Beranda / Fantasi / GGAP 3 : THE LAST / Bab 431 - Bab 440

Semua Bab GGAP 3 : THE LAST: Bab 431 - Bab 440

639 Bab

BAB 431

Semula, ia bermaksud untuk meredam serangan bola api tersebut dan pamer di depan Azula dan murid-muridnya. Namun, setelah bersentuhan langsung dengan panas apinya, Bjorka tidak mampu untuk meredamnya dan terpaksa mementalkannya ke arah angin dan menciptakan ledakan yang cukup kuat di tempat lain Bola api tersebut meledak seratus meter dari posisi Bjorka berdiri dan meski terlihat bisa mementalkannya. Kenyataannya, tangan kanan Bjorka terlihat sedikit gemetar setelah berhadapan langsung dengan bola api tersebut dan ekspresinya terlihat memburuk setelahnya. "Ternyata, ramalan itu benar. Pria itu pemilik api dari raja iblis neraka. Pantas saja, Scarlet tewas ditangannya." Ujar Bjorka dengan wajah muram. Azula yang berdiri di sebelahnya, bertanya dengan penasaran, "Benarkah, sekuat itu?" Bjorka menatapnya dengan cemberut. "Seharusnya, kamu merasakannya sendiri panasnya seperti apa!" Balas Bjorka kesal. "Huft, karena kamu sudah bicara seperti itu. Kali ini, aku terpaksa harus mengakui
Baca selengkapnya

BAB 432

Tanpa mereka ketahui, Formasi ini sengaja disiapkan oleh lawan, khusus untuk menghadapi pengguna kekuatan api. Dengan bergabungnya dua dewa suci ke dalam inti formasi, kekuatan formasi ini meningkat tajam ke tingkat yang lebih mengerikan. Dari dalam formasi, Awan merasakan bahwa badai es tersebut semakin membesar dan amukannya terasa jauh lebih kuat dari badai biasa. Jika dirinya hanyalah manusia biasa, ia mungkin akan langsung membeku, hanya terkena sapuan anginnya. Belum lagi, serangan senjata es yang semakin meningkat setiap detiknya. "Arghh." Awan mendengar teriakan Nura dari belakangnya. "Nura, apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Awan khawatir, mengira bahwa Nura terkena oleh serangan tombak es. "Ka.ki... be.hku." Awan tidak bisa mendengar suara Nura dengan jelas, karena suaranya tersamarkan oleh suara badai yang semakin menggila. "Kaki?" Meski tidak jelas, namun Awan bisa menangkap petunjuk yang diberikan oleh Nura padanya. Saat Awan coba merasakan pijakan kakinya, ia baru s
Baca selengkapnya

BAB 433

Saat Awan dan Nura jatuh ke dalam jurang, Amanda justru diteleportasi ke dimensi lain. Tepatnya sebuah ruangan tanpa batas dan tanpa lantai dan membuat tubuhnya seakan mengambang di udara.Amanda tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Karena saat mereka terjebak dalam formasi badai salju. Azula menyusup ke dalam formasi. Karena kefasihannya dengan formasi tersebut, Azula bisa menyembunyikan hawa keberadaannya dan membuat Awan dan yang lainnya tidak menyadari keberadaannya.Dalam pekatnya badai salju, ia bisa melihat perjuangan Awan dan yang lainnya. Khususnya kekuatan api Awan yang terlihat begitu dominan dalam mematahklan setiap serangan dalam formasi. Azula terlihat begitu mewaspadai kekuatan api Awan. Itu karena api milik Awan, bukanlah api biasa yang bisa ia bekukan dengan mudah. Oleh karena itu, ia tidak berani sembarangan mendekat untuk menangkap Amanda yang berdiri di sisi Awan.Setelah membuat pengalihan yang tidak terhitung jumlahnya, Azula akhirnya berhasil mendapatkan
Baca selengkapnya

