Mataku membola, tidak siap menerima perlakuan Alex. Tanpa permisi, ia menyambar bibirku, memberikan ciuman dalam. Dibawah lebatnya hujan, lelaki itu kembali menjamahku. Sempat terpaku karena kebingungan yang menyerang, tanpa sadar membiarkan ia menempelkan benda kenyal itu. Kembali kedunia nyata, tersadar atas perlakuan tidak sopannya. Sekuat tenaga, aku mendorong tubuh kekar yang jauh lebih besar dariku itu. kilatan serta petir menyambar, membuat mataku dengan jelas menemukan wajahnya dibasahi hujan serta dadanya naik turun terengah. Aku menyeka bibir kasar, seolah ingin menghilangkan rasa dan ingatan itu dari sana. Ini kedua kalinya bibir kami bertemu. Tapi begitu berbeda. Malam itu, kurasa aku cukup menikmatinya, karena pengaruh alkohol, aku tidak merasa jijik sedikutpun. Tapi saat ini, bukan hanya jijik, aku merasa diperlakukan sebagai wanita rendahan. Ia mungkin beranggapan, aku akan kembali tersenyum ketika dia menyentuhku, lalu merasa terhibur oleh perlakuannya. kenapa..., a
Last Updated : 2023-06-14 Read more