Home / Urban / Di Balik Topeng si Pria Miskin / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Di Balik Topeng si Pria Miskin : Chapter 141 - Chapter 150

605 Chapters

Bab 0141

Pemandangan ini sangat mengesankan dan berdampak besar.Ribuan drone terbang di langit mengedipkan warna tanpa henti. Titik-titik kecil itu dari jauh tampak membentuk foto wajah Karen ditambah kata-kata "Sedang Mencari Karen". Sementara itu, di bawah sinar terang, Nicholas ditemani sepuluh bodyguard-nya melangkah masuk ke dalam kafe.Kafe itu seketika hening.Tak terhitung berapa banyak pasang mata yang memandang Nicholas. Mereka memang tidak tahu siapa Nicholas, tapi cara pelanggan laki-laki ini masuk sangat membekas di dalam otak mereka.Nicholas tidak berhenti. Dia terus berjalan sampai ke pojok, memandang Karen dengan ekspresi serius."Ayo pulang denganku.""Iya ...." Karen menunduk. Entah apa yang sedang dipikirkan olehnya. Seperti anak kecil melakukan kesalahan, dia merespons ucapan Nicholas secara spontan tanpa dipikir terlebih dulu. Kemudian, Karen pun berdiri.Orang-orang di kafe awalnya tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Satu-satunya yang mereka ketahui adalah pelanggan la
Read more

Bab 0142

Felita memandang semua ini dengan tatapan kosong, tak tahu harus berbicara apa.Nicholas dan Karen masuk ke mobil lalu pergi. Bukankah itu iring-iringan yang sejak awal dilihatnya? Barusan dia bahkan mengatakan dia tidak tahu dari mana Nicholas menyewanya, tapi apa yang dilihatnya menjadi tamparan keras baginya.Memangnya bisa menyewa dari tahun lalu sampai sekarang?"Mungkin hanya perempuan konyol yang bisa berjalan di hati Nicholas!" seru Samantha sambil memandang Felita. "Awalnya kamu yang berhak punya semua ini, tapi sekarang jadi milik orang lain ...."Tepat saat itulah, Felita kembali tersadar. Dengan ekspresi terkejut dia bertanya, "Nicholas ... siapa sebenarnya dia?"Samantha tersenyum. "Dia itu orang yang pernah kamu sentuh, tapi nggak akan pernah bisa kamu genggam. Kamu dan dia seharusnya punya akhir yang bahagia. Kamu seharusnya sudah tinggal di istana, tapi kamu menghancurkannya dengan tanganmu sendiri ....""Aku ...." Hati Felita bergetar.Senyuman Samantha menipis. "Tapi
Read more

Bab 0143

Nicholas terdiam sesaat melihat reaksi Karen. "Apa aku semenakutkan itu?""Nggak ...." Karen menunduk. Jari mungilnya mengusap-usap ujung bajunya.Nicholas tertawa. "Menurutmu Yabin itu bagaimana orangnya?""Yabin? Yabin Abisai?" Wajah Karen seketika memerah mendengar nama itu. Awalnya dia mengira ada sesuatu yang salah, tapi sekarang topik pertanyaannya malah laki-laki lain."Iya, menurutmu Yabin Abisai itu bagaimana orangnya?" Nicholas memiringkan wajahnya, memandang Karen dengan rasa penasaran membludak.Karen sedikit kebingungan. Dia menunduk lalu menjawab, "Biasa saja ....""Oh ...." Nicholas mengangguk lalu tersenyum tipis. "Aku juga merasa dia biasa saja. Karena pandangan kita sama, kamu nggak harus mengganti biaya yang kukeluarkan untuk mencarimu!"Karen menoleh ke arah Nicholas, lalu bergumam dengan ekspresi marah, "Aku nggak memintamu mencariku. Kamu sendiri yang berlebihan melakukannya!""Wow ... sekarang kamus sudah bisa membantah ya?" Bibir Nicholas melengkung tinggi. Dia
Read more

