Share

BAB 432

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Tanpa mereka ketahui, Formasi ini sengaja disiapkan oleh lawan, khusus untuk menghadapi pengguna kekuatan api.

Dengan bergabungnya dua dewa suci ke dalam inti formasi, kekuatan formasi ini meningkat tajam ke tingkat yang lebih mengerikan.

Dari dalam formasi, Awan merasakan bahwa badai es tersebut semakin membesar dan amukannya terasa jauh lebih kuat dari badai biasa. Jika dirinya hanyalah manusia biasa, ia mungkin akan langsung membeku, hanya terkena sapuan anginnya. Belum lagi, serangan senjata es yang semakin meningkat setiap detiknya.

"Arghh."

Awan mendengar teriakan Nura dari belakangnya.

"Nura, apa kamu tidak apa-apa?" Tanya Awan khawatir, mengira bahwa Nura terkena oleh serangan tombak es.

"Ka.ki... be.hku."

Awan tidak bisa mendengar suara Nura dengan jelas, karena suaranya tersamarkan oleh suara badai yang semakin menggila.

"Kaki?"

Meski tidak jelas, namun Awan bisa menangkap petunjuk yang diberikan oleh Nura padanya. Saat Awan coba merasakan pijakan kakinya, ia baru s
sutan sati

Besok ane ijin libur, ya! Karena besok ada acara akikahan anak pertama kami. Update akan dilanjut hari setelahnya, barengan dengan dua cerita lainnya :)

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (21)
goodnovel comment avatar
Good Novel 1
lah kok bisa bisanya mandi di telaga di daerah bersalju thor...apa ga beku tuh airnya
goodnovel comment avatar
Bliyan Nakmulekene
awan banyak bacot
goodnovel comment avatar
richo
hari ne masih libur atau update thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 433

    Saat Awan dan Nura jatuh ke dalam jurang, Amanda justru diteleportasi ke dimensi lain. Tepatnya sebuah ruangan tanpa batas dan tanpa lantai dan membuat tubuhnya seakan mengambang di udara.Amanda tidak tahu apa yang terjadi dengan dirinya. Karena saat mereka terjebak dalam formasi badai salju. Azula menyusup ke dalam formasi. Karena kefasihannya dengan formasi tersebut, Azula bisa menyembunyikan hawa keberadaannya dan membuat Awan dan yang lainnya tidak menyadari keberadaannya.Dalam pekatnya badai salju, ia bisa melihat perjuangan Awan dan yang lainnya. Khususnya kekuatan api Awan yang terlihat begitu dominan dalam mematahklan setiap serangan dalam formasi. Azula terlihat begitu mewaspadai kekuatan api Awan. Itu karena api milik Awan, bukanlah api biasa yang bisa ia bekukan dengan mudah. Oleh karena itu, ia tidak berani sembarangan mendekat untuk menangkap Amanda yang berdiri di sisi Awan.Setelah membuat pengalihan yang tidak terhitung jumlahnya, Azula akhirnya berhasil mendapatkan

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 434

    Perasaan Amanda benar-benar kacau saat itu. Di satu sisi, ia ingin segera mencari tahu keadaan Awan. Namun, ia sendiri sedang terjebak di dalam dimensi hampa dan kekuatannya terus ditekan setiap waktunya yang membuat dirinya tidak berdaya untuk melalukan apa yang diinginkannya.'Apa yang harus aku lakukan?' Pikir Amanda berusaha menenangkan diri. Sekarang, ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri untuk bisa keluar dari ruang hampa tersebut. Sementara, ia tidak melihat ada jalan keluar sama sekali.Saat Amanda sedang berpikir keras untuk mencari jalan keluar dari sana. Tiba-tiba, dari bagian atas ia merasakan sebuah tarikan kuat yang menarik paksa raganya dari ruang hampa tersebut.Detik berikutnya, raga Amanda sudah berada di luar dan pijakannya sempat goyah untuk mengatur keseimbangan tubuhnya yang berpindah secara tiba-tiba.Amanda terkejut saat melihat dirinya sudah kembali ke dunia nyata. Bedanya, ia berada dalam ruangan besar yang sekelilingnya dilapisi oleh es.Ruang itu sang

