Dokter Cinta Pemikat Hati

Dokter Cinta Pemikat Hati

last updateLast Updated : 2023-02-13
By:  Kennie Re  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
3 ratings. 3 reviews
133Chapters
4.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

EXTENDED! PLOT SPESIAL—BERBEDA DARI YANG TAYANG DI PF LAIN! *** Setelah mengetahui rahasia kelam suaminya, lalu melarikan diri, Zanara bertemu dengan Jayme, seorang pria yang mencintainya sepenuh hati. Namun, masa lalu yang kelam dan pengkhianatan membuat Zanara membangun dinding tinggi dan tidak memberi kesempatan pada pria itu. Makin lama, ia justru terjebak dalam kisah cinta rumit. Terlebih ketika satu per satu orang dari masa lalunya kembali hadir dan mengusik ketenangannya. Hal itu tak hanya mempertaruhkan kehidupannya, melainkan juga kehidupan putri semata wayangnya. Hingga dirinya dihadapkan pada sebuah masalah yang mengharuskannya untuk memilih, tetap sendiri tetapi harus kehilangan Marion, atau menerima salah seorang dari beberapa pria yang menjanjikannya kebahagiaan agar ia bisa mempertahankan putrinya. Akankah Zanara mampu melalui segalanya dan meraih kebahagiaannya? Siapakah yang nanti beruntung mendapatkan tempat di hatinya juga Marion? *** REACH ME ON: DISCORD: Kennie Re #4440 IG: @kennie_r89 FB: Kennie Re

View More

Latest chapter

Free Preview

Chapt 1: Prolog

Mark tengah sibuk di ruang kerja saat ia mendengar suara ketukan heels yang mendekat ke arah ruangannya dan berhenti tepat di depan pintu. Ia yakin itu pastilah sang istri yang mencarinya sejak tadi karena tak lagi berada di ranjang.Dengan gegas ia membuka pintu yang semula terkunci. Inginnya sedikit mencumbui wanita itu di tempat ini, demi bisa menciptakan suasana lain untuk keduanya. Sayangnya, yang kini berdiri di hadapannya bukanlah Zanara, melainkan Laura—atau Bernadette."Apa yang kau mau? Ini sudah larut, kau seharusnya menemani Max beristirahat." Mark mundur selangkah dan hendak menutup pintunya. Namun, dengan cepat Laura mendorong kembali pintu itu hingga terbuka lebar."Mengapa kau begitu takut, Mark? Kau menghindariku beberapa waktu terakhir. Kenapa?""Mengapa kau tidak berhenti, Laura? Hubungan kita sudah berakhir."“Berikan apa yang kumau, maka aku akan tutup mulut agar istri tercintamu itu tidak mengetahui apa pun,” ucap wanita berambut sewarna tembaga itu pada pria deng

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Nayla Ahmad
suka gaya penulisannya nggak ngebosenin
2023-02-03 18:29:48
2
user avatar
Nayla Ahmad
keren .... Salut dng perjuangan Jeyme yg sangat gigih untuk mendapatkan hari Zenara.... i like Jeyme
2023-02-03 18:29:06
2
user avatar
Setia_AM
openingnya nyesek sekali ... lagi bunting malah diselintuti sama mantan, kamvretoz emang.
2023-01-01 13:51:15
2
133 Chapters

Chapt 1: Prolog

Mark tengah sibuk di ruang kerja saat ia mendengar suara ketukan heels yang mendekat ke arah ruangannya dan berhenti tepat di depan pintu. Ia yakin itu pastilah sang istri yang mencarinya sejak tadi karena tak lagi berada di ranjang.Dengan gegas ia membuka pintu yang semula terkunci. Inginnya sedikit mencumbui wanita itu di tempat ini, demi bisa menciptakan suasana lain untuk keduanya. Sayangnya, yang kini berdiri di hadapannya bukanlah Zanara, melainkan Laura—atau Bernadette."Apa yang kau mau? Ini sudah larut, kau seharusnya menemani Max beristirahat." Mark mundur selangkah dan hendak menutup pintunya. Namun, dengan cepat Laura mendorong kembali pintu itu hingga terbuka lebar."Mengapa kau begitu takut, Mark? Kau menghindariku beberapa waktu terakhir. Kenapa?""Mengapa kau tidak berhenti, Laura? Hubungan kita sudah berakhir."“Berikan apa yang kumau, maka aku akan tutup mulut agar istri tercintamu itu tidak mengetahui apa pun,” ucap wanita berambut sewarna tembaga itu pada pria deng
Read more

