Terkadang kita sudah merasa paling berkuasa, tapi takdir justru berkata sebaliknya. Saat Bram sudah merasa rencananya berjalan lancar sesuai keinginannya. Saat Elya sudah merasa akan menang dan tinggal menunggu hari itu akan tiba. Takdir justru memberangus semuanya. Menghancurkan setiap titik, rasa bangga dalam diri mereka.Di sana, di tanah bersalju yang mereka anggap sudah tidak ada apa-apa. Di tempat yang mereka kira, sumber dayanya akan segera sirna. Ternyata justru menyimpan sesuatu yang tak kalah berharganya.Cadangan minyak itu sudah tidak ada. Tapi bukan berarti daerah itu sudah tidak lagi berguna. Tertimbun jauh di dasar sana, sumber kekayaan yang tidak ada habisnya.Ratusan ton emas murni. Seolah menjadi hadiah dari bumi, pada Elya dan Bram, yang merasa seakan bisa mendahului kuasa Tuhan. Membunuh keangkuhan dua anak manusia, yang seperti sudah akan menang melawan ketetapan."Sudah kau pastikan, Lin?" Rahang Bram mengeras. Napasnya terdengar menderu, secepat detak jantungnya
Baca selengkapnya