Home / Romansa / IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Chapter 311 - Chapter 320

530 Chapters

JANGAN BERKATA BURUK!

311Entah sampai berapa lama Ningsih menceracau. Meluapkan kekecewaannya kepada sang anak yang mau saja menikahi Sandra yang ia kira hamil karena kenakalannya. Padahal, tubuh wanita ringkih itu sudah terduduk lemas di lantai rumah, dan padahal juga Bumi terus memeluknya. Namun, wanita itu terus menceracau hingga lemas dan suaranya habis. Bumi membopong tubuh sang ibu untuk dipindahkan ke kamarnya, saat tubuh sang ibu benar-benar lemas. Memberinya minum, dan diselimuti. Setelahnya, lelaki itu kembali ke ruang tamu di mana Sandra masih duduk menggigil ketakutan dan pasti sakit hati karena semua ucapan sang ibu. Bumi juga gegas memeluk tubuh Sandra yang dingin dan kaku. Wanita itu benar-benar ketakutan. Keringat dingin membanjiri seluruh tubuhnya. Bumi menciumi kepala sang istri untuk menenangkannya. Meyakinkannya jika ia tidak akan pernah meninggalkan wanita itu apa pun yang terjadi. Memberinya kekuatan dan membesarkan hatinya agar tak terlalu mengambil hati ucapan sang ibu. Bumi
last updateLast Updated : 2023-01-17
Read more

BERTAHAN

312Sejak kejadian itu, hubungan Sandra dan ibu mertuanya kembali memburuk. Sandra sudah sangat sakit hati atas semua ucapan Ningsih. Apalagi sudah membawa-bawa orang tuanya. Entah untuk ke berapa kali Sandra meminta Bumi mengembalikan dirinya kepada orang tuanya. Namun, sang suami tidak mau memenuhinya. Akhirnya ia hanya bisa bertahan dengan mengikuti Bumi setiap hari. Ke mana pun sang suami pergi dari rumah, ia akan ikut serta. Tak ingin hanya berdua dengan ibu mertuanya di rumah. Sebenarnya, tak ada sikap permusuhan dari Ningsih semenjak perdebatan yang ia dengar. Justru Ningsih menjadi sangat pendiam. Bahkan tak pernah bicara apa pun dengan anaknya. Sepanjang hari, wanita itu hanya diam membisu. Namun, Sandra sudah terlanjur sakit hati. Ia tak peduli lagi apa yang dipikirkan ibu mertuanya. Ia bertahan hanya karena Bumi tak mau melepaskannya. Bumi sendiri tetap dengan pendiriannya. Ia tak akan melepas Sandra sampai kapan pun, meskipun wanita itu berulang kali meminta dikembalika
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

SEMANGAT HIDUP

313Sandra membalikkan tubuh dengan perlahan. Masih belum percaya jika kalimat barusan diucapkan ibu mertuanya. Ditatapnya wanita bertubuh ringkih yang baru Sandra sadari memakai gamis dan kerudung yang kemarin ia belikan. Setengah tak percaya, setengah terharu, ternyata Ningsih mau memakainya. Tangan Ningsih yang menentang dua susun rantang aluminium terangkat perlahan. Menyodorkannya ke arah Sandra. “Makanlah, Ibu sudah buatkan capcay kesukaanmu,” ucapnya dengan ragu. Sandra mematung, semakin membeku. Ia masih tidak percaya semua apa yang didengar dan dilihatnya. “Terima kasih, aku makannya nanti nunggu Mas Bumi, Bu.” Akhirnya kalimat itu keluar dari mulut Sandra dengan parau. Tangannya menerima rantang itu. Ningsih mengangguk pelan seraya menunduk. “Maaf,” gumamnya lirih. Sandra merasakan matanya panas. Sungguh untuk seseorang yang perasa seperti dirinya, mendengar ibu mertua berkata begitu saja sudah ingin menumpahkan air mata. Ia tidak tega wanita yang sudah melahirkan sua
last updateLast Updated : 2023-01-18
Read more

