Home / CEO / Gairah Tersembunyi Suami Dinginku / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Gairah Tersembunyi Suami Dinginku: Chapter 121 - Chapter 130

144 Chapters

120. Tertangkap Basah?

Melissa tak sanggup menjawab apa pun, dia sedang sibuk dengan gairah yang kini memenuhi dirinya karena sentuhan sentuhan nakal Damian.Di sisi lain, Melissa juga tak habis pikir dengan ucapan Damian tersebut, dia yang berinisiatif menjemput Melissa, tapi saat ini dia juga yang meminta bayaran.Benar-benar aneh."Kau tidak keberatan melakukan ini denganku, bukan?"Dia berbisik di samping telinga Melissa lalu menggigitnya dengan satu tangan meremas buah dada di balik seragam yang dikenakan gadis tersebut.Napasnya terengah-engah dengan beberapa butir keringat di dahinya yang mulus.Itu adalah pemandangan yang benar-benar indah dan langka.Damian tampak tersenyum puas saat merasakan payudara Melissa dalam genggamannya."Aku ingin bertanya sedikit padamu, apakah semua sentuhan ini, terasa nikmat bagimu, Mel?"Dia kembali mengecup pipi Melissa tanpa menunggu jawaban karena tanpa menjawab pun Damian tahu bahwa Melissa menikmati sentuhannya.Tidak!Melissa tiba-tiba menggeleng, seperti baru
Read more

121. Dipergoki Ibu Melissa

Damian tampak tekun dan serius menulis sebuah kalimat di kertas dan menyerahkan kertas itu pada Melissa."Hm, pegang tanganku?"Kening Melissa sedikit berkerut ketika membaca perintah dari Damian tersebut.Damian masih dengan wajah serius, mengangguk.Ragu, Melissa pun mengulurkan tangan dan memegang kedua telapak tangan Damian yang besar, sedikit kasar tapi hangat.Hmmm, rasanya agak risih, tapi anehnya nyaman.Damian mengacungkan jempol, lalu menulis lagi dengan gerakan cepat dan sedikit terburu-buru."Pegang pipiku," ucap Melissa, mengartikan kalimat yang ditulis oleh Damian.Tangan Melissa pun kini naik ke atas dan memegang pipi Damian yang saat ini memejamkan mata.Melissa sendiri juga terkejut karena ternyata pipi remaja lelaki ini halus sekali!Ah, orang tampan memang berbeda.Damian menyentuh tangan Melissa yang berada di pipinya, tersenyum tipis saat memandang gadis itu."Pintar," pujinya.Senyum yang entah kenapa, entah sejak kapan menjadi senyum yang sangat memikat.Hati Me
Read more

122. Tindakan Nakal Damian

Dari jauh Melissa melihat betapa bersinarnya dirinya yang sedang berdiri sendirian sambil memainkan ponsel.Beberapa pasang mata tampak terang-terangan mengagumi ketampanan Damian, dan para gadis juga terlihat jelas-jelas menatap tertarik padanya.Baru Melissa sadari, selain menyeramkan, Damian sebenarnya remaja lelaki yang sangat tampan. Kalau hanya melihat pertama kali seperti itu, tak ada yang tahu bahwa remaja lelaki yang tubuhnya jangkung seperti seorang model itu, adalah seseorang yang tidak waras.Tepat pada saat itu, seakan sadar sedang ditatap, Damian mendongak dari layar ponsel dan mengarahkan pandang pada Melissa, tersenyum lebar dan hendak berjalan mendekat.Namun, seorang gadis tiba-tiba menahan lengannya. Damian pun menoleh.Kening Melissa berkerut saat melihat gadis yang tampak akrab menyapa Damian tersebut.Apakah dia kekasih Damian?Melissa tiba-tiba menciut dengan sendirinya saat melihat gadis yang sangat cantik dan tubuhnya terawat dengan baik itu berbincang dengan
Read more

