Aku berdehem untuk mengurangi ketegangan. "Assalamualaikum, calon makmum," sapaku begitu mengangkat panggilan tersebut."Hah?""Assalamualaikum ...," ulangku lembut."Wa—waalaikumsalam," jawabnya sedikit gugup dan terbata."Belum tidur, kenapa? Masak baru ketemu beberapa jam yang lalu sudah rindu?" Aku bertanya sekaligus menggoda. Bisa kubayangkan saat ini pasti wajah cantik itu sedang bersemu kemerahan mendengar ucapanku."Geer." Ketus dia menjawab."Ada apa?"Hening."Anyelir, kamu nggak papa, kan?" Rasa khawatir mulai mendera, saat dia tak kunjung memberi jawaban."Em ... Nizam, nggak mau tidur, katanya Anda akan datang seperti malam kemarin, dia menunggu," ucapnya ragu dan sedikit sungkan."Saya? Kesana?" tanyaku. Kulihat jam pada pergelangan tangan, waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Aku pun mulai bimbang."Nggak, lah. Lewat ponsel saja. Saya sudah capek ini, mau istirahat nggak bisa," keluhnya.Panggilan pun dialihkan menjadi panggilan video dan aku segera mencari tempat d
Last Updated : 2022-11-02 Read more