Share

BAB 80

Penulis: Aina D
last update Terakhir Diperbarui: 2022-09-04 05:46:11

Alana.

“Kamu kenapa, Al? Kok jadi pucat gini?” Darwin menatapku heran ketika aku kembali ke hadapannya dan Jessy.

“Nanti aku ceritain, kita ke ruangan Nafisa aja dulu.”

Aku belum sanggup menceritakan tentang pertemuanku dengan Mas Wildan barusan karena aku sendiri masih merasa syok.

Setibanya kami bertiga di ruang rawat Nafisa, ternyata keadaaannya tidaklah seburuk yang kuduga, setidaknya ia masih kelihatan lebih segar dan kuat dibanding aku dulu saat ngidam dan harus dirawat. Menurut cerita Nafisa yang masih bersemangat berceloteh, Mas Pram hanya terlalu mengkhawatirkannya sehingga membawanya ke rumah sakit. Baby Almira pun sudah mulai terlihat mau digendong oleh pengasuhnya, sehingga apa yang kukhawatirkan tadi tidaklah terjadi.

Jessy yang datang bersama misinya untuk menemani Baby Almira bermain pun langsung melaksanakan misinya, kedua bocah itu langsung terlihat akrab, Baby Almira bahkan tertawa cekikikan saat Jessy menggodanya dengan berbagai macam wajah dan suara lucunya. Aku te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Septiana Ika Indrawati
sebenernya kasihan jg wildan, dia cuma mau berbakti sama ibunya yg egois, awalnya dia menolak menikahi lilis karena dia sangat mencintai alana, tp ibunya sakit sampai masuk rumah sakit kalau keinginannya gk diturutin dan dg terpaksa dia menuruti keinginan ibunya n mengorbankan kebahagiannya sendiri
goodnovel comment avatar
Erni Yusnita
Makanya berlian jgn dibuang mas
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 81

    Tiba-tiba aku terbayang bayi yang diajak Lilis kemari waktu itu. Anak Mas Wildan dan Lilis yang wajahnya sangat mirip dengan Mas Wilda.“Ehm, apa kabarnya anakmu, Mas? wajahnya mirip sekali denganmu.”“Kamu pernah bertemu Bagas selain waktu dia baru lahir dan menginap di rumah kita?”Ah, kalimat Mas Wildan kembali melemparku ke masa lalu saat Lilis dan bayinya serta Ibu menginap di rumahku dan Mas Wildan saat itu. Buru-buru kuhapus semua banyangan pahit itu dari kepalaku.“Lilis pernah ke sini bersama Bagas, Mas.”Kulihat Mas Wildan terkejut lalu menatap intens padaku. “Apa yang ia katakan padamu?”“Waktu itu Lilis datang untuk memintaku mencabut laporan atas kasus Mas Wildan.”“Aku sudah bercerai dengan Lilis, Al," lirihnya sambil menarik nafas panjangAku terkejut mendengarnya, namun memilih diam tak menanggapi. Aku tak pernah mau terlibat dengan urusannya dan Lilis.“Dia tak pernah berubah, ia selalu hidup dalam bayangan kekasihnya. Baginya aku hanya sekedar ayah biologis dari Baga

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 82

    Darwin.Hari ini aku benar-benar dibuat pusing dengan hasil meeting dengan pihak Kementrian Konumikasi dan Informatika tentang kerjasama proyek yang akan perusahaanku garap. Bagaimana tidak, tender yang sudah hampir kami menangkan di depan mata sebagai pihak ketiga atas proyek Kementrian mengharuskanku untuk berangkat ke Jepang dalam waktu dekat ini. Karena proyek ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Mengingat beberapa pendiri perusahaanku adalah WNA Jepang, maka perusahaan kami tak memiliki kesulitan memenangkan tender besar ini.Namun sayang, kesempatan emas bagi perusahaan kami yang sudah di depan mata membuatku justru merasa galau. Kondisi kehamilan Alana yang sudah memasuki bulan ketujuh membuatku tak bisa meninggalkannya jauh-jauh. Terlebih pekerjaan kami di Jepang nantinya belum pasti akan memakan waktu berapa lama. Sedangkan aku adalah salah satu pendiri utama perusahaan yang harus langsung turun tangan untuk mega proyek ini.Karena merasa pusing akan mengambil

