244Selama dalam perjalanan, entah kenapa Quin terlihat sangat gelisah. Ia tidak tenang dalam duduknya. Walaupun tangannya terus memainkan ponsel, tetapi gesturnya sangat kentara kalau ia tidak tenang. Semua tak luput dari perhatian Alister. Ya, walaupun hanya lewat lirikan dan tidak ada obrolan langsung. Alister sangat yakin kalau Quin tengah gelisah. Sebenarnya, jauh di lubuk hati terdalam, Alister ingin menenangkan wanita itu. Menggenggam tangannya, kemudian membawanya dalam dekapan agar sang istri merasa tenang. Namun, tembok yang dibangun oleh Quin, membuatnya sungkan, dan bertekad tidak akan melakukan apa pun kepada gadis itu, kecuali ia yang meminta dengan mulutnya sendiri. Perjalanan tiga jam yang tidak diwarnai obrolan apa pun, membuat Quin akhirnya mengantuk. Wanita itu akhirnya tertidur setelah berkutat dengan ponselnya. Kepalanya rebah begitu saja ke pundak sang suami. Alister sendiri hanya membiarkan saja pundaknya menjadi bantal untuk sang istri. Tak mungkin ia menghe
Last Updated : 2022-12-16 Read more