"Beberapa hari yang lalu, waktu aku mampir ke kantor. Ada petugas kebersihan yang sedang membersihkan ruangan, Mas. Kulihat dia memasukkan obat ke dalam gelas minuman. Saat kutanya, katanya itu suplemen yang Mas Bram titipkan padanya untuk disiapkan setiap hari." Elya menjelaskan panjang lebar. Tangannya meremas bahu Bram pelan.Suaminya itu menatap Elya bingung. Bram masih berusaha mencerna setiap ucapan yang keluar dari bibir merah menantang milik istrinya."Mas sedang melakukan pengobatan? Atau terapi kesuburan?" Elya bertanya hati-hati.Bram masih terdiam. Seketika otaknya buntu."Sebegitu kuatkah daya tarik Rossa, Mas? Sehingga baru beberapa hari menjadi istrimu, dia berhasil membuat Mas mau melakukan terapi. Sementara aku, bertahun-tahun membujukmu, tetapi …" Elya terisak. Hatinya perih akhirnya harus membawa nama Rossa dalam pembicaraan mereka."El, aku –"Dering ponsel Elya memotong ucapan Bram. Elya bergegas melihat siap
Read more