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 435

    Saat Awan jatuh ke dalam kolam pemandian, pikirannya sempat kosong untuk beberapa saat lamanya. Penyebabnya, karena ia melihat tubuh wanita polos yang berdiri di depannya. Lekuk tubuh yang sempurna, ditambah rintik air yang masih membasahi tubuh indah tersebut, membuat siapapun akan sulit untuk menolak pesonanya. "Aaaa. siapa kamu? Beraninya kamu masuk ke sini?" Sampai teriakan dari pemilik tubuh indah tersebut mengejutkan syarafnya dan menarik kesadaran Awan kembali ke dunia nyata. Situasi di antara mereka menjadi semakin canggung. Awan bahkan tidak habis pikir dengan nasibnya hari itu. Jatuhnya kok yang pas banget ke tempat yang enak, gitu loh! Sangat sulit untuk memalingkan pandangan ke arah lain, saat pemandangan di depan mata begitu menggoda. Bahkan, hanya untuk sekedar berkedip, sangat enggan rasanya. Awan berusaha mengendalikan diri dan menahan hasratnya yang tanpa sadar tergoda dengan pemandangan indah di depannya. "Maaf- maaf, nona. Aku tidak sengaja masuk ke sini. Aku

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 436

    "Jadi, yang menahanmu di sini adalah orang-orang dari sekte Flamis?" Tanya Awan terkejut mendengar pengakuan Dinara. Setelah beberapa jam berada dalam gua tersebut, Awan dan Dinara mulai akrab. Dinara sendiri tidak lagi risih dengan pakaiannya yang tranparan dan seolah sudah pasrah membiarkan mata Awan melihat bagian sensitif tubuhnya. Menurut pengakuan Dinara, dia memang lebih suka telanjang tanpa mengenakan sehelai benangpun ditubuhnya dan ia hanya mengenakan pakaian saat bertemu dengan orang lain atau lawan jenisnya. Menurutnya, kebiasaan tersebut adalah hal yang lumrah dan kebetulan, anggota keluarganya adalah wanita. Hal itu sengaja diceritakan oleh Dinara, setelah tahu bahwa sebelumnya Awan ternyata sedang memeriksa kondisi tubuhnya dan bukannya bermaksud mesum. Yah, meski setelah diingatkan dengan teriakan Dinara sebelumnya, membuat Awan menyadari bahwa Dinara memang memiliki tubuh yang luar biasa sempurna. Jika sebelumnya, Awan menilai bahwa Andini si wanita harimau adala

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 437

    "Bangsa naga?" Seru Awan terkejut.Ia hampir saja tidak mempercayai apa yang didengarnya saat itu dan ini adalah kali kedua Awan mendengar tentang adanya ras naga. Tapi, mempercayai bahwa mereka bisa berubah menjadi wujud manusia adalah sesuatu yang lain. Jika saja Dinara tidak menceritakan tentang siapa dirinya, Awan mungkin tidak akan mempercayainya. Bangsa naga juga memiliki beberapa ras berdasarkan genetik mereka, seperti halnya manusia dan Dinara sendiri berasal dari ras naga Benares, ras naga paling tua dan berasal dari jaman kuno. Setelah kematian ibunya, Dinara mungkin adalah satu-satunya rasa naga benares yang tersisa di dunia ini.Selain itu, bangsa naga ternyata memiliki fisik manusia yang sempurna. Rata-rata wanita dari bangsa naga tidak hanya dari ras naga Benares, mereka memiliki fisik manusia yang hampir sama cantiknya dengan Dinara dan begitupun dengan laki-lakinya, mereka memliki figur tampan dan tegap. Hanya saja, bangsa naga lebih suka hidup menyendiri."Namun sek

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 438

    "Dinara, jangan salahkan dirimu. Jika kamu ingin memperbaiki semua ini, katakan padaku bagaimana cara keluar dari sini?""Kita tidak memiliki banyak waktu dan kita harus segera menyelamatkan Nura dan juga Amanda.""Jadi, kalau kamu memang tahu cara untuk bisa keluar dari sini, cepat katakan padaku!" "Aku bisa membawa kita terbang keluar dengan sayap nagaku, asal kutukan di dalam tubuhku hilang sepenuhnya." Awan telah melihat letak kutukan dalam tubuh Dinara berada. Tempat itu berada di bawah pusarnya dan sangat berdekatan dengan pusat cakranya. Tidak masalah jika Dinara adalah laki-laki. Namun, karena dia wanita, Awan agak canggung untuk mengungkapkan metode pengobatan yang akan ia gunakan untuk menolong Dinara. Karena posisinya sangat berdekatan dengan organ intim Dinara. "Tapi..." Awan hendak mengucapkannya. Tapi, ia ragu darimana harus memulainya. Sebelumnya, Dinara bahkan hampir salah paham ketika ia memeriksa kondisi tubuhnya sebelum ini.Awan merasakan tangan lembut Dinara

