Semua Bab IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Bab 181 - Bab 190

530 Bab

HAMPA

181Raka membantu Kirana untuk bangkit. Bahkan terkesan memaksanya. Kirana berusaha menolak, tetapi Raka meyakinkan wanita itu untuk pergi dari sana. Entah berapa lama mereka di sana. Di pemakaman keluarga yang menjadi tempat peristirahatan terakhir Rena. Sejak tadi Kirana terus bersimpuh dan memeluk pusara kecil yang gundukan tanahnya masih merah dan taburan bunganya masih segar. Raka memaksa Kirana untuk pulang karena hari sudah gelap. Azdan magrib sebentar lagi berkumandang, tetapi Kirana tak ada tanda-tanda ingin beranjak dari sana. Karenanya Raka memaksa sang istri. “Kak, kasihan Rena. Ia kedinginan di bawah sana. Biarkan aku menemaninya di sini.” Kirana merengek di antara tangisnya. Tubuh lemahnya berusaha meronta, tetapi apalah daya tenaganya bahkan tak cukup kuat untuk sekadar menopangnya berdiri. Bila saja Raka tak memeganginya erat, tubuhnya pasti merosot. “Rena sudah tidak merasakan lagi sakit, Kiran. Rena sudah tenang. Dia sudah berada di surga-Nya. Kelak dia akan meny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-17
Baca selengkapnya

KEDATANGAN MEREKA

182Hari ini rencana Alister tiba di tanah air. Aira, Alexander, Sandra dan Aldo bersemangat menjemput mereka ke bandara. Kebetulan ini hari minggu, Raka tidak ke kantor. Jadi keluarga tidak terlalu mengkhawatirkan keadaan Kirana di rumah. Sebenarnya, Aira dan Alexander sudah mengajak Raka dan Kirana ikut serta. Hitung-hitung penyegaran agar Kirana tak terus bersedih. Hanya saja keduanya menolak untuk ikut. Sekitar tengah hari, van keluarga yang menjemput Alister pun sudah kembali. Raka dan Kirana hanya menunggu di ruang keluarga, mereka tidak begitu antusias mengingat hubungan yang kurang harmonis sejak kepergian Alister ke luar negeri. Terlebih kondisi mereka yang masih berduka. Suara riuh, hangat, dan bahagia dari dua keluarga yang baru dipertemukan lagi itu terdengar mendekat ke arah ruang keluarga. Raka dan Kirana menoleh ke arah pintu penghubung ruangan itu di mana muncul Aira yang menggendong bayi perempuan cantik dan menggemaskan. Disusul anggota keluarga lainnya yang terus
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-17
Baca selengkapnya

JANGAN MEMBUATKU LELAH

183Raka melepaskan paksa tangan Kirana yang mendekap tubuh Angel dengan posesif. Sementara Alister meraih tubuh bayinya yang menangis ketakutan. Kegaduhan tercipta seketika. Tangisan melengking baby Angel bersahutan dengan ceracau pedih Kirana yang terus memanggil nama anaknya. Alister menjauhkan bayinya dari jangkauan Kirana sambil terus ditenangkan. Kemudian diserahkan ke pangkuan Vlo yang baru tersadar setelah sebelumnya cukup shock. Wajah putih wanita itu semakin pucat saking kaget wanita yang baru dijumpainya hampir menyakiti bayinya. Dengan dada masih berdebar keras, Vlo menggendong baby Angel dan diantar ke kamar oleh sang suami. Sementara dengan setengah menyeret, Raka membawa Kirana ke kamarnya. Ia malu. Sangat malu dengan ulah Kirana. Sang istri melakukan insiden tak terduga di saat keluarganya tengah berbahagia menyambut kedatangan Alister bersama anak dan istrinya. Raka mendudukkan Kirana di tepi tempat tidur mereka. Sementara ia berdiri gusar. Mengacak rambut berkali
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-18
Baca selengkapnya

