Home / Romansa / Dokter Cinta Pemikat Hati / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Dokter Cinta Pemikat Hati: Chapter 101 - Chapter 110

133 Chapters

Chapt 101: Terima kasih telah memulangkanku, Ayah

Zanara menanti kedatangan Mark dengan perasaan gundah. Jika Mark mengatakan kalau dirinya akan kembali ke Evermont, apakah itu berarti dirinya tak akan lagi bertemu Marion? Bagaimana jika Mark lantas menyembunyikan Marion agar ia tak bisa mengambilnya kembali?Segala kegundahan itu mengganggunya, membuat Zanara tak bisa tidur dengan nyenyak malam itu. Ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar yang biasa ia tempati bersama Marion, kini ia tinggali seorang diri.Zanara memutuskan untuk membuat teh camomile agar membantunya segera tidur malam ini. Ia ingin menganggap esok benar-benar menjadi perpisahan baginya dan Mark, tetapi bukan untuk Marion. Ia sungguh rindu, meski baru beberapa jam tak berjumpa dengan gadis kecilnya itu.“Tidak bisa tidur?” sapa Jayme yang membuat Zanara terjingkat dan nyaris menjatuhkan cangkirnya.“Kau ... apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau tidak bisa tidur juga?” tanya Zanara, memastikan. Karena biasanya Jayme akan meminta seporsi kentang panggang unt
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 102: Penyelidikan

Jayme tampak berbincang dengan Kenneth yang baru saja datang setelah Jayme mengabarkan kalau Marion sudah kembali. Mark dan Zanara pun tampaknya sudah berdamai hingga tak ada lagi yang perlu dicemaskan. Namun, ketika Jayme mengatakan tak ada yang perlu dicemaskan, Kenneth justru berpikiran berbeda. “Apakah kau masih ingat kasus kecelakaan Zanara yang kau minta untuk kuselidiki? Aku memang belum menemukan titik terang, tetapi ada sedikit kejanggalan yang membuatku berpikir. Ia meninggalkan barang bukti di sekitar mobil itu,” terang Kenneth, yang membuat Jayme mengerutkan kening.“Apakah kau yakin, Ken? Tak mungkin ia meninggalkan barang bukti jika pelakunya ini merupakan seorang pro.”Kenneth menggeleng sembari mengingat apa saja yang ia temukan.“Apakah kalian berdua memiliki musuh? Yang tidak menyukai kalian.” Kenneth menghentikan kalimatnya sejenak. “Kalian berdua, bukan salah satu. Karena jika melihat apa yang ia lakukan, ini berhubungan dengan kau dan Zanara. Bukan hanya dirimu a
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 103: Cemburu

“Apa kau menikmati peranmu sekarang, Tuan Michaels?” sapa seseorang di balik punggung Kenneth. “Oh, atau aku harus memanggilmu, Tuan Nelson?”Kenneth berbalik, kemudian menatap mata Zanara yang telah penuh selidik dan sepertinya telah mengawasinya sejak lama, tanpa disadari oleh siapa pun. Pria itu mengulas senyum hangat, membuktikan bahwa Zanara telah melakukan kesalahan, karena ia bukanlah orang yang dipikirkan oleh Zanara saat ini.“Aku tidak mengerti maksudmu, Nyonya Demir. Apakah aku pernah melakukan kesalahan? Atau mungkin pria yang kau sangkakan padaku itu yang mempunyai dosa padamu, hingga kau terus saja menuduh aku adalah dirinya,” jawabnya, tenang. Zanara hanya menggeleng tak percaya.“Sudah seperti ini kau masih saja mengelak. Bran ... aku tahu ini kau. Mana mungkin aku bisa lupa aroma tubuhmu? Kau lupa? Lima tahun, kau bilang sendiri itu bukan waktu yang sebentar. Kini aku membuktikannya.”Kenneth terkekeh sejenak. Bukan bermaksud menertawai kesembronoan Zanara, melainkan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 104: Cemburu (2)