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 83

    “Terima kasih, Abang.” Tangisannya justru semakin menjadi, namun ia berusaha untuk tersenyum kemudian menghirup aroma dari buket bunga.“Maafkan aku sudah tak jujur padamu, aku punya alasan untuk ini. Aku hanya tak mau ....”“Ssshhh ... sudah. Aku percaya padamu. Jangan menangis lagi.” Kubelai lembut kepalanya yang kini tertutup oleh hijabnya, kemudian kucium pucuk kepalanya. Sungguh aku tak sanggup melihat air mata wanita ini. Rasa sayangku padanya mampu mengalahkan rasa cemburuku.Lalu beberapa menit kemudian, dari bibirmya mengalir cerita tentang pertemuannya dengan Wildan tadi pagi, tentang keterkejutannya atas kondisi mantan suaminya kini, serta niatnya untuk membantunya dengan sebagian uang hasil penjualan rumah mereka dulu. Rasa cemburu yang tadi menyesakkan dadaku menguap begitu saja mendengar penjelasannya.Alana hanya melakukan kewajibannya, bagaimana pun Wildan memang berhak atas sebagian dari hasil penjualan rumah mereka. Aku bahkan mengusulkan agar Alana menyerahkan semua

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-04
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 84

    Alana.Jessy langsung berlari ke dalam dekapan Inge saat kami tiba di rumah setelah menjemput Inge di hotel tadi. Gadis kecil itu memang tak tau jika Mamanya akan datang. Menurut cerita Darwin, Inge tak pernah menjanjikan kapan kepulangannya untuk menjemput Jessy setiap kali wanita itu berobat, karena Inge sendiri tak pernah tau sampai kapan ia bisa kembali lagi, atau bahkan ia justru tak akan pernah kembali.Namun wanita itu terlihat lebih segar dan lebih anggun sekarang, ia tadi langsung menyunggingkan senyumnya saat melihatku dan Darwin di lobi hotel. Inge bahkan memilih menyapaku terlebih dulu ketimbang menyapa Darwin di lobi hotel tadi. Aku terenyuh menyaksikan bagaimana ibu dan anak itu bertemu dan melepas rindu. Terlihat dengan jelas kegembiraan di wajah keduanya.“Jessy kangen Mama. Terima kasih sudah kembali, Ma. Apa Mama sekarang sudah sehat?”Mendengar kalimat Jessy aku tak sanggup menahan air mataku. Bagaiamana bisa anak sekecil itu mampu berucap kalimat yang mengandung ma

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 85

    “Oh, terima kasih, Mbak Inge. Sampaikan salam hormat dan terima kasihku pada beliau.”“Mama beneran sudah sembuh?” Jessy yang tadinya hanya diam mendengarkan kini bertanya sambil menatap penuh harap pada Inge.“Iya, Sayang. Jessy doakan agar penyakit Mama nggak akan kambuh lagi, ya. Oiya, besok kita pulang ke Surabaya ya, Sayang. Kasihan Opa ditinggal sendirian di sana.”“Nggak mau!! Jessy belum mau pulang ke Suarabaya. Jessy maunya pulang ke rumah kita sama Papa dan Mama! Bukankah Papa sudah janji kalau Mama sembuh kita akan kembali tinggal bersama?”Inge terperangah mendengar ucapan putrinya, sedangkan aku hanya menatapnya sambil tersenyum. Aku sudah tak terkejut lagi karena sudah pernah mendengarnya dari Jessy. Begitu pun Darwin, lelaki itu terlihat lebih santai.“Jessy!! Nggak boleh ngomong gitu, Sayang. Kita pulang ke rumah Opa dulu, ya. Kapan-kapan Jessy boleh ke sini lagi dan nginap di rumah Papa dan Mama Alana.”“Tapi Jessy maunya tinggal di rumah kita. Mama Alana boleh ikut k

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 86

    Darwin.“Papa pulang dulu, ya, Jessy,” pamitku pada Jessy setelah menemaninya berenang. Rumah mewah pemberian Ayah Inge atasnamaku ini memang dilengkapi dengan fasilitas kolam renang.Tadi sewaktu baru tiba di rumah ini mengantar Inge dan Jessy setelah mengambil beberapa barang Inge di hotel tempatnya menginap sebelumnya, aku sudah langsung mau berpamitan pulang. Namun Jessy menahanku dan merengek agar aku menemaninya berenang. Tak dapat kutolak permintaan putriku itu, aku pun menemaninya berenan. Kami baru berhenti ketika Inge dan Bi Ina, ART yang kupekerjakan di rumah ini datang dan menawarkan beberapa cemilan yang baru saja dibuatnya di dapur.Jessy-ku terlihat sangat ceria, ia terus menerus mengoceh mengajakku dan Inge bercanda. Setelah mencicipi cemilan yang disuguhkan Inge, aku pun kembali berpamitan untuk pulang pada Jessy. Namun ternyata gadis kecilku itu masih menolak, ia tak mengizinkanku untuk pulang meskipun Inge sudah membujuknya dan mengatakan jika Alana sedang menungguk

