“Oh, terima kasih, Mbak Inge. Sampaikan salam hormat dan terima kasihku pada beliau.”“Mama beneran sudah sembuh?” Jessy yang tadinya hanya diam mendengarkan kini bertanya sambil menatap penuh harap pada Inge.“Iya, Sayang. Jessy doakan agar penyakit Mama nggak akan kambuh lagi, ya. Oiya, besok kita pulang ke Surabaya ya, Sayang. Kasihan Opa ditinggal sendirian di sana.”“Nggak mau!! Jessy belum mau pulang ke Suarabaya. Jessy maunya pulang ke rumah kita sama Papa dan Mama! Bukankah Papa sudah janji kalau Mama sembuh kita akan kembali tinggal bersama?”Inge terperangah mendengar ucapan putrinya, sedangkan aku hanya menatapnya sambil tersenyum. Aku sudah tak terkejut lagi karena sudah pernah mendengarnya dari Jessy. Begitu pun Darwin, lelaki itu terlihat lebih santai.“Jessy!! Nggak boleh ngomong gitu, Sayang. Kita pulang ke rumah Opa dulu, ya. Kapan-kapan Jessy boleh ke sini lagi dan nginap di rumah Papa dan Mama Alana.”“Tapi Jessy maunya tinggal di rumah kita. Mama Alana boleh ikut k
Last Updated : 2022-09-05 Read more