"Itu yang Pak Xabier mau, saya direndahkan Nyonya Andalaska!?" Tatapan Batari merah menyalakan amarah. Meskipun nada suaranya tertahan, tetapi pesan yang disampaikan mengandung emosi. "Mama tidak merendahkan kamu, Bu. Jangan salah paham." Xabier berusaha menenangkan gusar Batari. Akan tetapi, Batari terus menghindar saat Xabier akan menjamah lengannya."Jangan pegang!" hardik Batari.Kekesalan Batari memuncak, belum lagi siap memproses berita kehamilannya, Andalaska dinilai melontarkan kalimat yang menyudutkan dirinya.Batari menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia menumpahkan tangis di dalam toilet. Syukur saja, ruangan eksklusif yang digunakan oleh mereka."Mengapa saya begitu bodoh, mau Pak Xabier hamili," ujar Batari sambil menghentakkan kaki ke lantai seperti seorang anak kecil yang sedang kesal.Xabier keheranan, ia hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya sembari meringis kebingungan."Coba lihat, di mata Nyonya Andalaska saya yang salah," sembur Batari menunjuk dirinya, setel
Baca selengkapnya