231“Maaf, Quin itu calon istri saya. Kami akan segera menikah. Itulah kenapa kami ke sini.”Kini, semua orang beralih pandang ke arah laki-laki muda yang barusan bicara. Percaya dirinya tak kalah tinggi dari Raka. Alister tersenyum miring. Sementara Quin berdecak pelan, dan Raka menatap tajam. “Maaf, tapi sudah kukatakan kalau aku tidak akan ikut pulang. Aku akan tetap di sini, Jimmy!” Quin menatap tajam pemuda yang disebut Matthew sebagai teman masa kecilnya. “Kita akan menikah Princess, seperti janji kita dulu.” Jeremy meyakinkan. Quin menggeleng seraya memejam, wajahnya sedikit pucat. “Jangan bergurau Jim, itu hanya janji anak-anak!”“Tapi aku menganggapnya serius walaupun saat itu kita masih anak-anak. Aku pangeran dan kau seorang puteri, kita mengucapkan janji sehidup semati. Tapi kau pergi jauh sekian lama, membuatku sulit menemukanmu. Kalau tidak, kita pasti sudah menunaikan janji kita.”Quin menggeleng lagi. Wajahnya semakin pucat. Gegas ia menoleh ke arah lelaki di sebel
Last Updated : 2022-12-10 Read more