BAB 434

Perasaan Amanda benar-benar kacau saat itu. Di satu sisi, ia ingin segera mencari tahu keadaan Awan. Namun, ia sendiri sedang terjebak di dalam dimensi hampa dan kekuatannya terus ditekan setiap waktunya yang membuat dirinya tidak berdaya untuk melalukan apa yang diinginkannya.'Apa yang harus aku lakukan?' Pikir Amanda berusaha menenangkan diri. Sekarang, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk bisa keluar dari ruang hampa tersebut. Sementara, ia tidak melihat ada jalan keluar sama sekali.Saat Amanda sedang berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari sana. Tiba-tiba, dari bagian atas ia merasakan sebuah tarikan kuat yang menarik paksa raganya dari ruang hampa tersebut.Detik berikutnya, raga Amanda sudah berada di luar dan pijakannya sempat goyah untuk mengatur keseimbangan tubuhnya yang berpindah secara tiba-tiba.Amanda terkejut saat melihat dirinya sudah kembali ke dunia nyata. Bedanya, ia berada dalam ruangan besar yang sekelilingnya dilapisi oleh es.Ruang itu sang
Baca selengkapnya

BAB 435

Saat Awan jatuh ke dalam kolam pemandian, pikirannya sempat kosong untuk beberapa saat lamanya. Penyebabnya, karena ia melihat tubuh wanita polos yang berdiri di depannya. Lekuk tubuh yang sempurna, ditambah rintik air yang masih membasahi tubuh indah tersebut, membuat siapapun akan sulit untuk menolak pesonanya. "Aaaa. siapa kamu? Beraninya kamu masuk ke sini?" Sampai teriakan dari pemilik tubuh indah tersebut mengejutkan syarafnya dan menarik kesadaran Awan kembali ke dunia nyata. Situasi di antara mereka menjadi semakin canggung. Awan bahkan tidak habis pikir dengan nasibnya hari itu. Jatuhnya kok yang pas banget ke tempat yang enak, gitu loh! Sangat sulit untuk memalingkan pandangan ke arah lain, saat pemandangan di depan mata begitu menggoda. Bahkan, hanya untuk sekedar berkedip, sangat enggan rasanya. Awan berusaha mengendalikan diri dan menahan hasratnya yang tanpa sadar tergoda dengan pemandangan indah di depannya. "Maaf- maaf, nona. Aku tidak sengaja masuk ke sini. Aku
Baca selengkapnya

BAB 436

"Jadi, yang menahanmu di sini adalah orang-orang dari sekte Flamis?" Tanya Awan terkejut mendengar pengakuan Dinara. Setelah beberapa jam berada dalam gua tersebut, Awan dan Dinara mulai akrab. Dinara sendiri tidak lagi risih dengan pakaiannya yang tranparan dan seolah sudah pasrah membiarkan mata Awan melihat bagian sensitif tubuhnya. Menurut pengakuan Dinara, dia memang lebih suka telanjang tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya dan ia hanya mengenakan pakaian saat bertemu dengan orang lain atau lawan jenisnya. Menurutnya, kebiasaan tersebut adalah hal yang lumrah dan kebetulan, anggota keluarganya adalah wanita. Hal itu sengaja diceritakan oleh Dinara, setelah tahu bahwa sebelumnya Awan ternyata sedang memeriksa kondisi tubuhnya dan bukannya bermaksud mesum. Yah, meski setelah diingatkan dengan teriakan Dinara sebelumnya, membuat Awan menyadari bahwa Dinara memang memiliki tubuh yang luar biasa sempurna. Jika sebelumnya, Awan menilai bahwa Andini si wanita harimau adala
Baca selengkapnya

BAB 437

"Bangsa naga?" Seru Awan terkejut.Ia hampir saja tidak mempercayai apa yang didengarnya saat itu dan ini adalah kali kedua Awan mendengar tentang adanya ras naga. Tapi, mempercayai bahwa mereka bisa berubah menjadi wujud manusia adalah sesuatu yang lain. Jika saja Dinara tidak menceritakan tentang siapa dirinya, Awan mungkin tidak akan mempercayainya. Bangsa naga juga memiliki beberapa ras berdasarkan genetik mereka, seperti halnya manusia dan Dinara sendiri berasal dari ras naga Benares, ras naga paling tua dan berasal dari jaman kuno. Setelah kematian ibunya, Dinara mungkin adalah satu-satunya rasa naga benares yang tersisa di dunia ini.Selain itu, bangsa naga ternyata memiliki fisik manusia yang sempurna. Rata-rata wanita dari bangsa naga tidak hanya dari ras naga Benares, mereka memiliki fisik manusia yang hampir sama cantiknya dengan Dinara dan begitupun dengan laki-lakinya, mereka memliki figur tampan dan tegap. Hanya saja, bangsa naga lebih suka hidup menyendiri."Namun sek
Baca selengkapnya

