Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 131 - Chapter 140

605 Chapters

Bab 131

Nicholas mengernyit, tatapannya terlihat sangat dingin.Begitu pintu dibuka, Nicholas sontak menoleh ke arah pintu. Terlihat sekelompok pria yang masuk dengan mengenakan jas rapi. Mereka berpakaian seperti pengusaha, tapi tingkah mereka justru membuat orang-orang keheranan. Sekelompok pria itu mendorong sebuah meja besar ke dalam aula.Para hadirin tercengang, itu bukanlah meja biasa, melainkan meja yang digunakan untuk menumpuk uang. Benar, itu uang sungguhan!Tumpukan uang itu sangat mencengangkan! Orang-orang yang melihatnya pun merinding.Sebentar, itu uang! Uang! Kenapa uangnya ditumpuk di atas meja? Seberapa kaya orang yang menumpuk uang seperti itu?Nicholas memiringkan kepalanya dan terlihat dua orang pria gemuk yang muncul di tengah kerumunan. Salah satu pria yang gemuk itu menatap ke arah Nicholas, lalu berjalan menghampirinya. Pria itu terengah-engah dan berkeringat.Suasana di aula terasa hening, hanya terdengar suara roda meja yang didorong.Pria gemuk itu tidak berani ber
Read more

Bab 132

Suara Nicholas terdengar mengejek.Jumlah uangnya jauh melebihi cukup. Jangankan uang tunai yang ditumpuk di atas meja, barang-barang mewah ini saja harganya sudah melebihi 100 miliar.Detik ini juga, semua orang pun tahu bahwa Nicholas bukan pemuda miskin biasa. Dia memang punya uang dan mampu membayar semua barang pelelangan yang dimenangkan. Namun, sayangnya dia sudah tidak ingin membelinya.Wajah Bella memucat dan jantungnya terasa berdegup kencang.Nicholas membalikkan badan, lalu tersenyum dan merentangkan tangan. "Prinsipku, uang bagaikan pakaian dalam. Kamu memiliki, tapi orang lain tidak perlu mengetahui maupun melihatnya. Benar, 'kan? Aku lebih suka bersikap rendah hati, aku tidak suka menyombongkan diri. Hanya saja, aku tidak senang ditantang, aku jadi terdorong untuk membuktikannya."Semua orang terdiam ....Mario dan Colin sangat malu sekaligus ketakutan. Dari mana Nicholas mendapatkan uang sebanyak itu?Bahkan, Mario dan Colin meragukan apakah Nicholas benar-benar miskin?
Read more

Bab 133

Ekspresi Godric terlihat kaku. Dia berdiri secara perlahan-lahan, tenggorokannya terasa seperti dicekik sampai tidak bisa mengeluarkan suara."Tuan Nicholas ...." Peter membungkuk sambil beranjak mundur. Selain itu, Peter juga sempat melirik kecil ke arah Yasmine.Yasmine tidak memedulikan Peter, dia pergi sambil merangkul lengan Nicholas.Nicholas tersenyum sambil menatap Godric. "Pak Godric, bagaimana dengan mi-nya? Andri akan meminta chef untuk menyiapkannya sekarang juga. Setelah uangmu ada, aku akan memakannya."Wajah Godric memerah, dia merasa sangat frustasi. Nicholas bukanlah pemuda biasa ....Godric sangat menyesali ucapannya tadi. Itu sama seperti menggali kuburan sendiri."Tuan Nicholas, maaf, maaf!" kata Godric sambil tersenyum canggung.Mi? Godric merasa lebih baik mati tersedak mi daripada berada di situasi sekarang.Gawat, tamatlah riwayat Godric. Meskipun Nicholas memaafkannya, Peter tidak akan mengampuninya."Aku nggak lagi bercanda. Apakah aku terlihat sedang main-mai
Read more

