Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 121 - Chapter 130

605 Chapters

Bab 121

Memalukan!Begitu Godric angkat bicara, semua orang langsung memahami maksudnya. Kemudian, mereka pun menatap ke arah Nicholas dan Yasmine.Di saat bersamaan, terdengar bisikan-bisikan dan cibiran yang tersirat secara terang-terangan. Beberapa orang bahkan bersikap lancang, sampai bersiul dan mengejek mereka.Semua orang menertawakan Nicholas dan Yasmine, tatapan mereka juga terlihat merendahkan.Nicholas tahu, dunia memang tidak adil. Sebagai penonton, mereka menganggap hal ini bukanlah masalah besar."Godric, tarik kembali ucapanmu! Aku masih bisa berbaik hati dan menganggapnya tidak pernah terjadi. Kalau tidak, jangan salahkan aku tidak memperingatimu!" Yasmine menggelengkan kepala sambil menatapnya tajam."Yasmine, ini tempat umum, jaga sikapmu!" Godric merentangkan kedua tangan sambil menatap Nicholas. "Nic, bagaimana saranku? Lagi pula, aku menghabiskan 200 juta untuk membeli barang ini. Kamu cuma perlu menghabiskan semangkuk mi. Bukankah menguntungkan?"Nicholas tersenyum. "Oh,
Read more

Bab 122

"Kalau tidak ada penawaran lagi, barang ini akan menjadi milik Kantor Pengacara Prima!" Pembawa acara memukul palu sambil tersenyum kepada Yasmine dan Nicholas.Nicholas merasa tak berdaya, dia merentangkan kedua tangan dan berkata, "Lihat, orang-orang menganggap kita bodoh.""Mereka hanya menganggapku bodoh. Kalau kamu ... paling cuma dibilang tidak berguna dan mengandalkan wanita," kata Yasmine sambil cemberut.Nicholas melirik Yasmine yang ngambek seperti anak kecil. Kalau dilihat-lihat, ternyata dia sangat menggemaskan."Kita sambut barang berikutnya ...." Pembawa acara berbicara sambil membalikkan badan.Nicholas meliriknya dengan acuh tak acuh, barang selanjutnya terlihat tidak menarik. Jadi, Nicholas sama sekali tidak menghiraukannya.Barang selanjutnya adalah Gelang Giok Darah, ukirannya terlihat detail dan ada setetes darah yang mengambang di atas gelang itu. Tetesan darah yang mengalir, terlihat sangat menawan."Gelang yang berusia 100 tahun ini adalah karya seorang seniman y
Read more

Bab 123

Sepuluh miliar!Awalnya, gelang itu hanya seharga 200 juta, tapi dalam hitungan detik, nilainya langsung melambung jadi 10 miliar?!Semua mata sontak tertuju kepada Nicholas. Mereka ingin tahu seberapa hebatnya pemuda ini, apakah dia tidak berpikir dulu sebelum berbicara?Tak hanya para hadirin, Yasmine yang duduk di sampingnya pun tercengang. Tatapan Yasmine terlihat heran sekaligus terharu. Jujur, dia sangat menyukai gelang itu."Dua belas miliar!" Suara Godric terdengar dingin."Dua puluh miliar!" kata Nicholas sambil menoleh dan tersenyum kepada Godric. "Tuan Godric, masa kenaikan penawarannya cuma sedikit-sedikit, nggak seru ah! Anda kan orang sukses, masa kalah sama pecundang miskin sepertiku? Jangan pelit dong."Melihat senyuman Nicholas yang menyindir, hati Godric langsung terasa berapi-api. Rasanya, Godric ingin menendang pemuda ini.Pelit?Godric tidak merasa bahwa dirinya adalah orang yang pelit, terutama hal-hal yang berhubungan dengan Yasmine. Selama Yasmine suka, Godric p
Read more

