Home / CEO / Gairah Tersembunyi Suami Dinginku / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Gairah Tersembunyi Suami Dinginku: Chapter 111 - Chapter 120

144 Chapters

110. Akal Bulus Damian

Melissa kembali menarik tangannya yang segera ditahan oleh Damian, remaja itu malah menarik resleting celananya dan mengeluarkan sesuatu yang sangat besar dan berotot dari dalam sana.Tangan Melissa mendadak dingin dan gemetaran ketika dibimbing Damian untuk menyentuh sebuah benda panas bertekstur aneh tapi sekeras kayu itu.Bagaimana seorang anak laki-laki bisa memiliki benda sebesar ini dibalik celana mereka? Dan kenapa Damian bilang sakit saat keras begini? Melissa tak pernah melihat milik laki-laki kecuali milik bayi."Tolong pijat bagian ini, aku sudah tak tahan lagi dengan sakitnya, aku sampai mau mati rasanya."Mata Melissa membelalak lebar mendengar permintaan Damian tersebut, tatapannya kosong ketika terarah pada pusaka Damian yang mengacung ke atas di depannya."Di-dipijat?"Bodohnya, dia malah bertanya.Damian mengangguk."Iya, seperti ini."Damian mengarahkan kedua tangan Melissa untuk menggenggam benda besar yang sedikit aneh itu dan berkelenjar itu, membimbingnya naik tu
Read more

111. Mencoba Menggodaku?

"Kau sudah baikan, bukan? Kau bisa kembali bekerja sebelum berangkat sekolah."Ibu Melissa membangunkan Melissa setelah dua hari dia terbaring di kamar tidur ibunya, di kamar pembantu.Melissa menggeliat sedikit tapi tidak langsung bangun dan mematuhi perintah ibunya.Badannya masih demam dan Melissa juga masih sering muntah saat mengingat bagaimana telah melakukan oral seks pada seorang remaja laki-laki yang baru pertama ditemuinya, dua hari ini Melissa terus terbayang bagaimana jika dia hamil."Kau di sini tidak untuk bermalas-malasan, Mel. Kau harus tahu bahwa kau tidak tinggal di sini secara gratis. Ibu menampung dirimu di sini untuk membantu bekerja."Ibunya tampak menggerutu saat melihat Melissa yang masih berbaring di tempat tidur, ibunya begitu lega saat mendengar bahwa Melissa tidak hamil."Kau jangan sampai bernasib seperti kakakmu, kabur dari rumah, lalu hamil dan terus menyusahkan diriku seperti ini. Ibu juga ingin pensiun bekerja suatu hari nanti, kau harus jadi anak yang
Read more

112. Pemuas Nafsu Ayahku

"Tuan muda, aku harus keluar, maaf sudah mengganggu waktu Anda."Melissa membungkuk sekalian berusaha melepaskan diri dari penjara tangan Damian, berusaha secepatnya kabur sebelum disuruh Damian melakukan hal yang aneh-aneh lagi."Jangan coba-coba lari dariku!"Damian dengan sigap memegangi pergelangan tangan Melissa, gerakannya begitu lihai saat meraih tubuh Melissa dan membalikkannya sehingga kini wajah Melissa menghadap dinding.Damian kini menempelkan dadanya ke punggung Melissa, membekap mulut gadis itu dengan erat seraya berbisik dengan suara rendah."Jangan teriak, atau kau yang rugi.""Mmmmmhh."Melissa bergerak sedikit untuk melepaskan diri, tapi Damian menempelkan badannya lebih erat sehingga Melissa hampir kehabisan napas."Sudah kubilang lebih baik kau menurut saja, Bodoh," bisiknya terdengar tak sabar."Kau mau ibumu aku usir dari sini?" ancam Damian, yang seketika membuat tubuh Melissa kaku.Setelah Damian memastikan bahwa Melissa akan menurut karena melihat gadis itu ya
Read more

