkan diri, sedangkan Master Howard harus diamputasi dan Thalia memerlukan setengah tahun untuk bisa turun dari tempat tidur. Mereka semua adalah orang-orang terdekat Nicholas. Selain mereka, 123 orang juga meninggal di Vila Megawan.Nicholas tidak pernah melupakan nyawa 123 orang itu.Bella berdiri di samping Nicholas. Dia agak ketakutan melihat raut wajah Nicholas yang tampak begitu tegang."Menurutmu, bagaimana selanjutnya?" tanya Nicholas."Temui Ken dan habisi dia!" jawab Bella.

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 605

    "Pak Zain, kamu sudah melihat ketulusanku, 'kan?" tanya Jesslyn."Hmm, terima kasih banyak atas bantuanmu. Aku juga berterima kasih kepada 'Tuan' yang menyokongmu," jawab Zain."Pak, kamu adalah orang yang pintar, aku rasa kita tidak perlu saling berterima kasih. Seluruh masyarakat Kota Modu tahu bagaimana sejarah berdirinya Clear Group. Kalian memiliki reputasi yang tinggi di kalangan mafia. Meskipun berhasil menutupi semua kejahatan, pengaruh kalian masih begitu besar." Jesslyn tertawa menyindir. "Kita menghadapi orang dan masalah yang sama. Aku telah membereskan masalah kalian, sekarang kalian harus membantuku untuk menyelesaikan masalah kami."Ekspresi Zain sontak berubah. Sama seperti dugaannya, Jesslyn tidak mungkin membantu secara cuma-cuma."Kami sudah menemukan keberadaan Nicholas. Bawa orang-orangmu untuk menghabisinya. Tidak ada masalah, 'kan?" tanya Jesslyn tanpa basa-basi."Menghabisi Nicholas bukan pekerjaan yang mudah. Ditambah, aku sudah lama meninggalkan dunia mafia. R

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 604

    "Semoga jawabanmu memuaskanku." Raut wajah Ken terlihat sangat puas.Jesslyn merasa agak rendah diri saat menatap Ken. Namun mengingat Ken adalah cucu inti dari Kakek Winata, Jesslyn pun menyingkirkan semua perasaan tidak enaknya."Besok aku ingin mengajak kakekmu untuk bertemu kakekku. Saat itu, orang yang bisa bertahan hidup tidaklah banyak. Bagaimana menurutmu?" tanya Ken.Jesslyn tercengang melihat kedua mata Ken yang tampak berapi-api. "Maksud ... maksudmu ....""Kalau kakekmu mengunjungi kakekku, kakekmu bisa memujiku sedikit di hadapan kakekku. Siapa tahu pujian kakekmu bisa sedikit membantu rencanaku? Bila aku berhasil menjadi pewaris, kamu akan menjadi istri dari cucu inti Keluarga Winata. Jika saat itu tiba, kamu bisa mendapatkan semua yang kamu inginkan."Sekujur tubuh Jesslyn bergetar, dia tidak pernah menyangka hari seperti ini akan datang. Jika yang dikatakan Ken benar, Keluarga Chaw bisa berdiri kembali, sedangkan derajat Jesslyn akan memelesat tinggi.Menyandang status

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 603

    Pada sore hari, lampu-lampu di Vila Lacosta bersinar terang.Ken duduk di kursi sambil mengangkat kedua kakinya ke atas meja dan menyeringai jahat."Barusan Warren menelepon, dia bersedia bekerja saja," kata Jesslyn yang berdiri di samping Ken.Ken menjawab, "Kalau begitu ... kita bereskan dulu Clear Group.""Em." Jesslyn mengangguk."Semakin hari, kamu semakin menawan." Ken tertawa terbahak-bahak sambil menatap Jesslyn.Di saat Jesslyn tersipu malu, Ken mengulurkan tangan dan langsung menarik Jesslyn ke dalam dekapannya. Sembari memeluk Jesslyn, Ken menelepon Zara dan berkata, "Sudah tiga hari, aku ingin mendengar jawabanmu."Tidak terdengar suara di ujung telepon. Zara sedang memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan Ken."Kali ini, kubu Keluarga Winata tidak serumit sebelumnya. Aku dan para sepupuku telah mencapai kesepakatan bersama. Kamu mengerti maksudku, 'kan?" tanya Ken."Kalian bekerja sama untuk menghabisi Nicholas?" Zara menarik napas panjang."Benar! Paman Dean terlalu kuat

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 602

    Setelah setengah jam kemudian, Karen melarikan diri dan pergi ke ruangan Nicholas."Nicholas, Bella ... kasihan banget!" kata Karen dengan ekspresi sedih.Nicholas tersenyum kecut, dia hanya bisa menganggukkan kepala. Nicholas tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Karen."Ba-bagaimana kalau aku pergi?" Karen mengangkat kepalanya."Kalau kamu pergi, dia harus menahannya," jawab Nicholas."Hmm, bagaimana kalau kamu saja yang membantunya?" tanya Karen.Nicholas tertegun. "Gadis bodoh. Bagaimana kalau terjadi sesuatu di antara kami?""Tidak boleh," Karen bergumam sambil memalingkan wajah.Nicholas tertawa terbahak-bahak sambil mengelus kepala Karen. "Jadi orang jangan terlalu baik. Yang ada malah dibohongi.""Bella sangat baik kepadaku, dia membelikanku baju. Oh ya, katanya dia mau mengajakku menonton konser," jawab Karen."Konser?" Nicholas mengerutkan alis."Iya, beberapa hari lagi ada konser. Bella sudah memesan tiketnya." Karen menatap Nicholas dengan mata berbinar-binar. "Kamu ma

