321Salsa mengusap sudut matanya dengan punggung tangan kiri. Ia tengah mengendarai motor maticnya menuju rumah kontrakan seorang teman kantor. Sebenarnya, bukan keputusan mendadak jika ia memutuskan pergi dari rumah. Dalam beberapa hari ini, ia sudah mencari informasi rumah kontrakan. Semua ia lakukan demi kewarasan jiwa raganya. Terus-menerus menyaksikan kemesraan Raka dengan Saby, hanya membuat hatinya sakit. Ia takut raganya ikutan sakit. Menepi adalah jalan terbaik untuk saat ini, paling tidak untuk dirinya sendiri. Sungguh, sekuat apa pun ia bertahan, sekeras apa pun memaksa hatinya agar ikhlas, pada kenyataannya ia kalah, ia lemah. Terbayang saat ia keluar kamar tadi, Saby dan Raka masih duduk bersebelahan di ruang tengah. Saby sedang menangis, mungkin tahu jika dirinya sedang marah. Raka menenangkannya dengan wajah bingung. Keduanya menoleh ke arah dirinya yang menyandang ransel. Hanya menoleh. Tidak ada yang bicara atau menahannya apalagi menghampirinya. Hanya sang ibu y
Last Updated : 2023-01-22 Read more