Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 481 - Chapter 490

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 481 - Chapter 490

605 Chapters

Bab 482

Bam! Sherin sontak menggebrak meja, bahkan sendok yang digunakannya terbang dibuatnya.Kemudian, dia memaki, "Dasar nggak tahu malu. Keluarga ini benar-benar membuatku muak. Kalian akan mendapatkan balasannya nanti!"Selesai berbicara, Sherin langsung bangkit dan berjalan masuk ke kamarnya.Senyuman di wajah Ruby pun membeku. Dia tidak tahu harus mengatakan apa untuk sesaat.Wilson menunduk dan tersenyum canggung, lalu berkata kepada Albert, "Ayah, aku nggak sibuk hari ini. Aku akan menemanimu minum.""Sejak kapan kamu punya kesibukan?" timpal Albert seraya bangkit dari kursinya. Kemudian, dia langsung masuk ke kamarnya.Raut wajah Wilson seketika membeku mendengarnya.Melihat ini, Sandra pun mengernyit. Setelah menggeleng, dia berjalan ke luar."Sandra, kalau kamu punya waktu, jangan lupa lebih sering berkomunikasi dengan Nicholas." Wilson tidak lupa untuk mengingatkan.Sandra hanya memasang ekspresi dingin tanpa mengatakan apa pun.Sore harinya, Karen akhirnya pulang kerja. Dia berja
Read more

Bab 483

Karen benar-benar jengkel saat mendengar pertanyaan ini. Dia menyahut, "Nicholas sangat hebat.""Hebat? Apanya yang hebat? Maksudmu, hebat karena berhasil menipumu?" Tania menggeleng, lalu menghela napas dan meneruskan, "Kamu ini benar-benar bodoh. Kamu belum terjun ke masyarakat, jadi masih kurang paham dengan dunia ini.""Di dunia ini, ada pecundang yang nggak bisa apa-apa, tapi selalu ingin berkencan dengan gadis cantik. Setelah bosan, pria seperti itu akan mencampakkanmu tanpa berkorban apa pun untukmu. Saat itu tiba, kamu hanya bisa menangis," jelas Tania.Karen mengernyit mendengarnya. Dia mengalihkan pandangannya ke luar jendela."Bagus kalau Nicholas memang punya kemampuan. Kalau nggak, untuk apa bersamanya? Kamu hanya akan menyia-nyiakan masa mudamu." Tania menghela napas lagi, lalu melanjutkan, "Karen, coba kamu pikir, apa ada untungnya kamu bersama Nicholas? Kalau nggak ada, lebih baik aku perkenalkan pria lain untukmu.""Aku punya adik sepupu yang baru berusia 30 tahun. Dia
Read more

Bab 484

"Hah?" Karen tertegun mendengarnya. Dia teringat bahwa dirinya selalu tidur bersama Nicholas beberapa hari ini. Meskipun tidak terjadi apa pun, dia tetap saja merasa malu karena diungkit oleh anak kecil seperti Lily."Aku melihatnya di TV. Kalau si pria pulang malam dan bau alkohol, pacar mereka pasti melarang mereka tidur di ranjang. Dengan begini, wanita baru bisa memiliki status yang lebih tinggi," jelas Lily sembari melipat kedua lengannya. Penampilannya ini terlihat seperti orang dewasa.Karen tidak tahu apa yang sebenarnya dipikirkan Lily, tetapi dia tergelak melihatnya. Setelah dipikir-pikir, perkataan Lily cukup masuk akal juga.'Apa aku harus melarang Nicholas tidur di ranjang malam ini?' batin Karen. Begitu memikirkan hal ini, wajahnya langsung memerah. Kemudian, dia menunduk sambil melanjutkan ringkasannya dengan gelisah.Saat ini, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dari lantai bawah.Lily langsung melompat dari kursinya, lalu berlari ke pintu masuk. Dia melihat Nichola
Read more

