Home / Romansa / PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of PELAYAN RESTORAN ITU, ISTRI BOS: Chapter 131 - Chapter 140

229 Chapters

131

Kehamilan Batari semakin membesar dari hari ke hari, dihujani kasih sayang oleh suami dan mama mertuanya. Keadaan yang sangat berbeda sewaktu menjalani kehamilan anak pertama.Andalaska kembali ke rumah pribadi bersama Xinda yang telah menyelesaikan penelitian di Jakarta. Sesekali ia mengunjungi Batari dan Xaba di siang hari. Hubungan mereka membaik berkat banyak kejadian tak terduga dalam keluarga. Suatu waktu, Andalaska mengutarakan isi hatinya pada Xabier terkait Groban, tanpa diduga masalah baru terjadi."Ma, kurang tersakiti apalagi mama dengan orang itu?!" Xabier tak mampu menahan geram di hati. "Tidak usah temui dia lagi, saat sakit begini baru cari-cari kita."Di sana ada Xinda dan juga Batari, mereka menyaksikan perdebatan sengit antara ibu dan anak sulung."Mama sudah bilang, ternyata papa kamu tidak berselingkuh tetapi dijebak oleh lawan politiknya," ulang Andalaska menceritakan kejadian masa lalu."Mau dijebak atau tidak, dia bisa ambil keputusan lebih baik daripada mence
Read more

132

Ketukan di kaca jendela berkali-kali membangunkan Xabier yang ketiduran di mobilnya usai menelepon Batari. Paras cemas bercampur marah dilayangkan Batari pada Xabier, nyatanya pria yang dimabuk alkohol tidak merasakan kegundahan hati Batari.Kendaraan Xabier ditinggal begitu saja, Batari tadi meminta sopir keluarga untuk memberitahukan pihak pusat hiburan malam bahwa kendaraan itu akan parkir semalaman di sana.Perjalanan pulang Xabier banyak mengigau, menyebut rasa kecewa dan sakit hatinya pada Groban. Batari menjadi tidak enak hati dengan sopir yang menyaksikan sisi lain Xabier."Sudah, Pak, tidur saja," ucap Batari sembari mengelus-elus dada suaminya. Campuran cemas dan marah di hati Batari tidak membuat ia mengabaikan Xabier yang mungkin saat ini lebih bergejolak. Hanya saja, Batari akan membuat perhitungan dengan cara Xabier yang dinilainya kurang dewasa.Batari sampai meninggalkan Xaba di rumah sampai-sampai Sri ditelepon untuk menjagai Xaba. Jarak kos Sri dengan rumah Batari de
Read more

133

Batari masih irit berbicara, tidak seperti biasanya. Kejadian Xabier pulang mabuk dan pakaian bernoda gincu masih penyebab utama Batari mendiamkan Xabier. Pagi ini mereka berdua sarapan bersama, pengasuh Xaba telah kembali dan bisa bertugas. Xabier melirik istrinya yang enggan melihat ke seberang.Usai sarapan, Batari masuk ke kamar hanya untuk menyibukkan diri agar pikirannya tidak tersita pada kejadian itu."Bu, aku pergi ke restoran, ya," pamit Xabier yang mengikuti istrinya sampai ke kamar mereka."Ya," jawab Batari pendek.Bukannya membalik tubuh keluar kamar, Xabier mendekati Batari yang berdiri menghadap ke lemari merapikan pakaian."Kamu masih marah, Bu?" tanya Xabier, ia tidak menyangka akibat keteledorannya menyebabkan Batari memendam kekesalan.Batari diam, tidak merespon.Xabier menarik nafas panjang dan dalam. "Aku ke sana mau bertemu dengan orang suruhanku, Bu." Xabier memutuskan berkata jujur pada Batari. Melihat tidak ada perubahan posisi tubuh, Xabier memohon lagi.
Read more

