"Syaa ..., kita pulang, yuk!" Paul berbisik ke telinga istrinya yang masih menikmati bermacam-macam kue di meja sambil berbincang bersama Akbar dan Rita. "Sebentar lagi ya, Kak. Aku masih kangen sama Bapak Ibu. Apa boleh Aku ikut antar mereka pulang ke Bogor?" "Apa kamu nggak lelah? Biar Bapak dan ibu menginap di rumah kita saja. Atau jika mereka mau pulang, ada Pak pardi yang mengantar. "Tapi Aku kangen sama rumah yang di Bogor, kak," rengek Syafa. "Syafaaa, dengar kata suamimu! Kamu itu baru saja sembuh. Ke Bogor bisa besok-besok. Bapak dan Ibu nanti pulang dulu saja. Kami tidak bawa persiapan untuk menginap. Wajah Syafa cemberut. Paul semakin gemas dengan sikap istrinya yang kini sering merajuk. Ternyata Syafa lebih manja dari yang ia kira.Akhirnya.ia membiarkan Syafa melepas rindu bersama Akbar dan Rita. "Maaf, mbak Syafa apa boleh bicara sebentar?" tiba-tiba Genta menghampiri Syafa. Mendengar itu, Paul yang duduk tak jauh dari istrinya itu sontak menoleh. Ia menatap tak su
Baca selengkapnya