"Eh maaf, maaf. Mari, Bu Elya. Silahkan duduk." Elin langsung melepaskan pelukan Elya. Dia menyadari mereka sedang dalam posisi profesional saat ini. Tadi dia kelepasan memanggil Elya tanpa embel-embel "Bu".Elya tersenyum melihat kegugupan di mata Elin. Dia menepuk bahunya agar biasa saja."Tidak apa-apa, Lin. Panggil Elya saja seperti yang kuminta, aku lebih suka dipanggil nama langsung. Kita seumuran, kan?" Elya mengedipkan sebelah mata pada Elin."Terima kasih, Bu Elya." Elin mengangguk. Sedikit menyipitkan matanya pada Elya, "kapan kau bilang seperti itu?" Maksudnya.Elya mengedikkan bahu, "hei, aku sudah menyelamatkan mukamu di depan bos-bos besar ini, loh. Berterima kasihlah!" Maksud Elya.Elya dan Elin bersahabat sangat dekat, sejak kuliah mereka terbiasa berbicara tanpa bersuara. Kode itu, hanya mereka yang mengerti maksud dan tujuannya."Sudah ada kabar?" Elya melempar tanya setelah sejenak basa-basi singkat, bertanya kabar dan sebagainya."Belum, Bu. Kami sudah mengirim tim
Read more