Home / Romansa / Aku (Bukan) Jodohnya / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Aku (Bukan) Jodohnya: Chapter 101 - Chapter 110

138 Chapters

Bab 54A

"Bisa apa?" Pemilik suara itu mendekati mereka yang sedang berargumen.Tak sadar menarik sedikit kedua sudut bibir, Keysha dapat bernapas lega kala mengetahui kehadiran lelaki berkemeja maroon seperti yang dipakai tadi pagi."Ada apa ini?" Lelaki itu mengambil kertas putih dari tangan Keysha dan membaca dengan seksama. Sesekali dia menautkan kedua alis dan menggelengkan kepala, menunjukkan bahwa dia tidak setuju dengan pernyataan yang tertulis di sana.Dia menatap kedua pemuda yang masih berdiri dengan ekspresi tak suka. Dia menengok dan paham guratan kekhawatiran di wajah Keysha."Maksudnya apa ini? Mencoba melakukan pemerasan?" Suara penekanan dengan rahang mulai mengeras."Maaf, Anda siapa? Jangan ikut campur urusan kami." Pemuda berambut keriting itu mencoba mengurai ketakutan setelah mendapat transferan kemarahan dari Ronald. Tak langsung memberi tanggapan apapun, Ronald melirik sekilas wanita yang juga menunggu j
Read more

Bab 54B

"Iya. Kenapa? Kamu kenal?" Keysha sedikit bingung melihat gelagat Ayu yang menutup sebagian wajah dengan telapak tangannya. Seperti ingin menghindari pertemuan mata dengan sang guru les itu."Yu, kamu kenapa? Kamu kenal sama Mas Ronald?" Keysha semakin penasaran karena belum mendapat tanggapan apapun darinya."Kenal banget." Dia menjawab sambil menekan kata banget.Keysha melebarkan mata dan ingin mengetahui apa hubungan mereka. Mengapa sahabatnya ini bisa kenal banget dengan Ronald."Dia tuh atasan aku." Ayu menjawab dengan sedikit berbisik. "Kok, dia bisa ada di sini? Guru les? Demi apa? Bukannya uangnya udah banyak, kok, nyari uang tambahan menjadi guru les segala?" Berbagai pertanyaan yang Keysha sendiri tidak tahu jawabannya. Dia malah tidak tahu pekerjaan Ronald sebelumnya. Tadinya dia pikir lelaki itu bekerja sebagai karyawan biasa, tetapi mungkin jabatannya bagus. Siapa sangka, ternyata dia atasan dari sahabatnya.
Read more

Bab 55A

Isakan tangis pun pecah seketika dan menyedot perhatian Ronald dan Keysha saat itu. Mereka bangkit dan mengecek keadaan di teras, mencari sumber suara tersebut. Helaan napas berat dari Ronald terdengar kasar setelah mengetahui siapa gerangan pemiliknya."Apa yang kalian lakukan di sini?" Yang ditanya membulatkan mata sempurna karena kepergok menguping pembicaraan.Sepasang manik mata milik Keysha bersitatap dengan Tisna. Dia ingin mendapat penjelasan, mengapa mereka berdua bisa berada di sini malam-malam dan menguping pembicaraannya dengan Ronald. Rasa ingin tahu berasap di tempurung kepala sehingga tidak terbendung lagi."Maaf, Key. Bukan bermaksud mengganggu kalian, kedatangan kami tadi karena ..." Suara Tisna terbata-bata terdengar dan terhenti ketika orang yang bersamanya memangkas ucapan dengan cepat."Kenapa? Takut keciduk karena berduaan di tempat ini?" Suara lantang milik Melinda menggema, sorot mata tajam dengan pipi yang sudah basah.
Read more