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 439

    "Bukankah sudah aku katakan, jangan ada istilah tuan dan majikan. Kamu bisa memanggil namaku saja tanpa embel 'tuan', mengerti?" Ujar Awan mengkoreksi. Ia sudah direpotkan dengan Lana dan adiknya yang memanggilnya dengan sebutan tuan muda sepanjang waktu dan telinga Awan mulai bosan mendengar terlalu banyak panggilan seperti itu. Dinara agak ragu, "Baiklah, kalau memang anda menginginkannya begitu. Aku akan memanggil anda dengan nama anda." "Bagus! Kalau begitu, apa kita sudah bisa memulai pengobatannya sekarang?" Dinara mengangguk dengan malu-malu, "Silahkan, tuan." "Baiklah, ini akan sakit. Jadi, aku harap kamu bisa bertahan!" Ujar Awan berterus terang. Dalam peninggalan leluhurnya, Awan menemukan informasi untuk mengangkat kutukan belenggu naga. Yaitu dengan membakarnya menggunakan api hitam neraka. Karena dia mewarisi kekuatan Huo si raja iblis, Awan memiliki api hitam neraka dan ia memenuhi kualifikasi untuk melakukannya. Hanya saja, karena ia harus membakarnya langsung d

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 440

    Satu hari menjelang puncak musim dingin merupakan hari terburuk jika seseorang berencana untuk keluar rumah. Apalagi bagi mereka yang tinggal di sekitaran pegunungan Yakutsk. Tidak hanya suhunya yang sangat ekstrim dan bisa membekukan makhluk hidup hanya dalam hitungan detik, juga karena cuaca ekstrimnya sangat berbahaya bagi pernapasan manusia.Itu semua belum ditambah dengan jarak pandang yang sangat terbatas dan membuat seseorang sulit untuk menentukan pedoman mereka melangkah.Tidak terkecuali bagi seorang kultivator seperti Awan.Saat ini, ia tengah melayang di atas udara dengan sayap yang membentang lebar berselimutkan api biru yang menjadi penghangat dan sekaligus pelindung alami untuk melawan cuaca ekstrim yang mengurungnya. Sudah begitu saja, Awan masih tidak bisa memandang bebas seperti yang diinginkannya.Jika Awan adalah kultivator yang biasa-biasa saja, ia mungkin akan menyerah untuk mencari keberadaan Nura yang terjatuh ke dalam jurang bersama dirinya, sebelumnya.Hanya

Bab terbaru

  • GGAP 3 : THE LAST   EPILOG

    Satu setengah tahun kemudian.Tiga istri Awan, Annisa, Amanda dan Calista, tampak sedang cemas menunggu di luar kamar di rumah tuo, kampung halaman Awan. Di tengah mereka, tampak dua orang balita yang sedang digendong oleh Annisa dan Calista, sementara Amanda tampak sedang bermain dengan kedua balita berjenis kelamin perempuan tersebut dengan sesekali mencubit gemas pipi keduanya.Kalian mungkin bertanya-tanya, di mana Rhaysa alias Raine? Awan belum berhasil melamarnya hingga detik ini. Awan pernah mencoba melamar Raine setengah tahun yang lalu. Hanya saja, lamarannya langsung ditolak. Ratu Samudera memberikan syarat yang sangat berat jika Awan ingin melamar putrinya, yaitu Awan harus berada di level Divine atau dewa terlebih dahulu. Hasilnya, Awan telah berjuang keras di selama berada di tanah dewa untuk terus meningkatkan kemampuannya. Meski begitu, sepertinya ia masih harus bersabar untuk bisa melamar Raine.Kembali ke ruang tamu, rumah tua Awan.Tidak sama seperti Amanda yang terl

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 638 (TAMAT)

    Rombongan Cakar Hitam mencibir ucapan Awan yang dinilai terlalu berani dan tidak bercermin, siapa lawan yang akan ia hadapi. Sementara, Datuk Cakar Putih dan bangsa harimau Bukit Larangan lebih mencemaskan nasib Awan. Mereka masih mengira. jika Awan hanya mengandalkan kekuatan warisan Gumara. Itu semua tidak akan cukup untuk menghadapi Cakar Hitam. "Uda!" Andini menarik ujung baju belakang Awan dan terang-terangan menunjukkan kekhawatirannya. Namun, Awan hanya tersenyum cuek dan memintanya untuk tidak perlu khawatir. Entah karena kalimat yang diucapkan Awan padanya atau cara penyampaian dan ketenangan yang ditunjukkan oleh Awan, membuat Andini merasa jauh lebih tenang dan merasa bisa mempercayai Awan. Roaaar! Cakar Hitam melompat ke depan dan tibat-tiba saja, ia sudah berubah wujud menjadi harimau besar dengan belang hitam di sekujur tubuhnya. Untuk bisa mengalahkan Awan, Cakar Hitam sudah bertekad untuk mengerahkan seluruh kekuatan dan berubah menjadi wujud terbaiknya. Cakar H