Bab 485

"Hector, aku nggak suka caramu berbicara," ujar Joan seraya menahan amarahnya.Hector pun terkekeh-kekeh, lalu bertanya, "Apa kamu masih ingat ajaran Bibi Kedua kepada Nicholas?"Joan mengernyit, seolah-olah teringat pada sesuatu."Ingatanmu seharusnya masih bagus. Bibi Kedua pernah membawa Nicholas pergi dari kediaman. Meski Nicholas masih kecil, Bibi Kedua selalu pergi bersamanya 3 sampai 5 bulan setiap tahun. Kita nggak tahu apa alasannya waktu itu. Bibi Kedua juga hanya bilang Nicholas harus bertemu dengan teman masa kecilnya," jelas Hector sambil menjilat bibirnya dengan tatapan yang antusias."Maksudmu, teman masa kecilnya itu adalah orang-orang dari Kerajaan Gelita?" tanya Joan."Aku rasa begitu, tapi hal ini masih belum bisa dipastikan. Kalau ada kabar lain, aku akan memberimu beberapa petunjuk. Bagaimanapun, kita ini saingan sekaligus rekan, 'kan?" sahut Hector sembari tertawa terbahak-bahak.Kemudian, dia melanjutkan dengan tatapan misterius, "Kak Joan, apa kamu tertarik data
Read more

Bab 486

Charles kehabisan kata-kata untuk sesaat. Dia mendengkus sebelum membalas, "Aku nggak pernah membuatmu kelaparan.""Apa maksudmu?" Sherly menoleh, lalu memelototi Charles dan memaki, "Kalau tahu kamu begitu nggak berguna, aku nggak akan menikah denganmu. Aku benar-benar sudah dibutakan waktu itu! Lihatlah dirimu yang pecundang. Kamu nggak punya kemampuan apa-apa!"Charles sungguh murka mendengarnya. Namun, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun, melainkan langsung berjalan ke dapur.Sherly mengerlingkan matanya. Dia merebut kain di tangan Monica, lalu tersenyum sembari berkata, "Putriku, kamu harus membuka matamu lebar-lebar saat mencari suami nanti. Jangan cari yang nggak berguna seperti ayahmu. Setidaknya, cari yang seperti Nicholas. Oh, bukan, kamu harus cari yang lebih kaya dari Nicholas!"Tubuh Monica gemetaran saat mendengar ini. Dia hanya menunduk dan tidak berbicara."Nicholas ini keterlaluan sekali. Dia sudah lama nggak datang. Padahal, kuliah sedang libur sekarang. Sia-sia ki
Read more

Bab 487

"Kalian benar-benar mengenal Nicholas?" tanya Rhea yang penasaran setelah mendengar ucapan Sherly.Sherly tertegun sejenak, lalu tersenyum sambil menjawab, "Tentu saja kenal. Dulu, dia bahkan bekerja di toko kami. Kalau kami nggak memberinya makan waktu itu, mana mungkin dia bisa seperti sekarang ini? Dia pasti sudah mati kelaparan!""Ibu ...," panggil Monica yang bergegas menghampiri dan menarik Sherly.Monica pun heran melihatnya. Dia bertanya, "Ada apa denganmu hari ini? Faktanya memang begitu. Nicholas memang bekerja di toko kita dan makan makanan kita.""Aku memang mengenal Nicholas. Tapi, kalau kalian ingin mencari masalah dengannya, maaf sekali, dia sudah nggak bekerja di sini," ujar Monica dengan kesal setelah mendorong Sherly ke samping."Mencari masalah?" Sherly kebingungan. Setelah melihat tangan kanan putrinya, dia pun sepertinya paham akan sesuatu.Kemarin, pergelangan tangan Monica sudah terluka saat pulang. Hari ini, tiba-tiba datang orang yang ingin mencari Nicholas. Me
Read more

Bab 488

Sherly baru menyadari apa yang terjadi sekarang. Ketika menoleh untuk menatap Monica, dia pun merasa agak gelisah. Ternyata, yang membuat masalah bukan Nicholas, melainkan putrinya sendiri? Monica menginjak sepatu gadis ini hingga rusak?Dua ratus juta? Memangnya berapa penghasilan toko kecil ini dalam setahun? Jika mengesampingkan biaya kehidupan sehari-hari, total penghasilan mereka bahkan kurang dari 200 juta.Monica juga terkejut mendengarnya. Begitu teringat pada nominal tersebut, dia pun bergidik ngeri."Kenapa terdiam?" tanya Rhea sambil menatap Monica dan Sherly dengan tatapan menghina."Sebenarnya, kami kemari bukan untuk meminta kalian ganti rugi." Jansen akhirnya berdiri saat ini. Dia menatap orang-orang di sekitarnya, lalu tersenyum ramah sambil menjelaskan, "Kami hanya ingin bertemu Tuan Nicholas. Tapi, rupanya kalian nggak mengenalnya."Nicholas? Sherly merinding, bulu kuduknya meremang.Orang-orang ini datang kemari untuk menemui Nicholas?"Kami mengenal Nicholas." Sherl
Read more