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 87

    Alana.Akhirnya Darwin memutuskan menerima kontrak kerja dengan Kementrian, itu artinya pria itu akan benar-benar meninggalkanku beberapa waktu ke depan. Sejujurnya, aku merasakan kegelisahan yang amat sangat, tapi aku tak mau menampakkannya di hadapan Darwin. Ini adalah kesempatan bersar bagi karir dan perusahaannya, aku tak boleh jadi penghambat.Jika melihat kembali perjalanan kami ke belakang, aku sering tak percaya dengan apa yang kualami sampai di titik ini. Betapa dulu aku begitu membenci Darwin ketika mengetahui apa yang sudah dilakukannya padaku, terlebih saat mengetahui bahwa aku terlanjur mengandung karena insiden itu. Rasa frustasi bahkan pernah membuatku memikirkan untuk menggugurkan bayi yang hadir di luar ikatan pernikahan itu. Aku ingin sekali menghindarinya, membencinya dan melupakan semua yang terjadi. Namun ternyata Allah berkehendak lain, kondisi kehamilanku justru membuatku sangat membutuhkan pria yang merupakan ayah dari bayiku itu.Meski hatiku terus menolak keh

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05
  • NODA PERNIKAHAN   BAB 88

    “Semoga prediksi dokter tadi nggak meleset ya, Al. Kalau pun meleset, hanya maju atau mundur satu atau dua hari. Aku akan usahakan pulang sebentar walau cuma beberapa hari untuk menemanimu melewati proses persalinan. Aku sudah mengajukan itu sebagai salah satu syarat kontrak kemarin,” ucap Darwin saat kami sudah kembali berada di dalam mobil setelah pulang dari dokter kandungan.“Oiya, siapkan semua persiapanmu ya, sayang. Aku akan mengantarmu dan Rita ke Bandung sebelum aku berangkat ke Jepang. Aku juga sudah mendiskusikan ini dengan Mas Sofyan, dia sekarang sedang mempersiapkan kepindahannya ke Bali,” lanjutnya.Yang kudengar dari Teh Niar, Mas Sofyan memang akan dimutasi ke Bali dengan jabatan yang lebih tinggi. Saat ini Mas Sofyan dan Teh Niar sedang mempersiapkan kepindahan mereka terutama sekolah Kevin ke Bali.Namun ternyata semua tak berjalan sesuai dengan rencana Darwin. Di hari dimana ia berencana akan mengantarku dan Rita ke Bandung, ternyata harus tertunda karena Mas Sofya

    Terakhir Diperbarui : 2022-09-05

Bab terbaru

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 114

    Dengan senyum sumringah aku dan Darwin, juga Jessy dan Baby Gandhi bergantian menyalami semua tamu. Tak lupa sambil berfoto mengabadikan semua kebahagiaan yang tercipta hari ini. Darwin memang sengaja menyewa potografer profesional khusus untuk acara ini. Salah satu sudut ruang tamu bahkan sengaja didekorasi dengan indah.“Anggap aja pelaminan kita, Al. Kita kan nggak pernah menggelar resepsi pernikahan,” ucapnya saat aku menanyakan mengapa harus ada hiasan seperti itu.Ternyata sudut yang dihiasi dengan indah itu memanglah menjadi pelaminan kami, pelaminanku bersama suami dan kedua anakku. Tamu-tamu yang datang bergantian menghampiri sudut cantik itu dan mengajak kami berfoto bersama.Lalu tamu yang tak kusangka-sangka itu muncul di depan pintu. Mas Wildan datang dengan menggandeng Lilis sambil menggendong putra mereka. Aku melirik Darwin yang langsung melempar senyuman pada mereka.“Aku sengaja mengundangnya, Al. berdamailah dengan masa lalu, maka masa depan kita akan semakin indah,

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 113

    Alana.“Kita mau ke mana sih? Perasaan sejak pulang dari Surabaya Abang sering banget deh nyulik Al?” tanyaku ketika masih pagi Darwin sudah menyuruhku bersiap-siap tanpa mengatakan hendak mengajakku ke mana.“Udah nurut aja, Al. Masih banyak rencana masa depan kita yang ada di otakku.”“Tapi aku jadi sering ninggalin anak-anak.”“Justru semua ini demi kenyamanan kita semua nantinya, Al. Termasuk anak-anak kita.”Lalu akupun hanya menurut dan mengikutinya.“Ngapain kita ke rumah sakit? Abang sakit?” tanyaku heran bercampur panik ketika ia menghentikan mobilnya di parkiran rumah sakit.“Nggak ada yang sakit, Al. Aku mengajakmu ke sini untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.”“Dokter kandungan?” Aku semakin heran dan kali ini menatapnya penuh curiga.“Jangan curiga gitu dong. Kita akan berkonsultasi mengenai alat kontrasepsi apa yang cocok untukmu dan tidak membahayakan dirimu dan juga Baby Gandhi. Aku sudah membuat janji dengan dokter terbaik di rumah sakit ini.”“Kenapa harus kon