Bab 55B

"Apakah saya boleh melihat keadaannya sekarang, Dok?" tanya Bastian dengan nada cemas."Iya, boleh. Sambil diurus ruang perawatannya untuk malam ini. Besok pagi, kita tim dokter akan memulai melakukan beberapa tindakan lanjut untuk Ibu Tisna. Kalau begitu, saya pamit dulu." Usai penjelasan itu, Dokter meninggalkan tempat itu. Mereka berempat masuk ke ruangan di mana Tisna berbaring. Wajah yang pucat tadi kini sudah mulai merekah walau tidak semerekah sebelum dia jatuh pingsan tadi."Tis, gimana keadaanmu sekarang?" Pertanyaan pertama yang dilontarkan Keysha setelah lega melihat Tisna tersenyum menyambutnya."I'm okay, you see?" Senyuman tipis terbit di wajah wanita yang terkulai lemas di brangkar. Terlihat ada selang infus yang terhubung di punggung tangannya."Kamu sakit apa, sih? Kenapa tidak pernah cerita?" Keysha masih belum percaya kalau dia baik-baik saja. Dia mendengarnya sendiri barusan dari dokter kalau ada kanker di dalam tubuh
Read more

Bab 56A

Buru-buru menepis semua perkataan wanita yang sedang duduk di bed hospital, Keysha tidak mau terlihat bodoh karena ketahuan perasaan yang sesungguhnya."Kamu jangan sok tahu, Tis. Aku dan Bastian tidak ....""Tidak boleh membohongi perasaan kalian sendiri. Aku punya intuisi. Feeling-ku menyatakan kalau Bastian juga punya perasaan sama dengan yang kamu rasa."Keysha menggeleng kepala, entah karena tidak setuju dengan perkataannya atau mengalihkan perhatian lantaran ketahuan hal yang sebenarnya. Napasnya mendadak berat serasa kadar oksigen mulai berkurang di organ paru-paru. Namun, dia berusaha mengendalikan iramanya agar terlihat lebih tenang."Oh, ya, satu lagi." Dia menatap Keysha lekat dengan senyuman terkesan dibuat-buat. "Inisial BK di liontin kalung yang dipakai Gita itu adalah inisial nama kalian 'kan?"Seketika bulu kuduk Keysha merinding, darah memanas mengalir cepat dari ubun sampai ujung kaki. Jantung pun nyaris terlepas dari te
Read more

Bab 56B

Rona wajah Bastian berubah ketika kepergok oleh istrinya sendiri. Dia tidak bisa mengelak dengan apa yang sudah terjadi. Memang benar, dialah sosok yang tadi menguping pembicaraan kedua wanita tersebut. Rasa ingin tahunya begitu besar mengenai jawaban Keysha tentang lamaran Ronald. Namun sayangnya, jawaban Keysha terkesan ambigu."Permintaanku masih sama, Mas. Menikahlah dengan Keysha. Kebahagiaanmu ada padanya, begitu juga dengan Keysha. Aku yakin, dia tidak mencintai Ronald." Mimik wajah Tisna terlihat begitu serius, walau hatinya ngilu bagai teriris silet kala dia harus mengakui kenyataan yang ada."Kamu bicara apa, Tis?" "Mas, kamu dan Keysha sama saja. Mengelak dan tidak mengakuinya, hanya karena takut menyakiti perasaanku. Aku tegaskan kepada kalian berdua, aku ikhlas kok, Mas." "Tis, please, jangan bahas ini lagi, kamu harus mikiri kesehatan kamu dulu. Itu yang paling penting." Dibawa kepalanya dalam dekapan. Mata Tisna yang berembun kini
Read more

Bab 57A

Gita menunjukkan foto profile wajah tampan seorang lelaki di aplikasi Fac*book. Gita mencoba mengusap layar ke bawah untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dari pemilik akun tersebut. Ada beberapa foto produk Jepang yang dijual di perusahaannya. Ada juga foto pemandangan yang diduga adalah pemandangan alam di Jepang. Mata Gita dan Keysha masih fokus dengan foto yang disuguhkan pemilik akun itu. Sampai akhirnya mata mereka tertancap pada satu foto yang membuat jari Gita berhenti menari di atas ponselnya."Bun, kayaknya Gita kenal liontin ini." Dia memperbesar layar benda pipih dengan menggeserkan dengan jari telunjuk dan ibu jari bersamaan."Ini kayak liontin Bunda, ya? Ada inisial BK-nya." Gita memicingkan mata memastikan apa yang dia lihat tidaklah salah.Keysha mencoba menahan perasaan yang sudah bergemuruh sejak sekilas melihat liontin yang sangat dikenal. Iya, itu memang liontin yang diberikan Bastian kepadanya. Namun, dia tidak tahu kapan gambar it
Read more

