Karen benar-benar jengkel saat mendengar pertanyaan ini. Dia menyahut, "Nicholas sangat hebat.""Hebat? Apanya yang hebat? Maksudmu, hebat karena berhasil menipumu?" Tania menggeleng, lalu menghela napas dan meneruskan, "Kamu ini benar-benar bodoh. Kamu belum terjun ke masyarakat, jadi masih kurang paham dengan dunia ini.""Di dunia ini, ada pecundang yang nggak bisa apa-apa, tapi selalu ingin berkencan dengan gadis cantik. Setelah bosan, pria seperti itu akan mencampakkanmu tanpa berkorban apa pun untukmu. Saat itu tiba, kamu hanya bisa menangis," jelas Tania.Karen mengernyit mendengarnya. Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela."Bagus kalau Nicholas memang punya kemampuan. Kalau nggak, untuk apa bersamanya? Kamu hanya akan menyia-nyiakan masa mudamu." Tania menghela napas lagi, lalu melanjutkan, "Karen, coba kamu pikir, apa ada untungnya kamu bersama Nicholas? Kalau nggak ada, lebih baik aku perkenalkan pria lain untukmu.""Aku punya adik sepupu yang baru berusia 30 tahun. Dia
Read more