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 112

    “Tentu saja boleh, Sayang. Tapi untuk saat ini Opa belum bisa ikut dengan kita. Kondisi Opa belum memungkinkan. Opa juga masih punya banyak urusan di sini,” ucapku memberinya pengertian.Lalu kami bergantian berpamitan dan mencium punggung tangan Pak Leon. Pria tua itu kembali membungkuk ketika aku meraih punggung tangannya.“Terima kasih sudah hadir dalam hidup Jessy, Nak. Papa percayakan dia padamu dan Papa berharap bisa segera mendapat kabar baik kepindahan kalian ke rumah Jessy. Sejak kecil Jessy sangat menyukai rumah itu. Terima kasih juga sudah mau menandatangani semua berkas pelimpahan perusahaan.”“Tak perlu berterima kasih, Pa. Bukankah itulah gunanya keluarga? Bagi Alana Papa sekarang adalah orangtua Alana. Terima kasih juga sudah mempercayakan semua pada Alana,” jawabku lirih.***Darwin langsung berangkat ke kantormya setibanya kami semua di Jakarta. Sedangkan aku dengan dibantu Rita dan baby sitter Jessy yang ikut ke Jakarta bersama kami membereskan beberapa hal. Terutama

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 111

    Alana.Aku terbangun dan menggeliat. Kenapa tubuh terasa pegal-pegal? Perlahan kusibakkan bed cover berwarna putih yang menutupi tubuhku. Hahhh!! Aku polos!! Tak mengenakan sehelai pakaian pun. Aku mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan dan berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi. Lalu semua segera terjawab saat pintu kamar mandi di dalam kamar mewah ini terbuka, dan sesosok tubuh berbalut handuk putih mucul dari sana.“Good morning, Sweetie,” sapa lelaki itu sambil tersenyum padaku.Ingatanku pun melayang pada apa yang terjadi semalam di kamar ini. Aku menoleh pada box bayi yang terletak di dalam kamar. Mengapa aku sampai melupakan bayiku? Aku tidur terlelap sepanjang malam, itu artinya aku tak menyusui Baby Gandhi, padahal biasanya ia bisa terbangun sampai 2 atau 3 kali menyusu padaku sebelum akhirnya kembali tertidur.Karena panik memikirkan bayiku, tanpa sadar aku kembali menyibak kain yang menyelimuti tubuhku untuk melihat Baby Gandhi. Tubuh polosku kembali terekspos, la

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 110

    “Aku bahagia melihat hubunganmu sekarang, Al. Dari Inge pula aku tau jika Darwin pria yang baik, kurasa ia memang lebih pantas berjodoh dengan wanita yang tulus sepertimu. Maafkan aku, sekali lagi maafkan semua luka yang pernah kutorehkan dalam hidupmu. Mungkin ke depannya kita akan sering bersinggungan dalam urusan perusahaan Pak Leon yang jatuh ke dalam tanggungjwabmu. Kumohon jangan takut padaku dan jangan meragukanku. Mari kita bekerja sama dengan baik dan profesional, ini juga adalah salah satu permintaan terakhir Inge.”“Lalu apa yang akan Mas Wildan lakukan selanjutnya?”“Aku akan kembali pada Lilis, Al. Bagas memerlukan kasih sayangku. Aku yang sudah memulai semuanya, aku yang sudah menyetujui menikahi Lilis waktu itu meskipun masih terikat pernikahan denganmu. Maka aku harus bertanggungjawab pada mereka. Aku ikhlas meskipun Lilis tak pernah menganggapku ada. Inge mengajarkan padaku bahwa anak adalah mahluk suci yang lahir tanpa dosa, maka tak semestinya kita sebagai orang tua