Bab 57B

Tak sanggup rasanya Keysha membuka mulut untuk jujur dengan perasaannya sekarang. Namun, dia pun tidak mau memupuk kebohongan dalam diri. Serba salah memang."Gita hanya ingin tahu, Bun. Karena Gita lihat ketika kalian bertemu, Bunda seperti salah tingkah dan selalu menghindar. Sementara Gita lihat, Om Bastian ingin mendekati Bunda meski dia sudah punya istri. Gita bisa lihat tatapan dan sikap Om itu berbeda. Gita enggak mau Bunda menjadi pelakor di dalam rumah tangga mereka seperti di sinetron dan drama series luar negri."Kalimat terakhir cukup membuat kepala Keysha berdenyut, ia tersenyum masam dan menggelengkan kepala. Iya, pemikiran yang sama, dia pun tidak mau merebut suami Tisna. Namun, kenapa batinnya cukup menyiksa untuk berpura-pura mengatakan tidak?Tangan membingkai wajah mungil putri tunggalnya dan mencoba menenangkan kekhawatiran Gita."Bunda tidak akan menjadi wanita seperti itu." Ada senyuman lega yang terbit di wajah Gita menyambut ucapannya.
Read more

Bab 58A

"Argh!"Keysha sontak kaget dan mengaduh kesakitan. Sup panas yang ada di mangguk itu tumpah sebagian mengenai siku sampai punggung tangan kanannya dan sebagian lagi mengenai baju depan. Mangkuk itu sengaja dijatuhkan dan serpihannya di lantai melukai kaki Keysha.Setelah berhasil melakukan aksinya, sosok lelaki bertopi dan berjaket hitam pun lari meninggalkan tempat saat Bastian datang menghampirinya. "Hey, siapa kamu?" tanyanya dengan nada berteriak.Bastian mengejar dan langkah lelaki misterius itu semakin dipercepat. Namun naas, dia berhasil ditangkap karena kebetulan Ronald berada di daerah arah sosok misterius itu berlari."Tangkap, Nal!" perintahnya.Beberapa bogem pun diberikan Ronald kepadanya sehingga lelaki itu terhuyung jatuh ke lantai. Setelah mendapatkan si sosok misterius, Bastian teringat keadaan tangan Keysha. Dia kembali berlari mencari keberadaannya. Kondisi di sana cukup ricuh dan berhasil menarik perhatian t
Read more

Bab 58B

Bagitu tahu Keysha membelanya, lelaki tersebut mencari kesempatan untuk minta belas kasihan. Lelaki itu berlutut dan hendak mendekatinya dengan wajah memelas."Maaf, Bu. Tadi saya benar-benar tidak sengaja. Saya mohon, Bu!""Diam, kau!" Bastian dengan cepat hendak memberikan satu kepalan tangan tetapi Keysha menahannya."Bas, please! " Kedua pasang mata bertemu untuk sekian detik, kemudian Keysha menepis kontak mata dan membuang ke arah lain, asal tidak tertuju kepadanya."Tadi aku jelas-jelas lihat dia sengaja, Key. Mana ada maling teriak maling. Dia enggak mungkin mengakuinya. Kamu jangan ketipu dengan wajah sok polos itu.""Dia sudah minta maaf, ya sudahlah. Lagipula sudah setimpal dengan apa yang dia terima hari ini. Kalian sudah membuatnya babak belur seperti itu. Apa kalian belum puas? Kasian juga keluarganya, mungkin saja sedang menunggunya pulang. Please, lepasin dia!" Keysha memohon dengan tulus, tak tega rasanya meliha
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status