Chapt 2: Start Over

Bursa, Turki—dua setengah tahun kemudian."Selamat datang. Mau pesan kue ap—?" Kalimat Zanara terhenti seketika, kala melihat siapa yang berdiri di hadapannya. Pria itu mengulas senyum paling memesona yang ia miliki, kemudian mengulurkan selembar uang pada Zanara yang berdiri di meja kasir."Apa maumu?" desisnya, tajam. Tatapan matanya memancarkan rasa kesal yang membuncah.Pria itu seperti kurang kerjaan karena datang hampir setiap hari di jam makan siang dan memesan seporsi shortcake dan tiramissu untuk ia nikmati bersama Marion. Dan kesalahan terbesar Zanara adalah membawa Marion bekerja lagi hari ini."Tenang, Zee ... aku hanya ingin bertemu Marion, kau tak perlu marah seperti itu. Strawberry shortcake untuk teman kencanku, dan tiramisu untukku. Terima kasih."Zanara meraih uang di tangan Jayme dengan kesal. "Jangan lupa kalau Marion adalah putriku, Dokter Demir.""Ah, kau tega sekali padaku. Bahkan sampai sekarang kau masih memanggilku seformal itu." Jayme menghela napas keras. "A
Read more

Chapt 3: Past in Present

Zanara merasa panik seketika, kemudian mengambil cermin kecil dari dalam saku celemek yang ia gunakan, memeriksa apa yang menempel di wajahnya. Kotorankah?Tak ada apa pun di sana, sementara Jayme dengan sikap tak bertanggung jawab justru tersenyum sendiri."Jangan bercanda! Ada apa di wajahku?" tanya Zanara, sedikit jengkel.Jayme menggeleng."Ada kecantikan di sana. Baiklah ... aku pergi dulu. Ini ponselmu, sudah selesai kubersihkan dari pengganggu itu, jadi kau aman sekarang."Jayme kemudian memutar tubuh dan mengayun langkah pergi meninggalkan Zanara yang hanya menatap punggung Jayme yang menjauh.Ia lega karena akhirnya Jayme pergi dan mungkin akan kembali setelah beberapa hari. Pekerjaannya sebagai dokter jiwa membuat Jayme lebih sering berada di rumah sakit ketimbang di rumah. Dan saat libur, pria itu justru datang menemuinya dan menghabiskan waktu dengan Marion.Apakah ia tidak punya keluarga untuk dikunjungi hingga selalu datang pada Zanara?Padahal Zanara selalu bersikap ketu
Read more

Chapt 4: Lost

Zanara membulatkan maniknya saat mendengar salam sapaan yang diucapkan oleh pria di seberang sana. Ia segera mengakhiri panggilan dan memeriksa ponselnya dan memblokir semua nomor tanpa nama secara liar. Semua nomor baru yang terus menghubunginya sudah diblokir oleh Jayme. Namun, mengapa ...?Ia kemudian berlari ke arah kamar Marion, didera ketakutan kalau-kalau gadis kecilnya itu merasakan kehadiran ayahnya.Tidak! Zanara tak akan membiarkan Mark datang dan menemukannya. Ia tak akan membiarkan pria itu mengusik ketenangan hidupnya bersama Marion.Mereka berdua sudah cukup bahagia meski hanya menikmati segalanya berdua tanpa sosok lelaki yang mendampingi, tanpa sosok ayah untuk putrinya, mereka tetap bahagia.Kehadiran Jayme, meski mungkin menyebalkan bagi Zanara, tetapi setidaknya tidak bagi Marion. Dan meski zanara tak menyukai kunjungan dari pria itu, tetapi ia tak menampik kenyataan bahwa kehadiran lelaki di kehidupan mereka menerbitkan rasa aman.Zanara mendekat pada putrinya yang
Read more

