Semua Bab Dinikahi Ustadz Tampan : Bab 91 - Bab 100
280 Bab
Tuntutan Balik
"Aku yang salah Mas, aku yang udah bikin Mas menghajar anak orang.""Stt, jangan bilang gitu lagi lah Rey!""Ya habisnya Mas larang aku buat menyalahkan diri sendiri, tapi Mas malah yang bilang begitu, aku gak suka!" Kita pun akhirnya jadi terlibat sedikit perdebatan untuk hal yang berbau menyalahkan diri. "Hehe maaf, kebiasaan kan, kalau kita jadi mahluk Allah harus sering-sering menyalahkan diri. Tapi jangan lupa untuk berusaha menjadi lebih baik.""Iya, iya! Tapi jawab dulu dong, Mas kok bisa ilmu bela diri?""Itu karena saya pernah latihan taekwondo waktu kecil, sampai sebelum masuk pesantren. Lucunya, selama itu saya gak pernah bertemu sama penjahat manapun, dan di manapun. Baru kali ini saya mempraktekkan apa yang saya pelajari di taekwondo itu, hehe!"Dia tertawa, meringis, menghilangkan kelopak matanya yang sipit itu.Subhanallah, kamu ganteng banget sih Mas! Kenapa jantung aku jadi gak karuan begini ketika menatap tawanya?Aku sampai menelan ludah beberapa kali, gak sanggup
Baca selengkapnya
Sihir Cinta Ustadz Husein
Kalau sudah begini, apa yang seharusnya kita lakukan? Siapa yang mau disalahkan?Tentu bukan Reza atau Husein, melainkan diri aku sendiri. Semua berawal dari aku yang gak jujur pada Husein tentang siapa Reza, dan hubungan ku dengannya. Aku menutupi hal itu, sampai bisa ngasih celah laki-laki itu buat merusak rumah tangga aku.Kalau Husein, malam itu ketika dia menghajar Reza habis-habisan karena merupakan insting seorang suami pas melihat istrinya dicelakai orang lain. Apa Husein juga dikatakan salah?Aku bingung, tapi aku sudah melihat Husein dengan wajah yang lebih tenang. Apa dia sudah dapat langkah yang musti dia lakukan pada kasus ini?"Jadi apa yang harus saya lakukan Pak?" tanya Husein, memecah keheningan di ruangan ini beberapa detik yang lalu."Begini Pak, jika Bapak keberatan dengan gugatan ibunda pelaku, Bapak juga bisa mengajukan banding saat persidangan. Silakan meminta bantuan seseorang yang paham hukum, seperti pengacara yang akan menerangkan langkah selanjutnya," te
Baca selengkapnya
Cara Penyelesaiannya Adalah?
"Kok dicium sih?" Aku bertanya dengan nada bingung."Emang kenapa? Gak boleh ya?""Bukan gak boleh Mas, tapi kan timingnya gak pas!" gerutunya dan ku yakin muka ini merahnya udah gak karu-karuan."Gak pas bagaimana? Nah sudah terdengar suara adzan ashar, saya ke mushola dulu ya, mau menunaikan sholat ashar."Aku mengangguk lemah.Udah bikin aku ngefreez gini, malah seenaknya ninggalin sendirian? Aku yakin, di balik pintu luar, kamu pasti lagi nahan gugup yang luar biasa juga kan?Dan aku udah bener-bener sendirian di kamar. "Gara-gara dia kan aku sampai lupa mau melakukan apa ke ibunya Reza! Awas aja, aku gak bakal tinggal diam," kecamku dengan serius.Sambil sesekali memegang bibirku yang udah dikecup sama suami polosku.**"Assalamualaikum," ucap seseorang yang baru aja masuk ke dalam kamar.Sebelumnya orang itu memang sudah janjian lebih dulu untuk membantu menyelesaikan masalah kami. Seorang pengacara, yakni teman komunitas Husein yang sama-sama penyuka mobil sport. Emang bukan
Baca selengkapnya
Teman yang Baik
"Jadi begini, ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk melawan mereka. Pertama dengan banding dan mengajukan keberatan atas tuntutan dari pelaku. Kita sertakan semua bukti dan argumentasi yang dikuatkan. Tapi cara ini peluang menangnya hanya 45%, karena posisi antum memang sulit, tapi bisa kita perkuat nanti. ""Ya kalau memang begitu kenyataannya, saya bisa menerima segala hasil dan keputusannya kelak, karena memang saya bersalah," sahut Husein memberikan pendapatnya."Tunggu dulu, ada cara yang kedua. Cara itu kami sebut memecahkan satu bagian dari sebab. Cara ini lumayan sulit, tapi ingsyallah saya yakini akan cepat selesainya."Aku dan Mas Husein saling bertatapan, menerebos sorot mata masing-masing yang barangkali bisa memberikan jawaban apa yang dimaksud oleh pengacara Lutfi."Apa itu akhi?" tanya Husein mewakili rasa penasaran ku."Saya membaca berkas dari kepolisian bahwa alasan saudara Reza bisa memawa istri antum pergi ke Jakarta karena ancaman sebuah video. Benar demikian?
