Semua Bab Gairah Tersembunyi Suami Dinginku: Bab 131 - Bab 140

144 Bab

130. Dijemput Damian

Melissa tak kunjung menjawab pertanyaan Julia, dia dipenuhi kebimbangan apakah menceritakan masalah ini pada teman yang telah mau repot-repot menampung dirinya atau tidak."Ceritakan saja masalahmu padaku, kita ini teman, bukan?"Atas desakan Julia, dan Romeo yang mendukung kekasihnya untuk membuat Melissa buka suara, akhirnya Melissa memutuskan berkata yang sebenarnya pada Julia."Sebenarnya tadi ... dia ibuku."Melissa pun bercerita bahwa dia kabur dari ibunya dan mencuri uang sang ibu, dia tak menceritakan alasan kenapa kabur, hanya saja Melissa mengutarakan pada Julia bahwa saat ini dia kebingungan untuk mengambil langkah.Julia dan Romeo mendengarkan cerita Melissa dengan penuh perhatian, Melissa merasa benar-benar lega karena bisa menceritakan masalahnya pada seseorang."Kalau begitu, bagaimana kalau kau mulai bekerja saja sambil sekolah, Mel? Uang yang kau bawa ini gunakan untuk menyewa tempat tinggal, lalu kau mulai mencari kerja dan bilang pada ibumu akan mengembalikan setela
Baca selengkapnya

131. Rencana Menculik Melissa

Keheningan menyelimuti mereka berdua, baik Melissa ataupun Damian, tak ada yang berinisiatif untuk membuka percakapan.Beberapa detik kemudian, Damian menghela napas panjang sembari menyugar rambutnya yang kini berwarna caramell.Sejujurnya, penampilan Damian dengan rambut diwarnai caramell, atau sedikit tak jauh beda dengan cokelat madu, membuat penampilannya ini semakin menawan.Kulitnya yang putih dengan alis indah dan hidung mancung, bibir sedikit tipis tapi seksi membuat Melissa merasa kehabisan napas setiap kali melihatnya.Dia benar-benar tampan.Dan wajah tampan itu sekarang memasang wajah merengut. Tatapannya terlihat kesal saat memandang Melissa."Lalu, setelah kau tahu semua itu, kau juga menghukum aku dengan tak mau kembali ke sana, begitu?"Kata-kata tajam Damian membuat Melissa secara refleks menggeleng sebagai penolakan."Apa maksudmu .... tidak! Bukan itu maksudku, Tuan Muda. Aku tidak bisa menjelaskannya padamu alasannya, aku hanya bisa bilang bahwa tak mungkin untuk
Baca selengkapnya

132. Melissa Dalam Bahaya!

Kemarahan Damian terasa sampai ubun-ubun melihat foto Melissa terpajang di aku media sosial Julia dan sedang melakukan open BO.Damian ingin bertanya langsung pada Melissa apakah dia benar-benar melakukan ini, atau hanya dijebak Julia.Namun, Damian tentu saja tak bisa menghubungi Melissa secara langsung karena nomornya telah diblokir oleh gadis itu.Damian yakin Melissa tak mungkin melakukan hal itu, jadi hanya tersisa pilihan kedua, yaitu, Julia telah menjebaknya."Bagaimana caranya aku mengambil Melissa dan mengajaknya meninggalkan Julia sebelum dia dijual gadis itu? Apakah aku berpura-pura menjadi pemesan agar tidak menimbulkan keributan dan bisa membawa pergi Melissa dengan aman sekaligus membongkar kebusukan temannya?"Damian belajar di pertemuan terakhirnya dengan Melissa, jika dia datang secara langsung, dia yakin Melissa akan mengusirnya kembali dan tak akan mau mendengarkan penjelasannya.Melissa memang kadang sekeras kepala dan se naif itu.Akhirnya, Damian memilih opsi ked
Baca selengkapnya