Chapt 5: The Pain is Back

"Shie ... apa yang harus kulakukan sekarang?" Zanara tak ingat sejak kapan ia mulai sering dilanda kecemasan. Ia jadi sering menggigiti jemarinya terkadang hingga berdarah, dan baru menyadarinya saat tangannya mulai terasa perih."Jayme. Coba hubungi Jayme, siapa tahu ia bisa membantu."Zanara membulatkan maniknya. "Apa? Tidak! Aku tak akan pernah menghubunginya untuk meminta apa pun! Aku tidak mau ia mengambil kesempatan dari ini semua.""Zee, untuk sekali ini saja coba tekan egomu. Lupakan apa pun yang tengah kau rasakan pada Jayme atau pria mana pun. Nyatanya kau membutuhkan bantuan mereka. Kau butuh bantuan, kau bukan wonderwoman, okay?"Zanara masih bergeming. Tak ingin mengiyakan begitu saja, karena benar apa yang dikatakan oleh Shienna, egonya memaksa untuk menang saat ini. Entah dengan tujuan apa, tetapi Zanara sama sekali tak ingin mengalah.Ia tak ingin pria itu berpikir bahwa dirinya lemah hingga membutuhkan bantuan pria itu. Ia sudah membuktikan sendiri bahwa nyatanya hingg
Read more

Chapt 6: Double Trouble

Mendengar suara bariton berat yang dulu sempat sangat menghibur pendengarannya, Zanara mematung. Berharap bahwa apa yang terjadi saat ini hanyalah mimpi, ia ingin agar bisa terbangun segera jika memang pria yang berdiri di balik punggungnya adalah benar pria itu.Tubuhnya bergetar hebat, tak ingin sampai bertemu mata dengan pria itu. Bukan takut hatinya akan lemah, melainkan tak ingin. Ia benci jika harus menatap pria itu lagi. Ia tak ingin bayang-bayang perselingkuhan Mark kembali bermain nakal di rongga kepalanya.Namun, sial!Ia bahkan tak mampu menggerakkan kedua kakinya untuk melarikan diri dari tempat itu. Jayme. Di mana pria itu? Apakah ia sudah pergi? Ataukah masih berdiri di tempat yang sama dan menanti kelanjutan cerita yang tengah dimainkan di depan matanya?Setelah bersusah payah menelan jantungnya yang nyaris mencelus, Zanara pada akhirnya memutar tubuh. Sorot mata yang semula penuh kepanikan, kini berubah tegar seketika, seiring bertemunya dua manik dari kejauhan.Benar,
Read more

Chapt 7: Mencari Kepastian

Jayme sudah berdiri di depan pintu dengan sebuket bunga di tangannya, ia ulurkan pada Zanara. Tak ada maksud apa pun, tidak juga demi merayu wanita itu agar lebih memilih dirinya ketimbang kembali pada mantan suaminya. Sungguh semua itu murni untuk menghibur.Namun, niat baiknya sepertinya tak mendapat sambutan baik. Seperti biasa, Zanara dengan tanpa ekspresi menyambut dan menanyakan tujuan Jayme datang ke apartemennya."Apa tujuanmu datang kemari? Bukankah kau sudah puas bermain dengan Marion? Sekarang apa lagi?" desis Zanara, tajam. Namun, tetap menjaga intonasi dan volume suara agar tak didengar langsung oleh Marion."Zee ... jangan salah sangka dulu. Aku ingin bicara denganmu. Boleh?""Perkara apa? Aku sedang tak ingin membicarakan masalah yang sering kau tanyakan, tentang romansa atau apa pun itu." Wanita itu membuang wajah ke arah lain, tak ingin memandang wajah Jayme secara langsung. Bagaimana pun ia hanyalah manusia biasa, bisa saja pria itu akan memasang wajah memelas dan pad
Read more