BAB 438

"Dinara, jangan salahkan dirimu. Jika kamu ingin memperbaiki semua ini, katakan padaku bagaimana cara keluar dari sini?""Kita tidak memiliki banyak waktu dan kita harus segera menyelamatkan Nura dan juga Amanda.""Jadi, kalau kamu memang tahu cara untuk bisa keluar dari sini, cepat katakan padaku!" "Aku bisa membawa kita terbang keluar dengan sayap nagaku, asal kutukan di dalam tubuhku hilang sepenuhnya." Awan telah melihat letak kutukan dalam tubuh Dinara berada. Tempat itu berada di bawah pusarnya dan sangat berdekatan dengan pusat cakranya. Tidak masalah jika Dinara adalah laki-laki. Namun, karena dia wanita, Awan agak canggung untuk mengungkapkan metode pengobatan yang akan ia gunakan untuk menolong Dinara. Karena posisinya sangat berdekatan dengan organ intim Dinara. "Tapi..." Awan hendak mengucapkannya. Tapi, ia ragu darimana harus memulainya. Sebelumnya, Dinara bahkan hampir salah paham ketika ia memeriksa kondisi tubuhnya sebelum ini.Awan merasakan tangan lembut Dinara
Baca selengkapnya

BAB 439

"Bukankah sudah aku katakan, jangan ada istilah tuan dan majikan. Kamu bisa memanggil namaku saja tanpa embel 'tuan', mengerti?" Ujar Awan mengkoreksi. Ia sudah direpotkan dengan Lana dan adiknya yang memanggilnya dengan sebutan tuan muda sepanjang waktu dan telinga Awan mulai bosan mendengar terlalu banyak panggilan seperti itu. Dinara agak ragu, "Baiklah, kalau memang anda menginginkannya begitu. Aku akan memanggil anda dengan nama anda." "Bagus! Kalau begitu, apa kita sudah bisa memulai pengobatannya sekarang?" Dinara mengangguk dengan malu-malu, "Silahkan, tuan." "Baiklah, ini akan sakit. Jadi, aku harap kamu bisa bertahan!" Ujar Awan berterus terang. Dalam peninggalan leluhurnya, Awan menemukan informasi untuk mengangkat kutukan belenggu naga. Yaitu dengan membakarnya menggunakan api hitam neraka. Karena dia mewarisi kekuatan Huo si raja iblis, Awan memiliki api hitam neraka dan ia memenuhi kualifikasi untuk melakukannya. Hanya saja, karena ia harus membakarnya langsung d
Baca selengkapnya

BAB 440

Satu hari menjelang puncak musim dingin merupakan hari terburuk jika seseorang berencana untuk keluar rumah. Apalagi bagi mereka yang tinggal di sekitaran pegunungan Yakutsk. Tidak hanya suhunya yang sangat ekstrim dan bisa membekukan makhluk hidup hanya dalam hitungan detik, juga karena cuaca ekstrimnya sangat berbahaya bagi pernapasan manusia.Itu semua belum ditambah dengan jarak pandang yang sangat terbatas dan membuat seseorang sulit untuk menentukan pedoman mereka melangkah.Tidak terkecuali bagi seorang kultivator seperti Awan.Saat ini, ia tengah melayang di atas udara dengan sayap yang membentang lebar berselimutkan api biru yang menjadi penghangat dan sekaligus pelindung alami untuk melawan cuaca ekstrim yang mengurungnya. Sudah begitu saja, Awan masih tidak bisa memandang bebas seperti yang diinginkannya.Jika Awan adalah kultivator yang biasa-biasa saja, ia mungkin akan menyerah untuk mencari keberadaan Nura yang terjatuh ke dalam jurang bersama dirinya, sebelumnya.Hanya
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
4243444546
...
64
DMCA.com Protection Status