"Kaisar!" Rein langsung meraih bocah lucu itu dan menggendongnya. Melihat putranya yang melompat menghampiri Rein, Raka nampak kesal. Padahal sejak tadi Kaisar sama sekali tidak menghiraukannya. Kaisar hanya fokus dengan mainannya. "Kamu bisa lihat kan, Mas? Sedekat apa Kaisar dengan suamiku?" Raka melirik sinis pada Rein. Di gendongannya nampak Kaisar dengan manja melingkarkan kedua tangan mungilnya di leher Rein. Raka menghempas napas kasar. "Kalian pasti sudah mempengaruhi Kaisar agar menjauh dariku. Iya, kan? Ingat ya! Kaisar ini adalah darah dagingku. Sampai kapanpun, Aku adalah Ayahnya!" Raka bicara dengan nada keras. Kemudian pria klimis itu memutar tubuhnya, lalu melangkah hendak keluar. "Pak Raka, Pak Raka! Tolong, Pak!" Tiba-tiba seorang security masuk ke ruangan Maira dan menghampiri Raka dengan tergopoh-gopoh. Semua mata langsung tertuju pada Security itu. "Ada apa Pak?" tanya Raka bingung. "Mbak Kayla, Mbak Kayla sepertinya mau melahirkan." "Apaaa?" Sontak tubu
Read more