Chapt 8: Tak Akan Pernah Pergi

Jayme masih mematung sesaat, memandangi wanita cantik yang wajahnya mulai memucat. Mungkin Zanara terlalu lelah seharian ini menghadapi konflik yang mendera, yang salah satunya disebabkan olehnya, tentu saja.Ia merasa bersalah, itu pasti. Namun, untuk membuat Zanara kembali tenang, pastilah bukan hal yang mudah. Dalam keadaan baik-baik saja pun ia akan bersikap ketus, terlebih kali ini."Zee, aku tahu kau tak akan pernah menganggap ini penting, tapi setidaknya izinkan aku mengatakan semua, hanya agar hidupku tenang," ucap Jayme, kemudian, setelah lama tepekur dan hanya memandangi Zanara serta menghibur penglihatannya dengan cara mengagumi sosok indah itu.Hanya mencuri pandang sesekali saja, karena jika Zanara tahu kalau Jayme memerhatikan sedetail itu, wanita itu pasti akan kesal dan itu jelas akan merusak suasana hatinya yang sudah memburuk."Terserah kau saja, tapi cepatlah ... aku tak ingin Marion mengetahui kehadiranmu."Mendengar kalimat itu, Jayme tentu saja merasa kecewa. Nam
Read more

Chapt 9: Tempat Pelepasan

Jayme masih di tempatnya, menanti Zanara buka suara. Namun, harapannya pupus kala Zanara berbalik, mengambil benda yang dibawa Jayme sebelumnya.Wanita itu menyerahkan buket bunga kembali pada pria itu."Bawa kembali benda ini, Dokter Demir. Aku tidak suka bunga, dan Marion ... kau tahu ia alergi serbuk sari. Maaf."Ah, benar! Jayme hampir saja melupakan penyakit bawaan gadis kecil yang sudah ia anggap anaknya sendiri itu. Mengapa ia bisa begitu bodoh? Dan Zanara ... memang, sejak dulu ini kebiasaannya. Wanita itu akan selalu memberikan kembali bunga yang dibawa Jayme untuknya.Bahkan semua yang diberikan Jayme pasti akan ia kembalikan."Maafkan aku, aku benar-benar lupa kalau Marion—""Tak apa, Dok. Pulanglah. Dan ...."Jayme bisa melihat ada keraguan dan kegugupan yang bercampur jadi satu pada rona wajah Zanara. Mungkin ia sejak tadi ingin mengatakan ini. Namun, entah apa yang membuatnya terlalu banyak berpikir hingga justru terkesan kebingungan bahkan bertele-tele."Terima kasih," u
Read more

Chapt 10: Angel and Evil

"Kau sudah mengenalku, kan? Bukankah kau tahu aku seperti apa?" balas Jayme atas pernyataan dan kalimat yang dilontarkan oleh Clara dengan tujuan untuk mengintimidasinya. "Kau sudah sangat mengenalku, kau bahkan tahu seperti apa tipe wanita idamanku.""No, Jayme. Tipemu itu hanya omong kosong. Kau tak pernah punya tipe pasti. Wanita itu hanya harus bisa memuaskanmu di ranjang saja. Itu tipemu!" tuding gadis itu, yang membuat Jayme menggeleng tak percaya tanpa ingin membalas.Hanya saja entah apa yang baru saja dimakan gadis itu hingga bersikap sangat impulsif.Jayme bangkit dan mendekat pada gadis yang ia anggap seperti adiknya sendiri, ia kemudian memandangi wajah Clara serta pupil matanya yang tampak berbeda dari biasanya.Clara berusaha menghindari tatapan Jayme dengan melempar pandangan ke arah lain."Apa yang baru saja kau makan, Cla?" tanya Jayme, sembari memerhatikan sahabatnya yang masih berusaha menghindari kontak mata dengannya.Jayme yang mulai tak sabar, akhirnya meraih pip
Read more
DMCA.com Protection Status