Jayme mengerang kesakitan. Pecahan kaca yang semula berada di tangan Bernadette, kini menancap di lengan pria itu. Mungkin bukan dengan kesengajaan, karena di detik berikutnya Bernadette sudah memekik histeris dan tampak panik."Oh, Dokter Demir, m-maafkan aku. Sungguh aku tidak bermaksud ... oh, tidak, kau berdarah!" racaunya, dengan bibir bergetar.Namun, wanita itu tampak tak tahu harus berbuat apa. Tatapannya menyapu ruangan seolah mencari sesuatu yang bisa ia gunakan untuk menolong Jayme menghentikan pendarahan, tetapi pada akhirnya tak ada satu pun benda yang ia raih. Wanita itu justru merosot ke lantai. "Tidak, aku bukan pembunuh! Aku tidak sengaja melakukannya!"Melihat reaksi wanita itu, Jayme dengan terpaksa mengabaikan nyeri yang mulai menjalar dari lengannya. Ia berjongkok dan meraih tubuh Bernadette."Hey, Bernadette, it's okay. Aku tahu kau tidak bermaksud melakukannya. Tenangkan dirimu, okay! Aku akan mencari pertolongan untuk kita."Dengan tertatih, Jayme bangkit kem
Last Updated : 2022-12-29 Read more