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 637

    Wajah Taring Hitam seketika memerah panas melihat sikap Andini yang dengan terang-terangan menjatuhkan dirinya ke dalam pelukan seorang pria asing seperti Awan. Ia telah mengagumi Andini sejak lama, bagaimana ia bisa menerima, wanita yang disukainya bermesraan dengan pria lain tepat di depan hidungnya? Tidak peduli, apa pria itu dicintai Andini atau tidak. Bagi Taring Hitam, hanya dialah yang pantas menjadi pasangan Andini. Dia tidak habis pikir dengan sikap bodoh Andini, bagaimana ia bisa memilih seorang pria yang bukan apa-apa jika dibanding dirinya? Dia kuat dengan seluruh tubuh dipenuhi oleh otot-otot baja. Selain itu, dia adalah seorang pangeran dengan masa depan cerah. Bersamanya, Andini pasti akan jauh lebih bahagia. Bangsa harimau rata-rata memiliki tubuh yang besar dan berotot. Sehingga melihat tubuh Awan yang biasa, membuat Taring Hitam menilainya sebagai sosok yang sangat lemah. Dengan tatapan penuh kecemburuan dan kebencian, Taring Hitam akhirnya tidak bisa lagi menaha

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 636

    Tatapan Cakar Hitam menjadi dingin dan tidak lagi menunjukkan keramahan pura-puranya, "Cakar Putih, apa kamu tahu konsekuensi dari pilihanmu hari ini?" Sambil menekan rasa gugup dalam hatinya, Datuk Cakar Putih berusaha tersenyum tenang dan berkata, "Keputusan kami bersifat final dan anda bisa kembali." "Kamu?" Kilat kemarahan terbesit di mata Cakar Hitam dan tiba-tiba saja ia sudah menghilang dari tempat ia semula berdiri. Wus! Terlalu cepat! Datuk Cakar Putih terkesiap. Meski ia sudah menduga reaksi akhir dari Cakar Hitam. Namun, gerakannya terlalu cepat untuk bisa ia ikuti dan detik berikutnya, Cakar Hitam sudah muncul tepat di depan Datuk Cakar Putih dan melayangkan sebuah serangan yang tidak bisa ditahannya. Braaak. Datuk Cakar Putih tidak bisa menahan pukulan itu sepenuhnya dan membuatnya terbang membelah barisan pasukan di belakangnya. "Datuk Cakar Putih?" Pekik orang-orang tertahan dan terkejut melihat keberanian Cakar Hitam yang telah menyerang tetua mereka tepan dih

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 635

    Suasana di alam bangsa harimau tampak tegang dan semua penjaga perbatasan memasang wajah serius dan penuh waspada.Awan sengaja menyamarkan penampilannya dan mengeluarkan aura harimau yang ada di dalam tubuhnya dan membuat ia berhasil membaur dengan para penduduk bangsa harimau tanpa ketahuan. Setelah kedatangannya terakhir kali ke tempat itu, Awan memiliki memori yang sangat tajam tentang semua sudut tempat ini, yang memungkinkannya bisa berpindah kemanapun yang ia inginkan.Tidak lama setelah kedatangan Awan, rombongan Taring Hitam juga datang bersama ayah, para tetua dan juga puluhan prajurit terbaik bangsanya.Taring Hitam tampak tidak main-main dengan ancamannya. Hal itu, membuat gelisah bangsa harimau yang tinggal di Bukit Larangan.Para petinggi yang dipimpin oleh Datuk Cakar Putih tampak serius membahas masalah ini di aula tetua."Datuk, kita tidak bisa membiarkan mereka mendapatkan apa yang mereka mau. Bagaimanapun, raja sedang tidak ada di sini dan kita semua berkewajiban me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 634