123. Mencapai Klimaks Di Sudut Bioskop

Air liurnya sedikit menetes-netes karena gerakannya yang cepat saat memaju mundurkan barang Damian di mulutnya.Damian meremas-remas rambut Melissa dan terlihat sangat menikmati saat merasakan penisnya yang besar masuk ke dalam mulut Melissa yang panas.Melissa kadang sedikit tersedak karena batang Damian yang panjang hampir menyentuh pangkal tenggorokannya.Badannya bergetar, dia merasa aneh dengan semua ini, tapi sejujurnya, rasanya nikmat, stress di dalam dirinya seperti terangkat semua saat vaginanya mengeluarkan cairan atas tindakan Damian tadi.Penis Damian kadang tergelincir dari mulut Melissa.Namun, dia melaksanakan tugas itu dengan baik.Beberapa saat kemudian, penis Damian yang basah oleh air liur Melisa mulai berkedut dan memuncratkan cairan sperma di wajah Melissa.Mereka kini sama-sama lemas dengan napas sedikit naik turun, keringat membasahi dahi masing-masing.Melissa buru-buru mengambil tisu di tas dan membersihkan wajahnya, meludahkan cairan Damian yang ada di mulutn
Read more

124. Hadiah Istimewa Damian

"Kau terlihat begitu senang seperti anak kecil, Mel."Damian yang berdiri di depan Melissa dengan tangan berada di saku celana, memandang Melissa dengan geli saat gadis itu terus melihat kotak hadiah pemberian darinya.Dia merasa puas karena Melissa sepertinya suka dengan apa yang dia pilih, tidak sia-sia kemarin Damian berkeliling seharian."B-benarkah ini untukku?"Melissa memandang Damian dengan tatapan tak percaya, lalu beralih ke arah kotak lumayan besar yang berisi banyak aksesoris cantik dan imut, mulai dari jepit rambut, ikat rambut, gelang dan segala pernak pernik remaja."Yep. Ambil saja semuanya. Kau suka?""Aku ... aku sangat suka! Tapi, bukankah harganya sangat mahal?"Melissa serta merta memeluk kotak itu di dadanya, tak pernah bermimpi mendapatkan hadiah sebanyak ini.Melissa juga tak berbeda dengan remaja wanita lainnya, dia suka berdandan sedikit, memakai anting, bando dan kalung serta gelang yang imut.Dan kini dia mendapatkan itu semua tanpa harus menabung uang jaja
Read more

125. Hanya Pengganti?

Dia pikir Damian melakukan hal itu karena dia Melissa, tak tahunya, dia hanya mirip dengan cinta pertamanya.Sekarang semuanya terasa masuk akal, kenapa saat pertemuan pertama mereka di pagi hari, Melissa langsung dipaksa Damian melakukan oral seks.Mungkin waktu itu Damian melihat sosok cinta pertamanya di wajah Melissa, sehingga kelepasan meminta Melissa melakukan hal itu.Baru menyadari betapa konyolnya debaran jantung Melissa selama beberapa hari ini saat mengingat Damian, gadis itu tertawa muram."Tidak, sih. Mungkin hanya tiga puluh persen. Tapi kau imut, seperti Bu Yuna, intinya melihat kamu itu vibes nya seperti melihat bu Yuna," jawab teman Damian tersebut."Oh, begitu. Terima kasih," ucap Melissa dengan suara pelan, meski tidak terlalu mirip, bukankah masih ada kemiripan?Bahkan vibes mereka sama ....Secara kasar, kini Melissa tahu apa arti sikap baik Damian selama ini, dia pasti melihat Melissa sebagai salinan dari cinta pertamanya yang gagal, bukan sebagai Melissa.Saat M
Read more

126. Pelacur Pribadi Majikan

Melissa sudah menutup kepalanya dengan kedua tangan, bersiap menerima pukulan sang ibu karena telah lancang menyebut dirinya pelacur.Namun, tak ada yang terjadi.Melissa tak mendapat pukulan atau tamparan dari ibunya seperti sebelumnya, tapi ....Brakkkk!!!Pranggg! Pyaarrrrr!Ibunya membalik meja rias sehingga semua yang ada di sana pecah dan berantakan, termasuk alat-alat make up mahal yang dimiliki sang ibu sehingga meskipun menjadi pembantu, ibunya terlihat sangat cantik seperti seorang nyonya rumah."KAU BILANG APA?! IBU TIDAK SERENDAH ITU! IBU HIDUP SEBAGAI PEREMPUAN TERHORMAT!"Teriakan ibunya membahana, Melissa bahkan yakin bahwa orang-orang di luar kamar mereka mendengar teriakan ini.Melissa mundur ketakutan melihat wajah ibunya yang sedang marah, benar-benar mengerikan.Plak!Plak!Seperti orang kerasukan, ibu Melissa menjambak rambut anak gadisnya yang kini duduk di lantai dengan ketakutan dan menampar pipi kanan dan kirinya tanpa ampun."Sakit, Ibu. Sakiiiit."Melissa me
Read more