Bab 134

Mario menoleh perlahan-lahan, dia sangat lelah melihat putranya ini.Mario termasuk orang yang hebat, dia bekerja keras untuk membangun Mondial Jewelry hingga sebesar sekarang. Setelah Mondial Jewelry dikenal, Keluarga Januar mulai mendapatkan posisi dan reputasi yang cukup tinggi di Kota Mano.Namun, sekarang Colin, putranya sendiri juga yang menghancurkan Mondial Jewelry secara perlahan-lahan. Mario sangat frustasi, sepertinya sudah tidak ada jalan lain ....Sebelum datang, Mario sudah mempersiapkan beberapa hal. Dia sudah menghubungi dokter terbaik di dalam negeri untuk mencari tahu beberapa informasi mengenai Asosiasi Pengobatan Modern. Sayangnya, Mario hanya sempat mencari tahu, dia tidak bisa menunjukkan bukti foto seperti yang dilakukan Nicholas.Seketika, ucapan Nicholas memberikan harapan kepada Tuan Kevin. Hanya saja, Tuan Kevin bukan berharap kepada Mario, melainkan Nicholas.Yang paling penting, Nicholas melakukan semua ini tanpa mengeluarkan uang sepeser pun. Hanya dengan
Read more

Bab 135

Yabin menganggukkan kepala. "Bagus. Kalau hari ini nggak bisa, besok aku akan memikirkan cara lain. Pokoknya Nicholas harus mati!""Em, tenang saja. Nicholas akan menyesali semua perbuatannya!"Yabin tersenyum dingin sambil menutup panggilannya. Memangnya Nicholas pantas bersanding dengan Karen?"Malam ini, aku akan membongkar semua kebusukanmu! Hanya aku yang pantas bersanding dengan Karen. Nicholas, kamu hanyalah seorang pecundang, kamu nggak pantas!" Yabin bergumam kecil.Ketika menyimpan ponselnya, Yabin sangat bersemangat begitu mengingat pembawa acara yang cantik. Dia bergegas merapikan pakaiannya dan kembali ke depan panggung.Sesampainya di lantai bawah, Nicholas menerima beberapa barang pelelangan. Seharusnya, malam ini dia memenangkan banyak barang, tapi karena insiden tadi,Nicholas pun berubah pikiran. Dia hanya memilih dua benda yang ingin dibeli, ada sebuah topeng yang tidak jelas dan juga Gelang Giok Darah.Meskipun kedua barang ini tidak spesial, setidaknya ada barang ya
Read more

Bab 136

Seketika, ekspresi Nicholas pun terlihat masam. Apa maksud wanita ini? Mana mungkin tiba-tiba habis bensin?Yasmine meletakkan kedua tangannya di atas setir, raut wajahnya terlihat muram.Nicholas mendengus dingin, lalu membuka pintu dan pergi. "Nggak berperasaan."Yasmine menggertakkan giginya sambil sengaja menginjak pedal gas sampai mengeluarkan bunyi dan pergi dalam kecepatan tinggi.Nicholas terkejut, dia juga ikut kesal dan mengacungkan jari tengah. Sembari berjalan pulang, Nicholas terus bergumam, "Ada apa sama dia? Nggak jelas, tiba-tiba jadi marah sendiri."Di dalam mobil, Yasmine melirik ke arah spion sambil tertawa melihat reaksi Nicholas. Setidaknya, Yasmine merasa lebih lega setelah membalas perbuatan Nicholas.Tiba-tiba, "Kring, kring, kring ...."Yasmine bergegas mengangkat panggilan tersebut. "Ya?""Kamu suka?" tanya Peter."Suka apa?" Yasmine mengangkat kedua alisnya.Peter terdiam sebentar. Setelah beberapa detik, dia baru menjawab, "Kalau kamu suka, aku akan berusaha
Read more

Bab 137

"Karen ...." Raut wajah Nicholas berubah, kenapa Karen tidak menjawabnya?Nicholas melangkah mundur, lalu berlari dan mendobrak pintu kamar Karen."Bugh!" Pintu kamar terbuka.Nicholas melihat lampu kamar yang menyala, tapi tidak ada seorang pun di dalam.Kamar Karen sangat rapi, lantai kamar disapu dengan bersih dan semua perabotan tertata rapi. Karen pasti adalah orang yang sangat teliti.Namun, Nicholas tidak punya waktu untuk memedulikan itu. Dia bergegas mengambil ponselnya dan menelepon Karen. Ponsel Karen berdering, tapi tidak ada yang menjawabnya.Nicholas yakin, pasti telah terjadi sesuatu. Dia sudah menelepon belasan kali, tapi semuanya tidak ada jawaban. Setelah menutup panggilannya, Nicholas bergegas menghubungi Sandy. Suara Nicholas terdengar panik, "Kalian masih ada mata kuliah? Sudah pulang?""Sudah pulang, kok. Sudah dari satu jam yang lalu." Sandy kebingungan mendengar pertanyaan Nicholas. Sekarang sudah hampir jam 9, mana ada orang kuliah sampai semalam ini?"Kenapa s
Read more