HARAPAN

184“Maaf untuk yang kemarin.” Akhirnya Raka buka suara. “Maaf membuat anak kalian ketakutan. Kirana tidak bermaksud menyakiti. Ia hanya sedang rindu kepada anak kami. Aku juga minta maaf karena baru sempat minta maaf sekarang.”Suara Raka terdengar parau dan penuh penyesalan. Semua orang terdiam menunggu reaksi Alister. Namun, lelaki yang wajahnya laksana Alexander saat seusianya itu hanya mengembus napas kasar sebagai jawaban. “Iya Al, Vlo. Atas nama Raka dan Kirana, Papa minta maaf atas ketidaknyamanan ini. Kirana baru saja ditinggal anaknya. Ia masih berduka. Maaf bila sambutan kami membuat kalian tidak nyaman.” Kali ini Alexander yang buka suara. Tatapannya teduh menyapu wajah anak dan menantunya. Lagi-lagi Alister hanya menghela napas kasar tanpa kata. Semua orang kembali menekuri piring masing-masing tanpa kata. “Karena kalian sudah ada di sini, bagaimana kalau kita rencanakan berlibur bersama satu keluarga?” Aira mencoba mencairkan suasana dengan memberi ide bliriant. Wajah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-18
Baca selengkapnya

ADA APA?

185Sesuai rencana, hari ini Raka dan Kirana pergi berlibur ke Bali untuk beberapa hari. Binar-binar bahagia dan harapan tergambar jelas di wajah keduanya. Terlebih setelah dua kali menemui psikiater, kondisi kejiwaan Kirana perlahan membaik. Wanita itu tidak terlalu banyak melamun dengan tatapan kosong. Ia bahkan sudah mau beraktivitas normal walaupun belum kembali seperti dulu. Menyiapkan kebutuhan Raka, memasak dan menyiapkan bekal untuk sang suami yang akan berangkat kerja. Raka dan Kirana memeluk semua orang sebelum berangkat. Semua keluarga ikut mengantar mereka sampai teras tak terkecuali Alister beserta anak istrinya. Vlo yang baru tahu kondisi labil Kirana, mafhum kenapa kakak iparnya sampai melakukan hal seperti itu saat pertemuan pertama mereka. Mungkin sebagai ibu baru, ia pun akak melakukan hal sama seperti Kirana, bila ditinggal anak yang baru saja bisa dipeluknya. “Selamat bersenang-senang, semoga kita kelak bisa liburan bersama-sama, Kak.” Vlora memeluk dan mencium
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-19
Baca selengkapnya

WANITA SEMPURNA

186Alister baru saja selesai mengecek semua sisi bangunan resto cepat saji milik ayah mertuanya yang terlalu lama belum direnovasi, saat ponselnya berdering tak henti-henti. Lelaki gagah yang hari ini memakai kemeja warna biru laut sesuai warna favorit sang istri itu gegas menjuah dari asisten dan beberapa karyawan yang menemaninya, untuk menerima panggilan. Keningnya berkerut saat mendapati nomor wanita cinta pertamanya di sana. Entahlah, sesuatu sontak mengusik hatinya. Kecurigaan menyeruak, ia takut terjadi sesuatu dengan anak dan istrinya. Terlebih ia meninggalkan istrinya dalam keadaan kurang sehat. Sejak tadi Vlo tidak menghubunginya. Biasanya wanita itu akan mengirim pesan beruntun bila ia keluar rumah. Sekadar berkata hati-hati, jangan lupa makan atau hanya kalimat i love you. Perhatian-perhatian kecil yang membuat Alister merasa sangat dibutuhkan oleh sang istri. Alister memejamkan mata sebentar sebelum mengangkat panggilan. Otaknya terus mengsugesti dirinya kalau semua
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-19
Baca selengkapnya

