Mereka mendapat bagian hanya karena Papa Lin sudah menganggap mereka sebagai saudara. Tapi ternyata tidak dengan mereka. Bagi keluarga Harimurti, darah jauh lebih kental daripada air. Namun, bukankah tidak seharusnya mereka menginginkan yang bukan haknya?Lebih parahnya, justru dalang dari semua ini adalah Kakek Harimurti. Orang yang paling mereka hormati dan hargai. Lelaki tua itu otak dari semua kekacauan yang terjadi pada hidup Bram.Kesalahan dan penyesalan terbesar yang dilakukan Papa Lin, adalah membiarkan nama Harimurti tersemat di sana. "Andai saja dulu nama perusahaan ini bukan Harimurti.""Pa, sudah lah.""Andai saja Papa tidak terlalu naif, dengan gampangnya menyetujui pembagian saham perusahaan secara rata. Papa dengan mudahnya, percaya begitu saja pada orang yang mengaku saudara. Padahal mereka bagaikan serigala berbulu domba.""Pa ….""Maafkan Papa, Bram. Karena Papa yang menyebabkan semua kesusa
Read more