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 109

    Alana.“Boleh bicara sebentar, Al?” Suara bariton Mas Wildan mengagetkanku. Rupanya lelaki itu belum pulang dan masih melakukan rapat di ruang kerja Pak Leon dengan beberapa orang kepercayaan Pak Leon lainnya saat aku, Darwin dan Pak Leon tengah berbincang di ruang tengah.“Boleh, bicara di sini aja,” jawabku sedikit gugup sambil melirik suamiku, sedangkan Pak Leon sudah masuk ke dalam ruang kerjanya dengan dibantu oleh asistennya yang setia mendorong kursi roda pria tua itu.“Aku mau bicara empat mata denganmu, Al,” ucapnya lagi.Aku kembali melirik Darwin. Lelaki yang sudah memberiku seorang putra itu tersenyum tipis kemudian mengangguk tanda memperbolehkan.“Mas mau ngomong apa? Aku hanya punya waktu sebentar,” ucapku saat sudah duduk di hadapan Mas Wildan.Lelaki itu tersenyum menatapku.“Pertama aku ingin mengucapkan terima kasih padamu, Al. Karena modal yang waktu itu kamu berikan padaku, perusahaanku bisa kembali berkembang hingga akhirnya menemukan kembali kepercayaan para pel

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 108

    Aku tergugu di samping batu nisan bertuliskan nama Inge Paramita di area pemakaman elit yang tersusun dengan sangat rapi. Bayangan wajah serta senyum tulus Inge membuatku menitikkan air mata kehilangan. Meski hanya sebentar mengenalnya, namun wanita itu serasa sangat dekat denganku. Bahkan Inge lah yang mendampingiku melalui proses persalianku dikala Darwin tak bisa mendampingiku.Kuusap batu nisan Inge sambil memanjatkan doa-doa untuk kebahagiaannya di sana. “Terima kasih telah menjadi sahabatku. Terima kasih telah mempercayakan Jessy padaku. Aku berjanji akan menyayanginya setulus kamu menyayanginya. Tenang dan bahagia lah di sana,” bisikku lirih sambil mengusap batu nisannya. Lalu tangan kekar itu merengkuh bahuku.“Jangan menangisinya, Al. Inge sudah bahagia di sana.” Darwin melerai tangisku. Meski aku tau, dibalik kaca mata hitam yang dipakainya, lelaki itu pun meneteskan air matanya.Ternyata niatku dan Darwin untuk hanya mampir sebentar di Suarabaya tak berjalan dengan mulus.

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 107

    Darwin.Berkali-kali Harry dan bawahanku di kantor menelponku karena aku sudah seminggu lebih meninggalkan pekerjaanku. Memang sepulang dari Jepang kemudian mengurus pemakaman Inge hingga mencari keberadaan Alana di Bali kemudian menikahinya kembali aku melupakan semua urusan pekerjaanku. Padahal masih banyak sekali perkerjaan tertunda terutama laporan hasil pekerjaan kami sewaktu di Jepang. Sepertinya pihak kementrian juga sudah mendesak untuk perusahaanku segera melaporkan hasil dan meneruskan kontrak kerja.Maka rencanaku untuk memboyong Alana menginap di hotel malam ini sepertinya tak akan bisa terlaksana.“Al, kita harus segera kembali ke Jakarta. Banyak pekerjaan yang harus segera kuselesaikan. Aku sudah meninggalkan kantor selama seminggu lebih,” ucapku pada Alana setelah sarapan pagi bersama keluarga Alana.“Jadi kapan rencananya kita pulang ke Jakarta?”“Secepatnya, Al. Kalau bisa hari ini juga.”“Lalu bagaimana dengan niatku untuk mengunjungi makam Inge?”Aku mengusap wajah

  • NODA PERNIKAHAN   BAB 106

    Alana.Ada keharuan yang menyeruak dalam hatiku ketika Darwin kembali menyebut namaku dalan ikrar ijab kabul. Ini yang kedua kalinya lelaki itu menyebut namaku dalam prosesi sakral ijab kabul. Dengan sepenuh hati aku mengamini semua doa-doa baik yang terus menerus dipanjatkan sepanjang acara. Aku sangat berharap hubungan pernikahanku kali ini langgeng hingga maut memisahkan. Saat ini, lelaki itu benar-benar telah mengisi penuh seluruh ruang hatiku. Ia hadir perlahan-lahan di sana kemudian dengan pasti memenuhi hatiku dengan perhatian dan cintanya, sehingga sakit yang dulu pernah kurasakan atas kegagalan rumah tanggaku yang dulu sudah tak lagi tersisa. Darwin telah berhasil menutupi semua rasa sakitku dengan kasih sayangnya.Kudengar para tokoh agama yang diundang Mas Sofyan memberi beberapa wejangan padanya ketika ia dengan gagahnya mengakui tentang kehadiran Baby Gandhi dalam hubunganku dengannya. Tanpa segan ia mengakui bahwa bayi yang sedang digendongnya itu hadir akibat dosa-dosan

DMCA.com Protection Status