133. Penolong Yang Menakutkan

"Hey! Apa yang sedang kalian lakukan ini?! Aku di sini hanya untuk mengantar barang! Tolong izinkan aku keluar!"Melissa yang merasa merasakan sebuah firasat buruk karena diseret paksa masuk ke dalam kamar berisi tiga remaja lelaki asing, berteriak-teriak dan memberontak.Namun, para remaja yang mungkin dua tahun di atasnya tersebut, malah mengunci pintu sambil tertawa-tawa. Satu orang memiting lengan Melissa sehingga dia tak bisa bergerak dan melawan."Ya, kau benar, Cantik. Dan barang itu adalah kamu," ujar seorang pria yang mengecat rambutnya berwarna burgundy seraya menjawil dagu Melissa dengan tertawa-tawa.Dia memakai kaus berwarna hitam dengan celana selutut, wajahnya terlihat mesum saat menatap tubuh Melissa yang seksi karena memakai pakaian ketat."A-apa maksudmu?! Aku tadi disuruh Julia untuk mengantarkan kotak itu, bukan tubuhku!"Melissa masih berusaha melepaskan diri dari pitingan pria di belakangnya, meski gagal total."Ah, apakah kau tidak tahu? Julia, temannu itu sudah
Baca selengkapnya

134. Bekas Merah Di Dada Melissa

Damian.Dari arah Melissa berbaring, gadis itu bisa melihat betapa marahnya remaja lelaki yang kini memakai kemeja putih dengan celana cokelat mentah itu sekarang.Anehnya, Damian sama sekali tidak menatap Melissa, hanya melirik sekilas keadaan Melissa yang setengah telanjang lalu menatap kaku ke depan dengan mulut terkatup rapat.Melissa yang sudah sedikit terbiasa dengan segala ekspresi Damian, langsung tahu bahwa tiga pria di kamar ini tidak akan selamat.Dan dia juga tahu bahwa dirinya sendiri pun tak akan selamat dari kemarahan Damian, entah hukuman apa yang akan dia terima dari Damian atas kejadian ini.Diam-diam Melissa merasa seluruh bulu kuduknya berdiri, dia tak sanggup membayangkan, setelah berhasil keluar dari sini, kesulitan apalagi yang akan dia alami.Damian dengan mengangkat dagu, menatap acuh tak acuh pada dua pria yang kini berdiri di depannya.Satu orang yang telah dia tendang tadi masih terduduk sambil meringis menahan sakit."Kalian pilih mana, menyerahkan gadis i
Baca selengkapnya

135. Dihukum Berendam Di Kamar Mandi

"T-Tuan Muda, bolehkah aku keluar dari bak mandi sekarang?"Melissa yang bibirnya sudah sedikit membiru dan telapak tangan keriput karena ber jam-jam disuruh Damian berendam dalam bak mandi setelah kepulangan mereka dari motel itu, bertanya dengan badan gemetar menahan dingin.Damian yang duduk di luar kamar mandi, hanya mengangkat dagunya tanpa menjawab."Kumohon, izinkan aku keluar, aku sangat kedinginan."Melissa memeluk tubuhnya sendiri sambil menahan dingin, tatapan begitu memelas untuk menarik simpati Damian.Damian memandang gadis yang sedang berendam di bathtub kamar mandi berisi air dingin atas perintahnya, dengan ekspresi yang sama sekali tak berubah.Dingin dan menakutkan.Dia merasa belum puas menghukum Melissa dengan berendam di bak mandi penuh air dingin tanpa sehelai benang pun, untuk menyingkirkan sentuhan para berengsek itu dari tubuhnya.Namun, melihat wajahnya yang pucat dengan bibir sedikit membiru membuat Damian lama-lama kasihan juga.Merendamnya di bak mandi sel
Baca selengkapnya

134. Keluar Dari Kamarku!

Melissa menampik obat penurun panas yang diberikan Damian padanya dengan kening berkerut tak suka."Lalu bagaimana setelah aku meminum obat ini? Apakah setelah aku sembuh kau akan tetap menyiksa aku lagi? Kau tahu? Kemarahanmu tadi malam itu sangat tidak wajar."Melissa kembali mengungkit tentang kejadian tadi malam."Bagiku wajar, minum obatnya."Damian menggeleng tak peduli, dia kembali mengulurkan obat ke arah Melissa."Tidak mau. Lebih baik aku demam dan sakit daripada mematuhimu," tolak Melissa sambil membuang obat yang diberikan Damian padanya.Damian menatap butiran pil yang berceceran di lantai karena sikap Melissa tersebut, menghela napas panjang dan menatap Melissa dengan mata menyipit."Kenapa kau berubah keras kepala sekarang? Aku tak suka kau yang begini, Mel," ucap Damian dengan suara dingin.Melissa membalas tatapan tajam Damian dengan kening berkerut tak suka."Kenapa? Kau tanya kenapa, Tuan Muda? Itu karena aku lelah dengan sikapmu. Kau bilang datang ke kamar itu tida
Baca selengkapnya

