“Lang, kalau bisa, tunda dulu deh, saudaranya Sekar….” Ujar Rizal dengan intonasi yang mengiba. “Eh… pada ngomongin apa, sih?” Sekar yang semula sibuk menyuapi anak-anak, segera menyelesaikan tugasnya dan memberikan kesibukan lain ke anak-anaknya, karena penasaran dengan ucapan Rizal. “Sekar, beneran kalian mau jodohin Ratih sama saudaramu?” Tatapan Rizal beralih ke Sekar. Ibu muda itu sejenak mengerutkan keningnya, lalu matanya beralih menatap tajam ke suaminya minta penjelasan. “Mas, apa maksudnya ini?” Sekar masih menatap suaminya yang lahap makan nasi goreng seafood bikinannya. Gilang nyengir sejenak. “Kemarin aku ketemu Arfan di pujasera. Aku bilang ke Rizal, kalau mau aku jodohin sama Ratih aja, klo dia nggak mau,” jawab Gilang enteng. Sejenak Sekar terdiam mencerna ucapan Gilang. Tapi, beberapa saat kemudian, dia tersenyum. “Oh, iya. Bener-bener… Aku setuju. Pasti mamanya Kak Arfan setuju. Bude kan suka yang keibuan, baik dan matang. Persis Mbak Ratih.” Mendengar pujia
Last Updated : 2023-01-11 Read more