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 601

    "Apa?" Nicholas tersentak."Aku ...." Bella menggigit bibirnya dan menjawab, "Aku ingin mengajak Karen untuk mengobrol di kamarku ...."Nicholas mengerutkan alis saat mendengar permintaan Bella."Tenang saja, aku tidak akan menyakiti maupun membohongi Karen. Aku hanya, aku ...." Bella langsung berlutut dan memohon kepada Nicholas.Nicholas menghela napas sambil melambaikan tangannya. "Aku tidak masalah asalkan Karen tidak keberatan. Tapi kalau kamu memanfaatkannya, nasibmu akan berakhir mengenaskan!""Tidak, aku tidak akan memanfaatkannya." Bella tersenyum, dia bangkit berdiri dan pamit meninggalkan ruangan Nicholas.Nicholas memijat keningnya, kondisi Bella terlihat semakin parah. Nicholas telah mencari 7 hingga 8 dokter untuk mengobati Bella, tetapi tidak ada hasil yang memuaskan. Takutnya, Bella akan terjerumus semakin jauh.Bella kembali ke kamarnya untuk mengambil sehelai gaun yang telah disiapkan, lalu bergegas pergi menemui Karen."Ini ... untukku?" Karen melirik Bella dengan ti

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 600

    Jansen sontak mengangkat kepalanya, dia menghela napas panjang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Di sebuah klub malam yang terletak tak jauh dari perusahaan Clear Group.Warren memanggil belasan gadis muda untuk menemaninya. Sembari memandang Gordon yang mencekoki diri dengan bir, Warren tersenyum dan berkata, "Kak Gordon, kalau kami bekerja sama dengan Jesslyn, apakah kamu akan membantu kami? Kamu tahu sendiri kemampuan Jesslyn, siapa tahu kita bisa menarik simpati anggota Keluarga Winata yang misterius itu? Aku membutuhkan bantuanmu, jangan sampai Jesslyn berkhianat dan menghabisi kami.""Tidak masalah." Gordon tersenyum kecil."Kak Gordon memang paling baik!" Warren tersenyum sambil memberikan tatapan misterius dan berbicara dengan suara teredam, "Barusan aku sudah menelepon adikku, dia sedang di dalam perjalanan kemari. Aku rasa masalah ini harus dibicarakan dengannya juga, bagaimana menurut Kak Gordon?"Gordon menatap Warren sambil menyeringai dingin. "Sebagai saudara yang baik

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 599

    "Nona Jesslyn, sepertinya kamu belum mengetahui identitas Nicholas ...." Zain terlihat agak ragu."Aku tidak tahu?" Jesslyn tertawa mendengar ucapannya. "Di Kota Modu, aku adalah orang yang paling mengenal Nicholas. Keluarga Winata bukanlah keluarga sembarangan, orang seperti kamu dan aku tidak akan sanggup menumbangkannya. Tapi untungnya Nicholas berbeda dengan anggota keluarganya yang lain, dia lembek dan payah. Asalkan kamu mendengarkan perintahku, kita pasti bisa menghancurkan Nicholas. Selama Nicholas dihabisi di Kota Modu, tidak akan ada yang mempersulit kita. Sebaliknya, kita malah mendapatkan keuntungan.""Sebenarnya apa maumu?" tanya Zain."Apa mauku? Hahaha." Jesslyn tertawa terbahak-bahak, sorotan matanya dipenuhi kebencian. "Aku ingin Nicholas berlutut dan memohon kepadaku. Aku ingin semua orang yang berpihak kepada Nicholas mati satu per satu," jawab Jesslyn dengan tatapan kejam.Tatapan Zain tampak berkecamuk, dia tegang melihat wanita yang begitu kejam ini.Beberapa wakt

  • Di Balik Topeng si Pria Miskin    Bab 598

    Ketika menjelang malam hari, sekelompok mobil berhenti di depan lobi perusahaan Clear Group.Belasan pengawal keluar dari mobil dan berjaga di sekitar. Ketika seorang pengawal membuka pintu mobil, Jesslyn beranjak keluar dengan mengenakan balutan gaun berwarna hitam.Jesslyn adalah wanita yang sangat cantik. Dandanan serta gaun yang dikenakan, membuatnya tampak seperti boneka cantik yang hidup.Gaun ini menonjolkan lekukan tubuhnya yang indah. Dari kejauhan, punggungnya indah berhasil memikat siapa pun yang menatapnya."Apakah penanggung jawab Clear Group berada di tempat? Jesslyn menghentikan langkah kakinya sambil menatap ke arah gedung perusahaan Clear Group."Ada. Kami telah menghubungi mereka, seharusnya semua sudah disiapkan." Jawab salah seorang pengawal.Jesslyn mengangguk dan melangkah masuk ke dalam perusahaan.Felixton Group pernah berurusan dengan Clear Group. Tumpang tindih di antara kedua belah pihak membuatnya sulit menghindari konflik yang ada. Setelah Jesslyn kembali,

DMCA.com Protection Status