134

"Bapak yakin ini rumahnya?" tanya Batari sambil mengamati rumah mewah dari kendaraan mereka."Sesuai dengan laporan orang suruhanku, Bu."Xabier mengajak Batari menjumpai Groban ke rumah yang tidak jauh dari kediaman mereka. Xabier turun membunyikan bel, tidak lama kemudian seorang pria menanyakan kepentingan Xabier."Katakan pada Groban, Xabier ingin bertemu dengannya."Mereka belum dibukakakan pintu gerbang, pria itu harus menanyakan pada Groban terlebih dulu apakah pria itu berkenan ditemui atau tidak.Pintu gerbang terbuka secara otomatis. "Silakan masuk, Tuan Groban bersedia ditemui."Xabier menilai cukup berlebihan cara pengawal Groban. Ia beranjak ke mobilnya lalu mengendarai memasuki halaman rumah Groban.Seorang pria dengan jalan timpang mendekati Xabier dan Batari. "Selamat datang Tuan Xabier dan Nyonya Batari, Tuan Groban telah menunggu. Mari ikut saya."Batari tersenyum ramah, berbeda dengan Xabier yang berekspresi datar dan dingin. Mereka berjalan memasuki kediaman mewah
Read more

135

Hati Andalaska mengembang saat Batari mengatakan bahwa Xabier dan Groban telah bertemu. Jarak kediaman mereka yang tidak begitu jauh cukup mengejutkan Andalaska, selama ini Andalaska memang tidak pernah berjumpa dengan Groban di rumah pribadinya."Terima kasih Tari sudah mau membantu. Mama hanya ingin Xabier berdamai dengan masa lalu dan papanya sendiri," ucap Andalaska. Meski demikian, Andalaska belum seratus persen memaafkan Groban."Em... boleh saya menanyakan sesuatu, Ma?" tanya Batari agak ragu khawatir Andalaska tersinggung. "Katakan.""Apakah mama ada rencana rujuk dengan papa?" Saat Andalaska menatapnya, Batari hanya bisa melempar senyum datar menunjukkan barisan giginya sambil berharap kalau ibu mertuanya tidak memarahinya."Apakah ini pertanyaan Xabier?"Batari menggeleng. "Kelihatannya papa menderita selama ini, Ma," nilai Batari sepengamatannya."Tidak mudah untuk kembali, hati mama masih belum pulih. Hanya saja, untuk kesehatan papanya Xabier mama akan siap menemani, men
Read more

136

Batari dijemput oleh Xabier, pria itu terpaksa meninggalkan rapat yang bertempat di restorannya. Xabier tidak tenang seketika mendengar cerita Batari tentang bingkisan misteri yang diserahkan kepada Kasman.Mereka mengikuti saran dari pemilik cafe untuk melaporkan kejadian aneh yang dialami. Xabier pun tidak mengizinkan istrinya untuk membuka bingkisan yang diserahkan oleh seorang perempuan tidak dikenal."Kita akan membuka bingkisan ini," ucap petugas kepolisian setempat. Mereka telah menerima barang bukti berupa minuman dalam gelas kemasan yang diduga berisi obat penenang."Untuk minuman akan diuji di laboratorium untuk mendapat hasil," ucap seorang petugas lainnya.Xabier mengangguk, perhatiannya fokus pada bingkisan yang sedang dibuka oleh petugas. Sebelumnya, petugas telah menggunakan alat detektor untuk mengetahui apakah isinya berupa logam atau bahan yang mudah meledak, hasilnya tidak.Hal yang mencurigakan, bingkisan itu ringan, hampir seperti tidak ada isi sama sekali bila di
Read more

137

Andalaska langsung menghubungi Batari, setelah mendapat kabar dari putranya mengenai kejadian di cafe.Xabier telah pergi ke restoran pagi itu, tinggallah Batari dan Xaba serta pekerja rumah tangga mereka."Saya baik-baik saja, Ma," jawab Batari. "Hanya shock mendapati Pak Kasman tertidur dengan membawa sekotak bingkisan.""Mama bilang pada Xabier untuk menyewa jasa pengamanan di rumah," kata Andalaska penuh rasa khawatir. "Tidak perlu, Ma. Mungkin pelaku hanya ingin kami menjauhi papa Groban, tapi tidak tahu maksudnya apa."Andalaska mulai berpikir siapa yang mungkin melayangkan ancaman semacam itu. Hanya saja, dia tidak punya nama lain selain mantan istrinya Groban atau perempuan yang pernah merusak rumah tangganya."Ma." Batari memanggil Andalaska yang melamun beberapa kali."Ah, ya. Tadi mama sedang berpikir siapa orang di balik bingkisan itu.""Kalau dugaan kami, lawan politik papa Groban, Ma. Tapi siapa, kita belum mengabari papa mengenai hal ini."Andalaska menganggukkan kepal
Read more

