"Mulai hari ini aku akan tinggal di rumahmu!" "Apaaa??" Sontak aku menoleh dengan mata membelalak ke arahnya. "Yuda memintaku menjagamu 24 jam," sahutnya sambil melangkah di sampingku menuju area parkir. "Haah? 24 jam? Jangan becanda, El. Nggak mungkin Mas Yuda seperti itu," pungkasku dengan yakin. Mengingat betapa cemburunya Mas Yuda selama ini jika aku sedang berdekatan dengan Elkan. Namun Elkan sepertinya serius. Dengan rasa penasaran Aku mencoba menghubungi Mas Yuda dengan ponselku. Namun ternyata ponsel Mas Yuda tidak aktif. "Mungkin mereka sedang bersiap-siap naik pesawat," ujar Elkan. Tak mau menyerah, aku pun mencoba menghubungi Sabrina. Namun sama. Ponselnya pun tak aktif. "Kamu nggak percaya padaku ...?" tanya Elkan sambil melangkah tenang, denga kedua tangannya masuk ke dalam saku celana. "El, jangan ngaco, deh. Mana bisa kita satu atap. Kita bukan muhrim," cecarku. Elkan terkekeh "Yang bilang kita satu atap siapa, cantik" "Maksud kamu?" Aku jadi semakin bigung
Last Updated : 2022-10-06 Read more