“Bu, aku keluar ya!” seru Sukma sambil menuruni tangga, ia sudah mengenakan jaket dan kaos oblong serta celana olahraga. “Mau kemana? Udah malem,” balas sang ibu yang langsung beranjak ke luar rumah dan menghampiri Sukma yang tengah mengenakan sandal. “Mau jajan, Ibu mau nitip?” Sejenak ibunya terdiam, kemudian tersenyum. “Boleh deh, minyak, tepung, sama gula ya. Udah pada abis.” Dahi Sukma mengerut. “Kan aku bilang mau jajan, bukan ke warung. Nitip yang bisa dimakan kek,” kesalnya. “Itu juga bisa dimakan, udah ah.” Sang ibu kembali masuk ke dalam, membuat Sukma mendengus dan beranjak begitu saja dengan raut tidak mengenakan. 'Udah dibilang mau jajan, malah nitip begituan. Jadi harus ke warung juga,' batinnya kesal. Untuk meredakan kekesalan di hati, makan memang solusi terbaik. Ada banyak pedagang di daerah tempat tinggal Sukma, sehingga ia tidak perlu repot pergi jauh jika hanya untuk membeli jajanan. Mulai dari pedagang cemilan populer hingga jadul, berjejer rapi di sekita
Read more