26"Kenapa wajahmu mendadak murung, Ed?" Jovan menatap wajah sahabat sekaligus bosnya yang tak biasa. Lelaki itu bahkan memijat kepalanya yang terasa berat."Sepertinya karena semalam kurang tidur, atau entahlah," balas Edwin sekenanya. Tapi dadanya merasakan gelisah tak biasanya. Kendati demikian, pekerjaan harus tetap diutamakan dan dia harus mengikuti prosedur dan meninjau proyeknya di kota lain."Andaikan saja aku berkuasa, aku akan menyuruhmu untuk tinggal di rumah saja dan membaca koran. Tapi tidak bisa seperti itu, proyek di Surabaya membutuhkan kehadiranmu di sana untuk memantau dan melihat kegiatan mereka. Dan seperti yang telah kuselidiki sebelumnya, ada aliran dana yang terpakai tidak semestinya, dan masuk ke kantong beberapa orang dan membuat proyek kita sedikit terbengkalai. Kita hampir kehilangan beberapa digit, dan itu jumlahnya terus mengalir secara teratur, Ed." Jovan berkata panjang lebar, menjelaskan sekali lagi agar Edwin mengerti. Meskipun dia menduga kalau lelaki
Baca selengkapnya