113. Malam Yang Gerah

"Kenapa kau tidak pulang, Nak?"Ibu Melissa akhirnya menghubungi putrinya tersebut setelah selama empat hari Melissa tidak pulang.Pasca ditindih oleh Damian di perpustakaan dini hari waktu itu, Melissa pergi dari rumah besar tempat ibunya bekerja.Dia mengirim pesan kepada sang ibu bahwa sedang sibuk menyiapkan festival di sekolahnya sehingga mungkin akan pulang terlambat.Ibunya yang tak curiga, memberikan izin pada Melissa, Melissa selama empathari ini memang tidur di sekolah, dia memanfaatkan waktu menjelang festival sehingga tidak perlu tidur di jalanan.Kalau malam, cuacanya sangat dingin dan banyak nyamuk, tapi Melissa merasa lebih tenang tinggal di ruang kelas sendirian daripada harus pulang ke rumah besar tersebut dan mengalami perlakuan tak senonoh dari Damian.Selama dua malam menghabiskan hari dengan tidur di ruang kelas yang sepi, Melissa memikirkan banyak hal.Terutama ucapan Damian tentang ibu Melissa, yang telah menggoda ayahnya sehingga kedua orang tua Damian tidak a
Read more

114. Hukuman Karena Berani Menolak Perintah

" Jangan suka makan tengah malam kalau kau tak ingin gendut. Kakimu itu pendek, kalau kau gendut kau akan mirip bebek," ucap Damian tanpa perasaan."Ucapanmu sangat tidak sopan, Tuan Muda," tukas Melissa yang merasa sedikit sakit hati karena disamakan dengan bebek.Damian malah mengendikkan bahu, tak peduli dengan protes yang dilayangkan Melissa."Terserah aku. Kau berani melarangku?""B-bukan begitu maksudku."Lagi-lagi Melissa kehilangan kata-kata, Damian adalah orang aneh yang sangat menyebalkan, tapi tentu saja Melissa tak berani melawan majikan mudanya tersebut.Damian mendekatkan wajahnya, berbisik di samping telinga Melissa."Kau boleh bertambah gendut, tapi bagian ini saja, supaya aku lebih nyaman meremasnya."Damian menyeringai saat tangannya meremas buah dada Melissa, terlihat puas."A-awwww!"Melissa segera menyingkirkan tangan Damian dari payudaranya, menatap pria itu dengan ekspresi terganggu."A-apa yang akan kau lakukan?""Entahlah."Damian mengendikkan bahu sekali lagi
Read more

115. Naiklah Ke Atas Tubuhku!

"Tuan Muda, bukankah ini sudah sangat keterlaluan?!"Di hari ke tiga, di mana Damian mengurung Melissa di rumah besar tersebut tanpa mengizinkan dia keluar sama sekali bahkan untuk bersekolah, Melissa akhirnya mendatangi kamar Damian.Dia sudah dua hari bolos bersekolah, Melissa begitu panik karena sekolahnya hanya menoleransi absen selama dua kali, jika besok Melissa masih tidak diizinkan Damian keluar, maka Melissa bisa mendapatkan skorsing."Keterlaluan bagaimana?"Damian yang baru pulang sekolah, menoleh pada Melissa."Omong-omong, tutup pintunya. Aku tidak begitu suka jika pembicaraan kita terdengar keluar dan membuat rumor tak sedap tentangku."Meski dongkol bukan main, Melissa tetap mematuhi permintaan majikan mudanya tersebut untuk menutup pintu di belakangnya."Kau ... apakah kau tak punya hati?! Aku sudah bolos dua hari! Jika aku besok harus bolos lagi, aku bisa mendapat skorsing dari sekolah!"Damian duduk di sofa kamarnya, terlihat mengabaikan Melissa dan sibuk dengan pons
Read more

116. Difitnah Damian

Tiba-tiba Damian bangkit dan menarik tubuh Melissa sampai gadis itu terbaring di ranjang.Kini Damian menindihnya.Dia mulai melakukannya. Semua hal tak senonoh itu, dia akan memulainya lagi.Melissa menatap Damian dengan putus asa, memohon agar dia berhenti.Damian menyibak hoodie yang dipakai Melissa ke atas, kepalanya menunduk dan mulai banyak menorehkan banyak kissmark di leher dan tulang selangka Melissa dan membuatnya sedikit nyeri karena hisapan dan gigitan.Mengalami ini semua sekali lagi ....Melissa mencoba untuk tidak menangis, dia menggigit kuat-kuat bibirnya, karena takut membuat Damian tersinggung seperti tempo hari.Dia hanya ingin sekolah lagi. Dia tak mau kehilangan harapan menjalani hidup yang lebih baik.Damian mulai hilang kendali, dengan memejamkan mata dia mulai menggesek-gesekkan barangnya di antara dua paha Melissa.Damian lalu memasukkan kedua tangannya ke dalam hoodie Melissa, meremas-remas dada gadis yang berbaring di bawahnya seraya terus menggesek barangny
Read more