Bab 0144

Beberapa orang mengatakan Karen adalah seorang perempuan cantik yang dalam hidupnya bertemu dengan pangeran. Beberapa lainnya mengira Karen adalah adik perempuan dari suatu keluarga yang sedang dicari oleh kakak laki-lakinya. Meski demikian, cerita Karen dan Nicholas lebih cocok diikatkan dengan cerita cinta yang romantis.Di antara mereka, Yabin mengetahui seluk-beluk kejadian ini.Yabin hampir merusak televisi hotel akibat amarah yang meledak-ledak saat melihat berita tentang Karen disiarkan di saluran televisi. Dia cepat-cepat keluar dari hotel, meninggalkan perempuan cantik di kamarnya sendirian.Bagaimana mungkin?Kebencian menggunung di dalam hati Yabin. Seharusnya tidak seperti ini. Karen seharusnya memutus hubungannya dengan Nicholas setelah amarahnya meledak, lalu berlari kepadanya untuk mencari penghiburan. Mengapa berubah menjadi Nicholas mencari Karen secara besar-besaran dan terang-terangan?Setelah meninggalkan hotel, Yabin segera menghubungi Yenny."Besok pagi, lakukan s
Read more

Bab 0145

Nicholas langsung merasakan ada sesuatu yang salah. Tanpa menunda-nunda, dia membuka aplikasi obrolan di ponselnya. Di dalam grup kelas, tampak beberapa foto yang baru saja dikirim oleh Yenny. Detik itu juga, jantungnya berhenti berdegup sesaat.Foto-foto itu adalah fotonya dan Yasmine saat mengikuti acara lelang.Pada saat ini, seisi kelas menjadi heboh. Banyak mahasiswa dan mahasiswi memulai diskusi panas. Dari foto-foto itu, terlihat sangat jelas Nicholas sedang bersama perempuan lain. Ditambah fakta tentang bagaimana upaya Nicholas semalam saat mencari Karen membuat mereka yakin bahwa laki-laki itu berselingkuh, hingga akhirnya Karen pun pergi meninggalkan rumah, dan entah berbuat apa di luar sana."Dasar brengsek, ayo keluar dan beri penjelasan!""Nicholas, kamu nggak merasa kasihan sama Karen? Kami semua tahu kamu punya skandal sama Karen, tapi sekarang, ada perempuan lain lagi di dalam hubungan kalian?"Nicholas tertawa melihat obrolan di dalam grup. Insiden ini bukanlah apa-apa
Read more

Bab 0146

Wajah Bella seketika memerah. Rasa kesal di dalam dadanya meluap. Bagaimana mungkin seseorang memperlakukannya seperti ini? Apakah Nicholas tidak tahu wanita itu seharusnya dihormati? Hati pria ini jelas sekali terbuat dari baja!Bella menyimpan umpatan-umpatan itu di dalam hatinya, teringat dengan apa tujuannya datang kemari. Dia juga teringat akan uang yang dilambaikan Nicholas ke arahnya semalam. Hatinya mendadak kembali panas."Pak Nicholas, saya datang untuk berbicara dengan Anda! Kalau tidak bisa sekarang, saya bisa terus menunggu di depan sampai Anda punya waktu!""Tunggu sebentar!" Samar, jawaban dari dalam terdengar.Aura wajah Bella seketika menerang. Dia bergegas melangkah mundur dan masuk ke dalam mobilnya. Dia rela menunggu asalkan laki-laki itu benar-benar ingin berbicara dengannya.Hanya saja, seiring waktu berjalan, raut wajah Bella semakin suram. Dari pagi hingga matahari berada persis di atas kepala, Nicholas tidak pernah sekali pun turun membukakan pintu untuknya. Ti
Read more

Bab 0147

Monica tampak segar dan cantik dalam balutan kaos warna krem dan rok denim super pendeknya. Rambut panjangnya tersisir dan tergerai rapi di belakang pundak.Nicholas melirik perempuan itu dengan sedikit rasa tertarik. Kakinya meneruskan langkah menuju restoran kecil itu.Beberapa hari lalu Monica sempat ditahan beberapa hari karena menyalahi Nicholas. Dalam kurun waktu itu dia sadar beberapa konyol dirinya. Pada saat itu juga seseorang memberitahunya tentang latar belakang keluarga Nicholas yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan dapat dia permainkan seenak hati.Mengingat apa yang dia lakukan pada waktu itu, Monica tidak berani kembali bertemu muka dengan Nicholas. Sekujur tubuhnya bahkan gemetar saat melihat sosok itu.Bella yang baru saja turun dari mobil menyengir setelah melirik Monica. Pantas saja dia dibawa ke restoran kecil ini. Rupanya Nicholas jatuh cinta dengan pelayan di restoran ini? Dasar laki-laki hina. Sesudah menggandeng perempuan di acara lelang dan tinggal bersama
Read more