Bab 124

Tiba-tiba, Godric bangkit berdiri dan berkata, "Aku nggak mau melihat bajingan itu berulah di sini. Cepat, cari Peter sekarang juga! Minta Peter untuk menemui Yasmine, dia harus segera disadarkan! Kalau seperti ini terus, kerugian yang dialami Yasmine akan makin banyak."Rudy terlihat ragu-ragu, dia tidak begitu menyetujui keputusan Godric.Godric sudah tidak bisa menunggu lebih lama. Akhirnya, dia sendiri yang bergerak.Godric bangkit berdiri, lalu berjalan ke ruangan VIP dalam kondisi marah. Sejak tadi, hatinya sudah terasa panas, dia sudah tidak bisa membendung emosinya.Sesampainya di depan, ruangan VIP dibuka dari dalam. Kemudian, Peter melihat ke sekeliling dan melabuhkan pandangannya ke arah Yasmine. Godric melihat jelas perubahan ekspresi Peter. Peter mengerutkan alis dan tatapannya terlihat tajam.Ternyata Peter juga tidak menyukai pemuda itu.Godric melirik ke arah Nicholas, tatapannya terlihat dipenuhi kebencian. Nicholas sendiri yang cari mati, jangan salahkan Godric yang m
Read more

Bab 125

Tak hanya Godric, para hadirin yang ada di tempat juga tercengang saat melihat sikap Peter.Ketika Godric menghampiri Peter, orang-orang mengira bisa menonton pertunjukan seru. Berdasarkan karakter Peter, semua orang menebak kalau dia akan mematahkan kaki Nicholas. Namun ....Di luar dugaan, Peter malah memberikan hormat kepada pemuda itu? Ajaib!Apa-apaan itu? Peter terlihat seperti bawahan yang bertemu atasan.Godric menelan air liur, wajahnya sontak memerah. Tanpa pikir panjang, dia langsung kembali ke tempat duduknya.Sikap Peter sudah cukup menjelaskan semuanya. Godric bukanlah orang bodoh, Nicholas pasti bukan orang sembarangan! Apalagi, setelah melewati beberapa pelelangan, Nicholas tidak sungkan-sungkan mengeluarkan uang dalam jumlah yang fantastis. Awalnya dia terlihat seperti bercanda, tapi ternyata Godric salah, Nicholas memang bukan orang biasa.Apakah Nicholas benar adalah atasannya Peter?Tidak mungkin! Godric segera menyangkal pemikiran itu. Meskipun Nicholas bukan orang
Read more

Bab 126

Perhatian orang-orang tertuju kepada Godric. Dibandingkan simpati, tatapan mereka lebih terlihat seperti sindiran.Semua orang tidak tahu apa yang dikatakan oleh Peter, tapi mereka melihat jelas perbedaan sikap Peter kepada Nicholas dan Godric.Ketika menghampiri Nicholas, Peter bersikap sopan dan bahkan menghormatinya. Namun, saat menemui Godric, sikap Peter begitu dingin dan acuh.Melihat sikap Peter, bukankah reputasi Nicholas berada di atas Godric? Ditambah, setelah Peter pergi, ekspresi Godric terlihat masam, seperti orang yang habis ditegur.Siapa sebenarnya Nicholas? Semua orang mulai berspekulasi, mereka sangat penasaran. Bahkan orang sekelas Peter pun terlihat sangat menghormati pemuda itu.Di tengah kerumunan, raut wajah Colin terlihat sangat dingin, sedangkan Mario menarik pergelangan tangan Colin dan memelototi Nicholas. "Siapa sih Nicholas? Katanya dia menemukan dompet Keluarga Tansil? Kenapa dia juga mengenal Peter?""Aku juga nggak tahu!" Colin kesal dan berkata, "Ayah,
Read more

Bab 127

Nicholas! Lagi-lagi dia ....Kenapa dia lagi? Dia lagi?Nicholas menjadi bintang di acara pelelangan malam ini. Setiap menyukai sesuatu, dia menawarkan harga dengan jumlah yang sangat fantastis."Tuan Nicholas, apakah Anda memahami syarat pelelangan yang terakhir ini?" tanya pembawa acara sambil tersenyum.Nicholas hanya mengangguk tanpa menjawab apa-apa.Yasmine berbisik di telinga Nicholas, "Nic, jangan berulah. Kita nggak usah ikutan."Nicholas memberikan senyuman manis. "Belum tentu, kita coba dulu. Lagi pula, kita udah terlanjur datang. Masa mau duduk saja?"Yasmine tertegun sambil tersenyum masam. Apa yang pemuda ini pikirkan? Apa maksud ucapannya? Bukankah dia sudah memenangkan banyak pelelangan?"Nic, aku ingatkan, Beliau mau dikenalkan kepada institusi rumah sakit terkemuka." Colin tersenyum dingin.Nicholas menolehkan kepalanya dan berkata, "Iya, aku aku tahu. Kamu nggak tahu?"Colin termenung sambil mengepalkan tinjuannya. Apakah Nicholas sengaja ingin menyerang Mondial Jewe
Read more