    Seminggu yang lalu, ada sekolompok orang asing yang datang ke Kampung Tuo. Anehnya, mereka melewati batas Kampung Tuo begitu saja dan ternyata, tujuan mereka adalah kampung mistis yang ada di Bukit Larangan, tempat di mana bangsa harimau tinggal. Kelompok ini dipimpin oleh seorang pemuda bernama Taring Hitam, putra dari raja harimau Cakar Hitam yang berasal dari gunung Medan. Tujuan mereka datang, karena Taring Hitam yang sudah cukup usia untuk menikah, menginginkan Andini sebagai istrinya. Meski mereka tahu bahwa Andini adalah pasangan yang disiapkan untuk raja. Hanya saja, bangsa harimau dari gunung Medan ini tahunya bahwa raja Gumara telah lama tiada dan tidak memiliki pewaris sama sekali. Hal itu, coba dimanfaatkan oleh Taring Hitam untuk mendapatkan Andini. Taring Hitam yang terpesona dengan kecantikan Andini, ketika berkunjung ke bukit Larangan beberapa tahun lalu, berniat menjadikan Andini sebagai miliknya dan begitu ia mencapai usia layak menikah, Taring Hitam langsung me

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 633

    Fikri dan Purnama yang semula berdebat, bahkan sampai berhenti dan tercengang mendengar wanita pujaan mereka dilamar oleh pria lain, tepat di depan mereka. Bagaimana mungkin mereka menerimanya?Jika pria lainnya, mungkin akan diam. Namun, mereka tidak mungkin bisa membiarkan ada lelaki lain merebut wanita yang mereka idamkan dari tangan mereka."Hei, bung! Apa maksudmu melamar dokter Nisa siang hari bolong begini?""Apa kamu tahu, siapa dokter Annisa? Sepuluh kamu, tidak bisa dibandingkan dengan seorang dokter Nisa.""Lebih baik kamu pergi dari sini! Atau kami akan memanggil satpam untuk mengusirmu."Ujar Fikri dan Purnama yang kali ini bisa kompak. Melihat reaksi keduanya, Awan cukup terkejut dan selanjutnya justru terkekeh geli. Ia melihat keduanya tidak ubahnya seperti badut yang sedang membuat pertunjukan.Awan melirik Annisa sekilas untuk menanyakan siapa mereka dan tampak balasan wajah jengah Anisa dan ketidakberdayaannya. Annisa membisikan identitas keduanya ke telinga Awan.

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 632

    Rumah sakit umum ASA.Meski terletak di lokasi terpencil karena berada di bawah kampung Tuo dan lokasi yang jauh dari kabupaten, ditambah akses jalan ke sana yang tidak selebar jalan kabupaten. Kenyataannya, rumah sakit ini memiliki fasilitas medis yang sangat lengkap dan tidak kalah dengan rumah sakit yang berstandar internasional sekalipun. Sebuah alasan yang membuat rumah sakit ini banyak dihuni oleh tenaga medis terampil dan membuat reputasinya cepat terkenal hingga ke berbagai daerah di ranah Minang. Ditambah, kepala rumah sakit dan sekaligus menjadi dokter spesialis bedah di sana merupakan seorang wanita berparas cantik dan terkenal dengan keramahannya, Dr. Annisa Azzahra, Sp.B.Meski terkenal dengan keramahannya, sebagai penanggung jawab rumah sakit, Dokter Nisa menerapkan standar tinggi bagi tenaga medis yang bekerja di rumah sakitnya. Semua itu tentu saja sepadan dengan gaji tinggi yang mereka terima selama bekerja di sana. Banyak yang memuji dan banyak juga pihak yang mera

  • GGAP 3 : THE LAST   BAB 631

    Setelah sekian lama, Awan kembali melihat tangis mama angkatnya tersebut. Namun kali ini, bukan tangisan yang membuatnya kehilangan kembali akal sehatnya. Itu adalah tangis kerinduan dan juga kebahagiaan. Tangis kerinduan seorang ibu yang telah lama tidak berjumpa dengan anaknya. Awan membiarkan Lina menumpahkan segala tangisannya dalam pelukan Amanda seraya memberi kode pada Amanda dan syukurnya, Amanda cukup peka dengan keadaan tersebut. Ada sekitar sepuluh menit lamanya, Lina menumpahkan tangis kebahagiaannya dalam pelukan Amanda. Sampai, Lina tersadar kembali dan mengurai pelukan mereka. "Maaf ya, nak. Tante terlalu sentimentil, kamu terlalu mirip dengan..." "Tidak apa-apa, ma." Sebelum Lina menyelesaikan kalimatnya, Amanda sudah lebih dulu menyelanya. Ia sekarang mengerti alasan Awan membawanya kemari dan Amanda sama sekali tidak keberatan untuk menggantikan posisi Renata untuk sesaat dan memberi kebahagiaan untuk ibunya Renata. Selama arwah Renata masih bersamanya dahulu,

DMCA.com Protection Status