Bab 0148

Nicholas memiringkan kepalanya. "Apa yang bisa kubantu? Aku sebenarnya nggak terlalu suka membantu orang lain!"Wajah Bella seketika memerah. "Itu ... ini ....""Sudahlah, lupakan saja ...." Nicholas tersenyum, lalu menaruh satu tangan di atas meja.Bella tampak sedikit kecewa. Dengan mulut mengerucut seperti anak kecil saat sedang kesal, dia mencoba membuat dirinya terlihat menggemaskan. "Nicholas," panggilnya sembari meraih tangan Nicholas. "Tolong bantu aku. Aku mohon, kalau aku nggak bisa menangani masalah ini sekarang, habis sudah riwayatku!"Jemari Bella yang menempel pada lengannya terasa lengket seperti tentakel gurita. Hatinya mengumpat ingin segera mengebaskan sentuhan itu, tapi wajahnya tetap tersenyum normal.Sementara Bella, meski merasa sangat jijik dengan kemunafikannya, tetap memasang ekspresi memelas. "Nicholas, tolong bantu kakak perempuanku. Kali ini dia pasti nggak akan memperlakukanmu dengan buruk. Setelah itu boleh melakukan apa pun yang kamu mau!""Apa pun tanpa
Read more

Bab 0149

"Bawa!" balas Bella dengan wajah tertunduk malu.Nicholas bertepuk tangan. "Bagus sekali kalau begitu!"Melihat reaksi Nicholas, Bella diam-diam mengejek laki-laki itu di dalam hatinya. Dasar kaum Adam, tua muda semua pikirannya kotor dan menjijikkan. Pantas saja beberapa orang mengatakan laki-laki adalah ibarat kandang babi. Memang faktanya sekotor itu."Kalau begitu, ayo pergi!" ucap Nicholas dengan ekspresi bahagia."Oke!" Bella mengiyakan sambil memasang wajah seolah tidak berdaya. Raut wajahnya sangat mengundang.Nicholas melangkah di depan, cepat dan stabil, memberi jalan untuk Bella di belakangnya.Bella membuntuti tidak jauh di belakang. Kelakuan Nicholas membuatnya semakin memandang rendah laki-laki itu. Mau bagaimanapun juga, si jantan di depannya ini tidak akan pernah lepas dari genggamannya. Asalkan dia berhasil tidur dengannya, laki-laki itu akan selalu menurutinya seperti anjing menuruti majikannya.Keduanya berjalan menelusuri koridor sampai ke paling ujung, lalu menaiki
Read more

Bab 0150

"Kamu ...." Bella tak tahu harus membalas apa.Nicholas tersenyum. "Bukannya kamu suka tampil di depan umum? Tubuhmu bagus begini, kenapa nggak coba ke tengah sana lalu menari pole dance. Aku baru saja terpikir ide ini ...."Wajah Bella memerah mendengar kalimat itu. Selama bertahun-tahun Bella selalu menjadi sosok yang dihormati dan dipandang, mana mungkin dia menari pole dance, apa lagi di tempat seperti ini? Semua yang datang ke gamenet ini mahasiswa dan orang-orang miskin. Apa mereka layak menontonnya menari?"Mengecewakan!" Nicholas mengebaskan lengan Bella dari lengannya, lalu berbalik badan dan berjalan ke arah pintu. "Aku mau browsing dulu, tapi di sana nggak bisa bawa perempuan. Aku lelah bermain game."Beberapa laki-laki yang berada tidak jauh dari tempat mereka menoleh ketika di ujung pandangan mereka melihat sosok yang cantik jelita. Masing-masing berimajinasi liar saat melihat bentuk tubuh Bella yang menggoda. Siapa perempuan ini? Apakah dia tidak tahu gayanya berpakaian s
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
61
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status