Pria berbaju hijau masih terbang di udara, mengamati remaja buronannya dan seorang gadis bertopeng serigala. Berada di tanah lapang yang niat awalnya untuk mencegat gadis itu, namun sekarang malah membuat terjebak. Senjata makan tuan, ia tak bisa kabur, lebih tepatnya tak ada yang membantunya untuk kabur. Di tanah yang lapang tanpa satupun pepohonan hanya bisa mengandalkan kecepatan, namun lawannya adalah seorang abadi di ranah Asmaradana. Dengan satu kepakan sayapnya saja bisa melesat puluhan meter dalam satu detik. Adapun gadis itu, namun ia tidak berada di pihaknya dan malah ikut memojokkannya.Akara tetap tenang untuk berpikir rasional, namun keringat yang bercucuran di wajahnya tidak bisa menutupi kepanikannya. Ketiganya masih berdiam diri dan hanya saling menatap, mewaspadai satu sama lain hingga akhirnya pria itu buka mulut."Nona kecil, apa memiliki keluhan dengan bocah itu juga?"Gadis bertopeng dengan rambut kucir kuda itu hanya diam saja, bahkan
Baca selengkapnya