“Papa ... kenapa kita di sini? Kenapa kita tidak turun?” tanya Marion sembari menatap Jayme dengan tatapan polos. Jayme hanya menjawab dengan senyum kala Marion mengungkapkan rasa ingin tahu pada ayahnya.Jayme tak mungkin menjelaskan pada anak seusia Marion bahwa dirinya kini sedang dalam mode mengintai. Dan lucunya, ia mengintai istrinya sendiri yang tengah menemui pria yang ia kenali sebagai sahabat istrinya itu.Hanya sahabat saja bagi Zanara, tetapi sukses membuat Jayme belingsatan setiap kali Zanara membahas tentang pria itu.Meski alasan lainnya adalah tentang keselamatan wanita itu, tetapi Jayme juga tahu kalau sebenarnya Gabriel terlalu mencintai wanita yang kini telah menjadi istrinya itu. Sayangnya, Jayme tak tahu bagaimana perasaan Zanara terhadap Gabriel.“Sst ... kita jangan ribut, sayang. Kita di sini sedang bermain detektif-detektifan,” jawab Jayme, asal. Bukan bermaksud berbohong pada gadis kecilnya, tetapi ia hanya malu mengakui kalau dirinya tidak bisa mengendalikan
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 105: Marion Wants a Baby

Jayme hanya membisu sepanjang perjalanan. Ia tak berhasrat untuk mengatakan sesuatu. Apa yang dikatakan Gabriel sudah jelas semuanya dan ia sama sekali tidak marah pada Zanara. Ia hanya membutuhkan waktu untuk menenangkan gemuruh hatinya yang tengah galau.Atau mungkin juga sedang terluka.Zanara pun tak terkejut kala melihat ada beberapa memar di wajah dan sudut bibir Jayme. Bukankah laki-laki selalu menyelesaikan segalanya dengan otot? Jarang sekali dari mereka yang akan membicarakan satu persoalan dengan kepala dingin.Padahal Zanara tahu, Jayme adalah pria yang cerdas dan bisa membaca situasi dan bahkan apa yang baru saja tercetus dalam, pikiran seseorang. Sangat disayangkan pria itu pada akhirnya tersulut emosi.Namun, itu baru dugaan Zanara. Karena Jayme tetap saja membisu bahkan ketika sudah tiba di rumah.“Masuklah, sayang. Beristirahatlah dulu, kau pasti lelah sudah ikut papa menjemput mama tadi, iya, kan?” Jayme seperti biasa merasa harus berinteraksi dengan Marion untuk mer
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 106: Hubungan yang Ruwet

Mendengar perkataan Marion, baik Jayme maupun Zanara berubah slah tingkah. Keduanya bahkan tak pernah berada dalam satu kamar setelah pernikahan, dan bagaimana bisa Marion meminta seorang bayi? Dari mana ia dapat ide semacam itu?“Uhm ... Marion, memangnya dari mana kau tahu tentang itu?” tanya Zanara yang pipinya mulai terasa memanas.“Iya, bagaimana kau bisa tahu kata-kata seperti itu? Kau tahu, kan, papa dan mama ini ....”Jayme yang menimpali akhirnya tak melanjutkan kalimatnya kala Zanara sudah melirik ke arahnya. Hanya karena satu permintaan, keduanya tanpa sadar berubah kompak. Terlupa kalau sebelumnya sempat ada ketegangan antara mereka.Meski bagi Marion itu merupakan pembahasan yang menarik, selama ini tak pernah ia utarakan pada kedua orang tuanya. Benar kata Zanara, Marion bahkan tak pernah mengatakan hal semacam itu, mengenai bayi, pernikahan ... Marion terlalu kecil untuk memahami itu semua.“Jadi apakah boleh kalau aku mempunyai bayi?” tanya gadis kecil itu lagi, tanpa
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 107: Makin Runyam

Zanara telah bersiap untuk tidur saat ia berusaha membuka pintu kamarnya. Namun, beberapa kali pun ia mencoba, tetap saja pintu itu tak terbuka. Sepertinya Marion telah menguncinya dari dalam.Wanita itu menghela napas, kemudian mulai mengetuk pintu beberapa kali.“Marion ... sayang, apakah kau sudah tidur? Bisa tolong buka pintunya? Mama sudah mengantuk dan ingin masuk untuk tidur.” Zanara menempelkan telinga pada daun pintu dan berusaha mendengarkan apakah gadis itu masih terjaga atau sudah terlelap. Atau bisa jadi, Marion sedang pura-pura tidur.“Marion ... ayolah. Mama tidak suka kau bercanda seperti ini. Bagaimana jika kau terkunci di dalam? Marion!”Zanara mendesah kesal. Apakah Marion marah padanya karena jawabannya atas pembahasan siang tadi yang membuatnya tak puas? Ataukah ini karena penjelasan Jayme? Apakah pria itu mendoktrin Marion untuk melakukan hal ini?Zanara kemudian mengentak langkah menuju kamar Jayme, mengetuknya beberapa kali dengan keras.“Jayme buka pintunya!”
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 108: Membeli Adik Bayi