138

Langkah Xabier tergesa masuk ke dalam rumah. Meskipun belum waktu pulang kerja, Xabier memutuskan kembali lebih awal. Kabar paket misterius dari Batari membuat Xabier was-was, ada yang ingin main-main dengan keluarganya."Kita harus serahkan paket bingkisan ini ke pihak berwajib, sebelumnya kita telah menerima kalimat ancaman," kata Xabier di hadapan Batari dan semua pekerja rumah tangganya.Paras semua orang yang berdiri di sana terlihat cemas dan terkejut, terlebih Kasman yang trauma dengan paket tanpa nama pengirim."Untuk selanjutnya, jangan pernah terima paket misterius dari kurir. Setiap kiriman harus dipastikan ada nama jelas." Mereka semua mengangguk, tanpa seorang pun berani angkat bicara.Xabier membubarkan semuanya, tinggallah ia bersama Batari dan paket di meja ruang keluarga."Kalau dari ukuran dan beratnya, ini lebih ada bobotnya, Pak," ucap Batari. "Tapi, saya tidak berani mengguncang atau membukanya," lanjut Batari berjalan mendekati Xabier. Batari dirangkul oleh Xabi
Read more

139

Kali ini Xabier mengunjungi Groban seorang diri di kediamannya. Batari menolak untuk ikut dengan alasan kurang enak badan serta ingin bersama Xaba.Groban mengajak bertemu sekalian makan malam. Bukan hanya seorang diri, Andalaska dan Xinda juga turut serta dalam pertemuan itu."Seharusnya kamu ajak juga Tari dan Xaba, Xabier. Mama tidak tenang dengan ancaman misterius yang dilayangkan pada kalian," ucap Andalaska sebelum mereka makan malam."Sebenarnya Tari juga kurang enak badan, Ma. Peristiwa pengiriman paket itu memengaruhi pikirannya. Jadi, Tari minta tinggal di rumah saja," jelas Xabier. Mereka pun menikmati hidangan yang disajikan oleh asisten rumah tangga kepercayaan Groban. Meskipun semua terasa nikmat di mulut, tetapi tidak dengan hati mereka masing-masing.Batari memutuskan beristirahat di kamar bersama Xaba. Ia mengunci pintu sembari menunggu suaminya pulang dari rumah Groban yang tidak jauh jaraknya. Xaba telah lebih dulu tidur di samping Batari yang makin posesif sejak k
Read more

140

"Bu Yuni, ada apa ini?" Susah payah Batari berjongkok sambil menggendong Xaba. Ia mengguncang tubuh Yuni yang terlihat lemas tak berdaya menyender ke laci kitchen set.Lakban mulut Yuni dilepas paksa oleh Batari, tetapi ia kesulitan membuka ikatan tangan dan kaki Yuni.Yuni belum mampu mengeluarkan suara, ia hanya menggeleng sembari termegap menghirup udara bebas sebanyak-banyaknya."Ibu tunggu ya, saya telepon Pak Xabier." Batari merogoh kantong celana berisi ponsel yang tadi digunakan untuk menyenter jalan menuju ruang generator.Sebelumnya, Xabier bersama Xinda dan Andalaska berpamitan pulang. "Tidak baik kamu berbicara keras ke papa sendiri," ucap Andalaska begitu mereka masuk ke dalam mobil. Mereka bertiga meninggalkan kediaman Groban dengan kecamuk rasa usai mendengar pengakuan tentang pihak yang diduga mengancam keluarga Xabier."Apa yang aku ucapkan fakta, Ma." Xabier menyalakan mesin kendaraannya. "Aku akan mengantar mama dan Xinda pulang," lanjutnya, Xabier tidak ingin berdeb
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
23
DMCA.com Protection Status