135. Menggenggam Hati Melissa

Melissa nekat meraih pergelangan tangan remaja tampan dengan rambut warna caramell yang mirip cokelat madu tersebut dengan jemari gemetar.Dia adalah gadis yang begitu takut ditinggalkan seseorang, sejak kecil, ibunya terus mengatakan bahwa ayahnya pergi karena Melissa yang nakal dan tak menjadi anak yang penurut.Itulah kenapa selama ini, meski sering dimarahi atau dipukuli, Melissa lebih memilih menjadi anak yang penurut agar sang ibu tak meninggalkan dirinya.Dan saat ini, perasaan itu muncul lagi, perasaan ketakutan karena ditinggalkan oleh seseorang yang begitu istimewa di hatinya.Ini pertama kali Melissa mengalami hal seperti ini selain kepada ayah dan ibunya.Dia tak menyangka bahwa akan begitu ketakutan saat Damian mengatakan bahwa dia boleh pergi dari kamar Damian.Melissa takut Damian membuangnya."Maafkan aku, jangan-jangan menyuruh aku pergi, Tuan Muda," ucapnya dengan nekat, berusaha menahan Damian agar tak pergi dan tak menyuruh dia keluar dari kamar ini."Kenapa memang
Baca selengkapnya

136. Jatuh Ke Perangkap Damian

"Aku langsung datang mencarimu karena melihat postingan itu, tapi kau waktu itu sudah tak ada sehingga aku melakukan berbagai cara untuk menemukanmu. Kalau kau mau berpikir dengan kepala dingin, bukankah kemarahanku ini wajar?"Melissa mendongak dari layar ponsel, menatap Damian yang masih tanpa ekspresi dengan tatapan penuh permintaan maaf.Jika saja sebelum Damian menghukumnya tadi malam dia sudah menjelaskan apa saja yang sebenarnya terjadi, Melissa tak akan semarah tadi.Namun, nasi sudah menjadi bubur.Dia terlanjur memarahi seseorang yang telah menolong hidupnya.Melissa tak tahu bagaimana hancurnya dia seandainya tadi malam dia benar-benar diperkosa tiga pria itu.Dan dia juga tidak tahu apakah itu akan menjadi pengalaman pertama dan terakhirnya jika sana Damian tidak datang menolong, karena Melissa mungkin akan terus dijual oleh Julia."Siapa yang akan rela seseorang yang dekat dengannya disentuh pria lain?"Pertanyaan Damian seperti palu besar yang memukul kepala Melissa, gad
Baca selengkapnya

137. Panas Dingin Karena Sentuhanmu

Damian melakukan sesuatu yang tak terduga di tengah situasi menegangkan tersebut.Dia tiba-tiba menyingkir dari atas tubuh Melissa dan mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu berdiri."Aku sudah cukup puas dengan caramu berterima kasih, sekarang, ayo kita beristirahat."Damian mengatakan itu sambil berjalan menuju ranjangnya dan membaringkan tubuh di sana, meninggalkan Melissa yang terbengong-bengong dengan sikap Damian yang berubah-ubah dalam sekejap tersebut.Baru saja, baru beberapa menit, Melissa melihat dengan jelas hasrat yang begitu membara dari mata Damian saat tengah menatap dirinya.Remaja lelaki itu seakan bersiap untuk melahap tubuh Melissa sampai habis.Melissa begitu berdebar melihat tatapan penuh nafsu dari remaja tampan tersebut, entah kenapa ada sebuah kebanggaan saat tatapan tajamnya hanya tertuju pada Melissa.Namun, Melissa merasa seketika linglung saat menghadapi sikap Damian ini, dia tiba-tiba kembali dingin dan menjauh dari Melissa.Setelah terbengong-bengon
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status