Bab 489

Tidak ada yang menjawab?Raut wajah Monica seketika menjadi muram. Dia menggenggam ponselnya dengan ringan dan merasa bingung untuk sesaat. Berdasarkan sikapnya terhadap Nicholas dulu, sepertinya wajar saja kalau Nicholas menolak untuk menjawab panggilannya."Gimana? Nicholas ada di mana?" tanya Sherly yang berada di dalam mobil dengan nada mendesak. Dia tidak pernah menaiki mobil semewah ini sehingga tidak berani bergerak terlalu banyak."Nicholas nggak jawab ...," gumam Monica dengan agak kecewa."Coba telepon sekali lagi," perintah Sherly. Seingatnya, Nicholas tidak suka menjawab panggilan dari Monica dulu.Monica menengadah dengan susah payah. Dia bisa merasakan bahwa tatapan orang-orang yang ada di dalam mobil sedang tertuju padanya, terutama tatapan merendahkan Rhea yang terlihat seperti orang yang akan marah.Jadi, Monica segera menekan tombol membuat panggilan untuk menghubungi Nicholas.Tut tut tut ....Nada sambung terdengar sesaat, lalu diikuti dengan suara Nicholas yang aga
Read more

Bab 490

Monica tertegun sejenak, lalu bergegas mengangguk dan menjawab, "Ya.""Silakan lewat sini." Manajer itu berbalik dan berjalan menuju lift. Kemudian, dia menambahkan, "Pak Nicholas bilang, kamu bisa langsung menggunakan lift khusus para atasan dan langsung naik ke lantai 88.""Baik," ujar Monica sembari mengangguk dengan bingung.Jansen, Warren, dan Rhea pun bersikap rendah hati sekarang. Mereka berani bersikap lancang di kedai makanan, tetapi tidak di sini. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan bisa keluar dari Kota Mano lagi.Ting tong ....Begitu tiba di lantai 88, mereka melihat sebuah aula kantor yang sangat luas.Desain aulanya sangat berwarna. Bagian tengahnya adalah tanaman hijau, sementara di kedua sisinya terdapat sungai dan jembatan. Bahkan, ada beberapa ekor ikan mas yang berenang di dalamnya. Di sekitar aula ini pun terdapat jembatan yang terjalin satu sama lain. Bisa dilihat bahwa jembatan-jembatan ini diukir dengan pola yang sangat indah.Warren dan Rhea sudah sering data
Read more

Bab 491

Warren dan Rhea bergidik ketakutan melihatnya. Mereka tidak menyangka bahwa Nicholas akan bersikap sedingin ini."Tuan Nicholas, tolong maafkan kami. Kami benar-benar butuh bantuanmu. Kalau nggak, kami nggak akan mengambil langkah seperti ini," jelas Jansen yang merasa agak kecewa.Kemudian, dia segera merendahkan diri dengan melanjutkan, "Kami benar-benar minta maaf atas kejadian kemarin. Kami juga sudah menjelaskan kepada Monica dan berjanji masalah seperti ini nggak akan terjadi lagi."Tatapan Nicholas tetap terlihat dingin. Bisa dikatakan bahwa kedai makanan itu termasuk titik lemah Nicholas. Namun, ini bukan karena Sherly ataupun Monica, melainkan karena Charles.Ketika terjebak dalam kebuntuan hidup waktu itu, orang yang membantunya tidak lain adalah Charles. Nicholas tidak berani melupakan kebaikannya ini.Jansen mungkin memang ingin meminta maaf kepadanya, tetapi berani sekali dia mengganggu Charles?"Tuan Nicholas, maaf sekali," kata Jansen dengan lirih lagi saat melihat Nicho
Read more
PREV
1
...
4748495051
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status