Baca selengkapnya
Alasan Yang Kuat
Sekarang, saatnya aku bertanya sama Husein, selanjutnya kita harus seperti apa. Maksud aku, kita gak mungkin bulak-balik Jakarta ke Bandung untuk mengurus kasus ini. Setidaknya kita harus menetap sementara di Jakarta sampai semuanya selesai."Mas, sini aku mau bicara!" Aku menyuruhnya duduk di sampingku. Dia pun segera menutup pintu dan duduk persis seperti yang aku pinta."Kenapa. Ada yang mau kamu sampaikan?""Iya ada, kayaknya kita musti cari alasan deh ke bapak dan ibu soal ini.Ya maksud aku kan gak mungkin nih kita pulang pergi dari Bandung ke Jakarta terus untuk memenuhi panggilan sidang. Setidaknya kita tunggu aja dulu di Jakarta sampai temennya Mas memberikan informasi lagi."Bentar, kenapa aku yang nanya malah aku yang deg-degan gini sih?Mana wajah dia pas lagi ganteng-gantengnya lagi! Untung gak sampai aku caplok bibirnya.Aku menarik napas dan coba berbicara lagi."Jadi, maksud aku Mas udah punya alasan ke mereka dan bilang kalau kita gak bisa pulang cepat-cepat. Kalau k
Baca selengkapnya
Kamar dengan Dua Bed
Oke!Seperti apa kata aku tadi bahwa sekarang bukan saatnya menolak dan pilih-pilih alasan. Menurut siapapun, yang paling masuk akal adalah alasan bulan madu. Orang tua mananpun pasti gak akan melarang anaknya untuk berbulan madu, karena itu memang kodratnya pasangan suami istri yang baru menikah.Tetapi, aku sama Husein kan beda. Kita gak seperti pasangan suami-istri pada umumnya. Apa itu bulan madu?Gak ada dalam kamus kita berdua. Eh, gak tahu deh kalau dia, dan untuk keadaan genting kayak gini, udah pasti aku harus nurut apa katanya. Lagi pula, itu hanya alasan kan? Urusan mau dilakukan atau enggaknya, terserah nanti.Tapi, tadinkan kata Husein dia gak mau sepenuhnya berbohong? Berarti tandanya???Aku bergidik sambil menggeleng-gelengkan kepala, membayangkan apa yang gak boleh dibayangkan."Kenapa Rey?" Akhirnya Husein memecahkan pikiranku yang kotor itu."Eh, enggak Mas. Gak apa-apa," sahutku kelabakan."Kamu lagi mikirin apa? Masih ragu ya? Kan saya tadi udah bilang, kalau gak
Baca selengkapnya
Curhat Pada Ayah
Pasti jantung kita bedua lagi aerobik deh sekarang!! Kebayang kan, rasa nervous jadi aku sekarang? "Mas?" Aku memegang pundaknya, dan dia terperanjat seketika persis habis liat hantu di siang bolong."Ah, maaf. Aku kaget!" katanya memalingkan wajahnya lagi.Aku melongo dan habis itu gak bisa nahan tawa. Bener apa kataku kan? Dia lagi terserang nervous. Padahal dia yang ngajak, justru dia yang panik sendiri, dan begitu aku pegang telapak tangannya, itu tuh dingin banget.Padahal di lift kan gak ada AC."Mas, kenapa? Tangannya dingin banget?" tanyaku pura-pura gak paham. Aslinya pengen ketawa yang lebar deh, dia lucu banget grogi sampai sebegininya.Tapi bagus kan? Itu menandakan bahwa dia memang gak pernah melakukan hal begini sama wanita manapun."Saya gak apa-apa," jawabnya melepaskan tanganku. Berbarengan dengan pintu lift yang terbuka, lalu dia segera keluar dari kotak besi itu.'Ada-ada aja suamiku,' ucapku dalam hati.Aku ikut berjalan di belakangnya dan kami pun sampai di kama
Baca selengkapnya
Melihat Album Foto