127. Memergoki Ibu Bercinta Dengan Tuan Besar

[Ya, Tuan Muda?]Hanya membalas pesannya saja Melissa sudah senyum-senyum sendiri seperti ini, benar-benar sudah tak tertolong. Kenapa sih dia begitu tampan?[Boleh kirim fotomu, Mel?]Melissa terdiam sejenak membaca pesan tersebut, foto?Damian, serius meminta fotonya?[Ah, apa?]Refleks, dia pun bertanya. Sedetik kemudian Melissa memukul wajahnya sendiri, merasa begitu malu karena sempat berharap yang tidak-tidak.Dia ingin foto, tentu saja karena Damian mungkin saat ini sedang rindu dengan cinta pertamanya! Tak mungkin karena itu adalah Melissa. Ayo sadar diri! Sadar diri![Aku ingin melihat wajahmu, Mel.]Jantung Melissa rasanya berhenti sebentar membaca pesan itu.Ini ... Sungguh?Melissa tertawa tanpa suara. Apa, sih? Menyebalkan. Jangan terlalu banyak berpikir, Damian pasti sedang merindukan cinta pertamanya karena itu memakai alasan ingin melihat wajah Melissa, bukan?[Baiklah, sebentar.]Akhirnya, hanya itu jawaban yang diberikan Melissa pada Damian.Dia beranjak untuk cuci m
Read more

128. Kabur Dari Rumah

"Mel, di mana kau? Aku pulang kau tak ada, mana janjimu yang katanya akan menunggu aku di kamar dengan dandanan cantik?"Damian menelepon Melissa yang tak juga ditemuinya seharian ini padahal dia sudah mempercepat pulangnya dari rumah sang kakek.Dalam perjalanan pulang dari luar negeri tadi, Damian merasa sangat bersemangat untuk segera sampai ke rumah karena membayangkan kedatangannya akan ditunggu oleh Melissa.Ada beberapa pekerjaan yang harus dia urus sehingga membuat pemuda itu baru bisa pulang ke rumah lagi setelah empat hari tinggal di rumah sang kakek.Biasanya Damian akan merasa sangat muak ketika harus kembali menginjakkan kaki di rumah besar dan mewah yang berada di kalangan perumahan elite tersebut karena ingat kegilaan ayahnya.Namun, hari ini dia begitu bersemangat, itu karena ada seseorang yang begitu istimewa di sana.Damian tentu saja tak lupa membelikan oleh-oleh untuk Melissa, sebuah gelang dari jalinan kain berwarna merah, hitam dan cokelat, sangat bagus.Rencanan
Read more

129. Tuan Muda Khawatir

"Hey, Mel? Kau melamun? Kau tidak menjawab panggilanku," ucap Damian berkali-kali di sambungan telepon yang membuat Melissa sedikit tersentak."M-maafkan aku, Tuan Muda!"Terdengar suara Damian menghela napas panjang, dia berkata dengan sedikit kasar."Kau bilang tadi sedang ada urusan?""Iya, Tuan Muda. Aku sedikit ada urusan karena itu tak bisa pulang saat ini," jawab Melissa mempertahankan kebohongannya."Apa it? Urusan macam apa itu sampai kau melupakan janjimu sendiri padaku, Mel?" sergah Damian dengan suara yang seperti sudah kehabisan kesabaran.Melissa bisa membayangkan bagaimana wajahnya yang tampan itu kini merengut dan alisnya yang indah itu sedikit berkerut."Apa maksudmu, Tuan? Janji apa?"Melissa tak merasa meninggalkan janji apa pun pada Damian, jadi janji apa yang dia maksud?"Bukankah kau bilang saat aku pulang kau akan datang ke kamarku dengan dandanan cantik? Mana sekarang buktinya? Kau malah kabur dari rumah! Begitu bencinya, ya, kau padaku?""Apa? Bukan! Bukan beg
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status