Bab 138

[ Aku jemput, ya! ]Samantha membalas dengan cepat.Akhirnya, suasana hari Karen terasa lebih baik. Dia turun dari kasur tanpa memedulikan tatapan sinis teman-temannya. Kemudian, dia merapikan pakaiannya dan pergi sambil menunduk."Kunci pintunya! Jangan sampai dia pulang ke sini ....""Iya, kunci pintunya ...."Meskipun sudah keluar, Karen bisa mendengar omelan mereka. Seketika, hatinya terasa sangat pedih.Sesampainya di bawah, Samantha sudah menunggu Karen di halaman asrama.Ketika Karen membuka pintu, Samantha menyadari ekspresi Karen yang murung.Samantha menatapnya sambil bertanya, "Ada apa? Nicholas menindasmu?""Nggak, kok." Karen menggelengkan kepala.Samantha hanya tersenyum sambil menyetir mobil. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah kafe yang terletak tidak jauh dari kampus.Setelah memesan dua cangkir kopi, Samantha menatap Karen dan bertanya, "Kamu ... ada masalah?""Nggak ...." Karen menyangkal."Kalau Nicholas menindasmu, aku akan menghajarnya!" jawab Samantha samb
Read more

Bab 139

"Oh?" Samantha mengerutkan alis, tatapannya terlihat dingin.Begitu merasakan tatapan Samantha yang mengerikan, Felita pun bergegas menjelaskan, "Serius, aku nggak bohong! Apa kalian tahu dulu Nicholas seperti apa? Untuk makan saja nggak sanggup, tapi dia berlagak punya uang, konyol banget! Aku pernah bertemu dengannya di Restoran Lanshire, dia mengusir semua orang yang ingin makan di sana dengan seenak hati. Entah cara apa yang dia pakai sampai manajer di restoran mau mematuhinya."Karen tidak senang mendengar ucapan Felita. Karen yakin, Nicholas bukanlah orang seperti itu.Tanpa disadari, Karen mengepalkan tangannya dan ingin memukul Karen. Hanya saja, Karen tidak memiliki keberanian untuk mengangkat tangannya."Waktu aku ulang tahun, dia nggak punya uang untuk membelikanku hadiah, dia malah memberikanku seribu bangau lipat yang nggak berguna! Sebenarnya, dia itu nggak punya apa-apa, cuma berlagak kaya saja untuk mendekati wanita." Felita terus menjelek-jelekkan Nicholas.Samantha me
Read more

Bab 140

"Semuanya, selamat malam! Tuan Nicholas sedang mencari ....""Semuanya ....""Zzz ...." Di saat bersamaan, ponsel Felita berdering.Kemudian, Felita bergegas membuka ponselnya dan membaca pesan mengenai Tuan Nicholas yang mencari Karen. Dalam waktu sesingkat ini, Nicholas sudah menaikkan nilai hadiahnya menjadi 4 miliar.Siapa pun yang menemukan Karen akan mendapatkan imbalan sebesar 4 miliar!Tak hanya Felita, semua orang yang ada di dalam kafe juga sibuk melihat ponsel mereka.Pencarian Karen!Karen menatap ponselnya dengan tidak percaya."Bagaimana? Aku nggak bohong, 'kan?" Samantha tersenyum iri.Karen menundukkan kepala, wajahnya terlihat tersipu. Dia tidak tahu harus berkata apa ...."Lihat ke luar!" teriak salah seorang pengunjung kafe.Karen mengangkat kepalanya dan menatap ke luar. Seketika, dia langsung tercengang.Semua papan iklan di luar menayangkan wajah Karen yang diberi judul "Pencarian Karen"! Tak hanya itu, layar iklan pada mobil-mobil taksi yang lewat juga menayangka
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status