Aku merapikan wajah sekali lagi di depan cermin, barangkali ada sisa-sisa air mata di pipi. Yah walaupun mata bengkak dan idung penuh dengan cairan, tapi setidaknya dia gak anggap aku habis banjir air mata. Anggap aja mau berak, ngedennya susah!Aku keluar dari kamar mandi, dan menyusul Husein yang lagi duduk di kursi meja kamar hotel. Dia sedang membaca kitabnya yang selalu dia bawa di kantong jok mobilnya."Sudah nangisnya?"Entah itu pertanyaan atau olokkan, keduanya hampir terlihat mirip."Hah, enggak kok! Siapa yang habis nangis," sahutku dengan cepat."Jawaban enggak untuk mata dan hidung memerah itu tuh gimana? Suara kamu nyaring banget tadi, pegawai hotel aja sampai pada datengan tuh nanyain kenapa perempuan berpidato sambil nangis di kamar mandi." Dia nyengir habis bilang begitu."Ish, kan malah diolokin! Aku tuh tadi, cuma lagi keinget momen akting aja di kamar mandi. Ya cengeng kan sifatnya wanita!" Aku malah pasang badan membela kebohongan ku sendiri. "Oh ya Mas, aku bol
Baca selengkapnya
Tersangkut Kain Selimut
"Mas gombal deh!""Ih, apaan itu gombal? Dalam Islam, gombal itu sama aja dengan ghuluw, atau melebih-lebihkan sesuatu dan itu hukumnya haram.Rosulullah saja pernah bersabda : Jauhilah sikap berlebihan dalam beragama, sesungguhnya orang-orang sebelum kamu hancur karena sikap berlebihan dalam agama. Hadis ini shohih, riwayat dari Imam Ahmad," terangnya, paket lengkap dengan hadis."Ih, Mas gak romantis.""Mau romantis yang seperti apa?"Glek!! Makin dikeroyok entar aku ini sama kegantengan dan ke-gentel-annya.Aku mengalihkan perhatiannya dengan menggeser-geser foto itu lagi, sampai akhirnya entah kenapa tangan aku tiba-tiba membeku ketika kedua mata aku melihat foto yang satu ini.'Foto ini kan?' Aku bertanya-tanya dalam hati."Kenapa Rey, kok diam?""Mas, ini kapan Mas ambil foto ini?" tanyaku ketika memperlihatkan foto saat aku sedang dirias di salon waktu aku menemani dia ke undangan."Eh, sini kembalikan!" Dia berusaha mengambil ponsel itu di tanganku, tapi buru-buru ku tarik da
Baca selengkapnya
Dering Ponsel Yang Nyaring
Kedua mata kami saling bertemu, dan bertatapan dalam waktu yang cukup lama. Semakin lama aku terjatuh dalam dekapannya, semakin bisa ku dengar suara jantung kami yang berdegup kencang, saling bersahutan.Sorot mata elangnya, menembus cornea mataku yang sedang menanti, apa yang akan dia lakukan selanjutnya.Dia terdiam tanpa melepaskan aku."Mas, memangnya kamu tahu tata caranya hubungan suami istri?" Pertanyaan itu spontan keluar dari mulutku.Kenapa ya ini? Apa kini sudah saatnya aku merelakan tubuhku untuk dia?Toh dia suamiku juga, yang paling berhak menyentuhku dari atas rambut sampai ke ujung kaki, ya cuma dia."Sudah saya bilang jangan remehkan saya. Saya sudah khatam kitab Qurrotul Uyun dan Fathul Izar, Reynata Adizti. Kamu mau belajar perihal bab apa?" Haah?? Aku dibuat terkesiap olehnya. Jawabannya benar-benar mambuat darahku berdesir hangat melalui pembuluh darah."Bab awal dulu aja yah, kalau sudah ke halaman tengah saya dan kamu disunnahkan untuk sholat dahulu."Astagfiru
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
28
DMCA.com Protection Status