KEMESRAAN PAGI

314Sandra menarik wajah yang merona. Menjauhkan dari wajah sang suami yang mengangkat alis. “Kenapa?” tanya Bumi lirih seraya menatap bibir sang istri yang basah akibat aksinya. Sandra semakin menunduk. Wajahnya semakin merona. Wanita itu gegas menarik dirinya dari pangkuan Bumi. Mereka baru saja bermesraan singkat pagi ini sebelum Bumi berangkat ke toko. Tadi, sang suami menariknya, membuka kedua kakinya, kemudian mendudukkan dirinya di atas pangkuan lelaki yang duduk di tepi dipan itu. Kemesraan singkat pun tak dapat dihindarkan. Kemesraan yang bila tidak cepat disudahi, bisa-bisa kebablasan. Mereka saling mencium, saling mamagut, saling memakan, hingga semua semakin panas dan tak terkendali. Sesuatu yang sering membuat Sandra merengek tak sabar ingin segera saling memiliki. Namun, Bumi masih bertahan dengan prinsipnya. Sebesar apa pun desakan dalam dirinya untuk dituntaskan, ia akan menahannya dalam ketersiksaan. Ia tak ingin mengecap sebelum waktunya. Karena kesadaran itu
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

HATI-HATI!

315Siang ini seperti biasa Sandra masak sesuai kemampuannya untuk makan siang sang suami. Sejak hubungan dengan ibu mertuanya membaik, ia kembali tinggal di rumah. Tak mengikuti suaminya ke toko. Semua kembali ke kebiasaan awal sebelum Ningsih histeris. Siang ini bukan lagi nasi goreng yang ia buat. Melainkan ayam asam manis yang sudah beberapa kali Ningsih ajarkan. Seperti biasa, dengan wajah berseri-seri dan hati berbunga-bunga karena cintanya kepada Bumi semakin bersemi setiap detiknya, Sandra berangkat dengan ojol yang sudah dipesannya. Ningsih melambaikan tangan setelah mewanti-wanti agar Sandra hati-hati. “Ati-ati, Neng. Entah kenapa perasaan Ibu tidak enak sejak tadi.” Wanita paruh baya menatap sang menantu dengan sorot khawatir. Sandra tersenyum untuk menenangkan sang ibu mertua. Dikhawatirkan begitu saja rasanya sudah sangat terharu. Sejak pagi Ningsih memang mengeluh perasaannya tidak enak. Setelah mendengar cerita kehamilan Sandra yang sebenarnya, kasih sayang Nings
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

JATUHKAN TALAKMU!

316Sandra merasakan seluruh tubuhnya sakit luar biasa, hingga sulit sekali untuk sekadar digerakkan. Aroma khas obat-obatan menyeruak memenuhi indera penciumannya. Hingga ia tahu, di mana dirinya sekarang. Suara isak tangis dari seseorang di sampingnya membuatnya memaksa membuka mata yang sangat sulit untuk sekadar dibuka. Hingga hanya rintihan lirih keluar dari mulutnya. Suara isak tangis terhenti seketika saat Sandra mencoba untuk bergerak. “Sansan, kau sudah sadar, Sayang?” Pertanyaan di antara isakan terdengar dari suara yang sangat familier di telinga Sandra. Ya. Itu suara sang ibu. “Sayang....” Kini sentuhan di wajah dari tangan lembut yang sangat dikenalinya mampir di sana. Sandra terus memaksakan matanya agar terbuka. Dan seraut wajah penuh air mata yang awalnya samar, kini dapat terlihat jelas setelah beberapa kali ia mengerjap. Background serba putih di sekitar sang ibu, menambah keyakinan bila ia berada di rumah sakit. Sandra mencoba mengingat apa yang terjadi padany
last updateLast Updated : 2023-01-19
Read more

SEMUA SALAHKU

317Dua hari setelah kejadian di toko, Bumi baru pulang ke rumah. Sang ibu berlari kecil menyambut anak laki-lakinya yang berjalan gontai turun dari mobil. Ningsih langsung meraba-raba tubuh sang anak yang penuh luka dan memar. Padahal Bumi sengaja baru pulang dua hari agar luka dan memarnya sedikit tersamar. Ia tak ingin membuat sang ibu khawatir. Nyatanya, tetap saja Ningsih histeris. “Bumi, kamu kenapa, Nak? Kenapa tidak pulang-pulang? Neng Sandra ke mana? Kenapa tidak ikut pulang?” Ningsih langsung memberondong dengan banyak pertanyaan. Kekhawatiran dan keheranan tampak jelas di wajah yang sudah penuh keriput di sana sini. “Bu, masuk dulu, yuk. Aku haus.” Bumi memeluk pundak sang ibu. Mengajaknya masuk. Ningsih memapah tubuh sang anak yang tinggi besar. Menjadi tidak seimbang karena tubuh Ningsih yang kurus dan kecil. Sang ibu jadi tampak tenggelam oleh tubuh Bumi yang besar. “Ada apa sebenarnya, Bumi? Kemarin Ibu ke toko, karena kalian tidak pulang malam sebelumnya. Menurut
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

PERGI!