Bab 128

Kalau harga penawaran berada di kisaran 40 miliar, para hadirin masih bisa menerimanya. Bagaimanapun, semua hasil karya Tuan Kevin memang sudah mendunia. Namun, kalau sudah melebihi 40 miliar, tidak sedikit orang yang berpikir kembali."Enam puluh miliar pertama ...."Colin terlihat panik, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Ayah, dia sengaja menantang kita! Dia pasti ingin menghancurkan Mondial Jewelry!"Raut wajah Mario terlihat sangat masam. Dia berpikir sejenak, lalu berkata, "Enam puluh empat miliar.""Delapan puluh miliar!" Nicholas tidak ragu-ragu menyebutkan nominal angka yang diinginkannya.Delapan puluh miliar terlalu tinggi. Sebenarnya, Nicholas juga merasa rugi, tapi dia tidak mau mengalah dan membiarkan Mondial Jewelry mendapatkan kesempatan untuk bangkit kembali."Delapan puluh miliar? Kamu sudah gila?" Godric tidak lagi sungkan-sungkan. Dia memelototi Rudy sambil bertanya, "Siapa sih bajingan tengik itu?"Rudy menunduk sambil menggelengkan kepalanya. "Aku juga nggak tah
Read more

Bab 129

Tiba-tiba, Nicholas tersenyum sinis. Dia bingung harus berkata apa.Ternyata kebohongan mengenai dompet masih berlanjut sampai sekarang?Waktu itu Nicholas takut ketahuan sehingga dia membuat alasan seperti itu. Tidak disangka, masalah itu masih diungkit sampai sekarang.Seketika, semua orang menatap Nicholas dengan tatapan jijik. Yang benar saja? Pemuda ini terlalu angkuh, menemukan dompet saja berani berpartisipasi dalam pelelangan sebesar ini.Kalau yang dibilang itu memang benar, berarti Nicholas bukanlah siapa-siapa. Dia hanya mengandalkan keberuntungan untuk mencapai posisi sekarang. Orang seperti itu sangat tidak tahu malu!"Tuan Nicholas ...." Pembawa acara tersenyum dan berkata, "Kami sangat menghargai penawaran yang Anda berikan, tapi ... harga yang Anda tawarkan terdengar tidak masuk akal."Nicholas mengerutkan kedua alisnya."Nicholas, setelah memenangkan pelelangan, kamu mau pergi memohon bantuan nona muda Keluarga Tansil, ya?" Godric tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan
Read more

Bab 130

Nicholas hanya mengucapkan beberapa kata, lalu menutup ponselnya.Semua orang tercengang melihat tindakan Nicholas.Nicholas meminta seseorang mengantarkan 100 miliar?"Hahaha ...." Tiba-tiba Colin mentertawakannya. Colin tertawa terbahak-bahak sampai hampir meneteskan air mata. "Nic, boleh juga sandiwaramu. Aku hampir aja tertawa. Seratus miliar? Semuanya, kalian dengan ucapannya tadi, 'kan? Keren banget, telepon beberapa detik saja bisa dapat 100 miliar. Konyol!"Tak hanya Colin, sebagian besar orang juga ikut mentertawakan Nicholas.Nicholas pikir siapa dirinya? Dewa?"Nic, jangan banyak tingkat!" Mario menyindirnya."Kamu tuh nggak punya uang, makan saja susah, apa lagi 100 miliar? Sebaiknya kamu pergi sana!" Colin berteriak tanpa sungkan."Iya!""Pergi, pergi!"Orang-orang berteriak sambil menatap Nicholas dengan sinis.Orang-orang yang meneriaki Nicholas adalah pebisnis besar kota. Tak hanya memiliki uang, posisi dan reputasi mereka juga tidak main-main. Di mata mereka, Nicholas
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status