Zanara hanya menatap Marion tanpa bisa meluapkan kemarahan atau apa pun. Gadis kecil itu tertunduk merasa bersalah karena telah mengunci pintu kamarnya semalam. Dan tentu saja, usahanya itu tak membuahkan hasil. Sang ayah dan ibu justru tidur di tempat berbeda dan bahkan semakin tidak akur.Ia bisa melihat itu dari gelagat keduanya yang tidak saling bertegur sapa, bahkan Zanara memberikan makanan Jayme tanpa bersuara.“Maafkan aku, Mama ...,” sesalnya, yang tak mampu dijawab oleh Zanara karena ada berbagai perasaan yang tengah bercampur aduk saat ini. Bagaimana mungkin ia bisa menyalahkan anak sekecil Marion, karena apa yang diminta Marion adalah hal simpel yang seharusnya bisa diwujudkan oleh Zanara dan Jayme, andaikan mereka adalah sepasang suami istri yang saling mencintai.Namun ini, tidak sama sekali. Atau Zanara saja yang tidak memahami atau berusaha memahami perasaannya sendiri.Zanara berjongkok di hadapan Marion, menatap mata indah gadis kecil itu dalam-dalam.“Mama akan maa
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 109: Shienna Sang Penyelamat

Marion berlari menjauh dari Jayme dan Zanara yang hanya bisa ternganga keheranan akan sikap gadis kecil mereka. Bukankah anak-anak menyukai anak anjing atau kucing sebagai hewan peliharaan mereka, dan memperlakukan hewan itu seolah adik kecil mereka?Lantas mengapa keputusan yang mereka ambil justru tak sesuai ekspektasi Marion saat ini? Apakah gadis itu sungguh-sungguh ketika mengatakan bahwa ia menginginkan seorang adik?Zanara bangkit dan berniat mengejar Marion, tetapi Jayme menghalanginya.“Biarkan dulu ia meredakan rasa kesalnya. Nanti aku yang akan bicara padanya. Kau beristirahatlah dulu,” ucap Jayme, berusaha menenangkan Zanara yang tampak gusar menghadapi keinginan dan tingkah putrinya.“Tapi, Jayme, aku tidak bisa membiarkannya terus larut pada apa yang menjadi keinginannya lantas memaksakannya pada orang lain.”Jayme hanya mendesah keras. Ini sungguh merupakan tantangan baginya, harus menghadapi dua perempuan dengan watak yang sama keras. Meski selama ini Zanara selalu bers
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more

Chapt 110: Shienna Sang Penyelamat (2)

Jayme, yang masih dengan usahanya mengintimidasi Zanara yang jelas berusaha membebaskan diri, justru diartikan lain oleh Shienna. Ia yang datang bersama Alex, kekasihnya, dan Aaron, putranya, pada akhirnya salah tingkah sendiri.Jangan ditanya bagaimana ekspresi wajah Zanara saat ini. Ia dan Jayme kini terburu-buru menormalkan situasi, seolah Shienna tak pernah menyaksikan adegan yang sebenarnya belum terjadi.“Hey, kalian. Mengapa tidak mengabari dulu?” tanya Zanara, yang sudah terlanjur terpergok hingga tak mampu menghindar lagi.“Ya, benar. Kalau kalian mengabari lebih dahulu, mungkin kami bisa menjemput. Marion pasti senang kalau mengetahui Aaron juga ikut bersama kalian,” timpal Jayme, yang justru membuat kentara sekali kalau mereka sedang salah tingkah.“Ya ... sepertinya mereka benar, sayang, seharusnya kau mengabari lebih dulu,” Alex yang sejak tadi hanya diam, akhirnya ikut bicara karena ia juga merasa tak enak telah menyelonong masuk begitu saja.“Kupikir ... mungkin Marion
last updateLast Updated : 2023-02-06
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status