318Bumi menebalkan muka. Ia kembali datang ke rumah sakit walaupun semua orang sudah tidak respect padanya. Lelaki itu merasa Sandra masih istrinya. Karena ia tidak pernah dan tidak akan pernah menceraikannya sampai kapan pun. Bumi meletakkan makanan buatan sang ibu di meja sebelah ranjang pasien. Sebenarnya, Ningsih ingin ikut serta, tetapi Bumi melarang karena ia tahu kondisi saat ini tidak memungkinkan. Bumi takut keluarga Sandra terutama Alexander lepas kontrol lagi, ia takut sang ibu shock. Aira dan Alister juga Quin yang kebetulan berada di sana, menyingkir saat Bumi datang. Semua keluarga sebenarnya keberatan jika Bumi datang lagi menemui Sandra, hanya saja karena status mereka belum berpisah, dan Bumi tidak mau menjatuhkan talak, keluarga pun tidak bisa menolak. Toh, status Bumi masih suami Sandra. “Sansan, aku bawakan puding buatan ibu. Ibu titip salam untukmu. Tadinya ingin ikut, tapi karena kesehatannya juga menurun, aku melarangnya.” Bumi mendekatkan wajah, ingin men
last updateLast Updated : 2023-01-20
Read more

AKU CEMBURU!

319Sandra mulai menjalani hari-hari baru tanpa Bumi. Ia kembali ke rumah orang tuanya setelah pulih. Bumi sendiri tak pernah datang lagi setelah itu. Sandra mulai menata hidupnya lagi. Seperti yang selalu dinasehatkan keluarganya. Ia masih muda. Masa depannya masih sangat panjang. Masih banyak hal yang bisa ia lakukan dalam hidup. Kisah dengan Gilang dan Bumi ia anggap suatu penggalan kisah dalam hidup yang tidak untuk dikenang, tetapi tersimpan sebagai pembelajaran dalam proses pendewaan diri. Semua rasa sakit yang pernah ia rasakan, biarlah menjadi rambu-rambu dalam hidupnya agar lebih berhati-hati. Setelah pulih, Sandra mulai membantu resto baru Alister yang berkembang sangat pesat, hingga pemiliknya sedikit keteteran karena harus mengurus resto-resto lainnya. Sebenarnya, Alexander menawarinya bekerja di kantor, jika ia mau. Hanya saja, Sandra memilih membantu Alister di restonya karena dirasa lebih banyak tantangan. Lebih menarik dan lebih bisa memulihkan hatinya yang sebelu
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more

TIDAK ADIL!

320“Saby!” Raka berlari menghampiri gadis yang kini jongkok memunguti pecahan gelas. “Hati-hati!” lanjutnya saat melihat gadis itu meringis memegangi tangannya yang kadung berdarah terkena pecahan gelas. Gegas Raka meraih tangan itu, kemudian mengeluarkan sapu tangan di saku celana dan membebat luka di jarinya. “Ada apa?” Wanita paruh baya dengan jilbab instan yang sedikit miring lari tergopoh-gopoh menghampiri mereka. Mungkin mendengar sesuatu yang terjatuh berantakan. “Saby, kamu kenapa?” Wanita yang tidak lain ibunya, gegas mengambil sapu dan pengki. “Biar ibu bersihkan!” ujarnya lagi seolah menyuruh Saby dan Raka menyingkir dari sana. Raka mengajak Saby berlalu ke ruang tengah. Memintanya duduk, sedangkan ia sendiri mengambil kotak P3K yang tergantung dekat lemari TV. Raka membersihkan luka Saby, kemudian meneteskan obat luka di sana dan terakhir memasang plester. Semua ia lakukan dengan telaten tanpa Raka tahu jika seseorang terus memperhatikan dengan wajah merengut. Sese
last updateLast Updated : 2023-01-21
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
53
DMCA.com Protection Status