117. Disuntik Obat Tidur.

Damian pun membaringkan Melissa dalam keadaan telentang untuk memeriksa seragam sekolah gadis tersebut."Ah, bahaya kalau dia bangun saat aku sedang fokus memeriksa, dia terlalu cerewet saat bangun."Damian beranjak dari tempat duduknya dan mengambil sesuatu di laci meja yang ada di kamarnya, tersenyum puas pada benda yang kini dia pegang.Alat suntik.Damian mengambil sebuah cairan dan memasukkan cairan tersebut pada jarum suntik, kemudian menyuntikkannya pada lengan Melissa.Cairan tersebut berisi obat tidur, Damian biasa melakukan ini pada ibunya ketika sang ibu mulai mengamuk karena melihat suaminya bercinta dengan wanita lain di ruangan lain dalam rumah mereka.Obat tidur ini bekerja dengan sangat cepat, Damian suka melakukan hal itu agar ibunya tidur dengan tenang dan berhenti mengamuk sambil melempar barang-barang.Dia tak menyangka bahwa akan melakukan ini pada Melissa, tapi Damian benar-benar harus memeriksa seragam sekolah gadis ini agar hatinya tenang.Damian mengunci pintu
Read more

118. Pembantu Plus Plus

"Kenapa aku di sini?"Melissa benar-benar bingung saat terbangun dari tidurnya, dia sedang berbaring di ranjang Damian.Dia terduduk dan terlihat masih linglung.Gadis itu ingat betul bahwa dia menunggu Damian pulang dengan duduk di sofa, tapi kenapa sekarang dia pindah ke ranjang tuan mudanya tersebut?"Apa ini?"Yang lebih aneh lagi adalah apa yang kini dikenakan oleh Melissa.Sebuah hoodie warna abu-abu dengan ukuran besar, Melissa langsung bisa menebak ini hoodie milik siapa, pasti Damian.Tapi kenapa?Kenapa dia ganti memakai hoodie milik majikannya?Melissa mengarahkan pandangan ke seluruh kamar, mencari sosok sang majikan muda, tapi tak menemukannya di mana pun.Dia menatap jam di tangannya, pukul tiga dini hari. Terkejut saat menyadari bahwa dia telah tidur selama itu.Melissa memegangi perutnya yang keroncongan, lapar.Apakah Damian tidur di perpustakaan lagi? Lalu kenapa dia kini memakai hoodie Damian dan tidur di ranjang pria itu? Apa yang sebenarnya telah terjadi?Wajah Me
Read more

119. Mulai Terobsesi

"Baju macam apa ini, Tuan?"Melissa memandang tubuhnya yang kini terbalut seragam baru sekolahnya, hanya saja seragam baru tersebut dua kali lipat lebih besar ukuran seragam miliknya yang sebelumnya.Anehnya, Damian memandang penampilan Melissa, yang kini memakai seragam kedodoran tersebut dengan ekspresi puas."Ayo berangkat."Dia memberi perintah, berjalan lebih dulu dan diikuti Melissa dari belakang.Melissa seperti ditawan dalam kamar Damian sejak tadi malam, Damian bahkan tak mengizinkan Melissa mandi atau makan di kamar ibunya, melainkan di kamar Damian.Melissa tak punya alasan untuk menolak perintah tuan mudanya tersebut daripada mendapatkan hukuman seperti tempo hari.Melissa yang berjalan di belakang Damian, buru-buru memasukkan ujung bawah seragamnya ke dalam rok dan merapikan penampilannya dengan seragam terlalu besar tersebut."Aku akan menjemputmu di depan sekolah, tunggu aku."Ucapan Damian saat Melissa masuk ke dalam mobil, dibalas anggukan oleh gadis tersebut, meskipu
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status