AKU TIDAK SENDIRI

187Alister mematung dengan napas tersengal efek berlari dengan panik. Tiga pasang mata dari wajah yang menunduk murung, menoleh begitu dirinya sampai. Wanita hampir setengah abad langsung menyongsong dan memeluknya, bak ibu yang memenangkan anaknya yang sedang merajuk. “Sabar ya, Sayang, semoga dokter bisa menolong Vlo.” Aira memeluk erat tubuh Alister yang bermandi keringat. Stres membuatnya terus berkeringat, ditambah berlari dari parkiran. Alister diam tanpa kata. Ia tahu cepat atau lambat hal ini akan terjadi dengan istrinya, tetapi tak menyangka secepat ini, saat Angel masih terlalu kecil. Aira merenggangkan pelukan. Menatap wajah kusut sang anak susu. Sungguh Aira mengerti apa yang dirasakan Alister saat ini. “Dokter bilang Vlo pendarahan otak. Kenapa Al? Kenapa tidak sejak awal kamu mengoperasinya. Kenapa menunggu sampai separah ini?” Dengan mata yang sudah diliputi kabut tebal, Aira membelai wajah pucat sang anak susu. Suaranya parau hampir tak terdengar. Alister mengge
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-20
Baca selengkapnya

KOSONG

188Dunia terasa runtuh di atas kepala Alister. Semua gelap, hitam, semua terasa kosong. Tak akan ada lagi senyum manis, tawa renyah, perhatian-perhatian kecil Vlo yang membuat ia merasa ada sebagai seorang suami. Semua hilang sudah. Semua sirna. Hanya hitam dan gelap yang terlihat di jalan Alister saat ini. Angel. Bagaimana nasib Angel setelah ini? Kenapa harus Vlo yang pergi? Kenapa Angel harus mengalami hal sama seperti dirinya dulu? Kenapa Tuhan? Kenapa nasib sama menimpa puterinya tercinta? Ingin rasanya Alister berteriak menghujat Tuhan. Kenapa selalu ketidakberuntungan yang ia terima? Bahkan sejak bayi. Apa sebenarnya salah dirinya? Kenapa selalu dan selalu dirinya yang menderita? Setelah merasakan sakit saat mengetahui kalau Aira bukan ibu kandungnya, lalu lebih sakit saat tahu kalau ibu kandungnya wanita yang memprihatinkan. Kenapa sekarang Tuhan masih juga mengambil wanita yang dicintainya? Kenapa sang anak harus juga merasakan hal yang sama? Kehilangan ibu di saat usia
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-20
Baca selengkapnya

YOU ARE MY ANGEL

189Gundukan tanah merah itu telah menutup jasad yang terbaring tenang di bawah sana. Papan pusara telah ditancapkan. Taburan bunga menutupi permukaan tanah. Doa untuk mayat telah di panjatkan. Para pelayat satu per satu meninggalkan area pemakaman, hingga hanya keluarga inti yang masih berdiri di sana. Sosok tinggi dengan setelan warna serba hitam itu perlahan bangkit setelah meletakkan seikat bunga di dekat pusara bertuliskan Isabel Vlora Willis binti Arthur Willis. Sebuah tepukan di pundak membuat lelaki tinggi yang tampak rapuh itu menoleh. Pria paruh baya berkulit merah yang berdiri di sampingnya menatapnya sendu. Alister menengadah sebentar sebelum balas menatap pria yang agak tambun dengan tinggi sama dengannya. “Maafkan aku, Mr. Willis. Aku tidak bisa menjaga puteri Anda.” Suara Alister parau. Pria di depannya yang tidak lain ayah mertuanya itu kembali menepuk pundak Alister beberapa kali sebelum bicara. “Aku justru berterima kasih denganmu anak muda. Terima kasih sudah me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya

MENANTU & MERTUA

190Tidak seperti hatinya yang sunyi sepeninggal sang istri, malam belum begitu sunyi saat Alister berjalan menuju kamar tamu yang dipakai menjamu Mr. Willis dan istrinya. Bicara dengan mereka, ia yakin akan membuat hatinya lebih tenang. Alister mengetuk pelan pintu besar itu sebelum seseorang membukanya dari dalam. Wajah ibu mertuanya yang sembab langsung menyambut. Ia yakin kalau kedua mertuanya sama seperti dirinya, terluka hati ditinggal Vlo. Bahkan mungkin lebih. “Apa aku tidak mengganggu, Madam?” tanya Alister sopan. Itu nilai plus yang membuat Mr. Willis dan istrinya langsung menyukai Alister sejak melihat pemuda itu di resto mereka tempo hari. Alister selalu bersikap sopan dan tidak jumawa, padahal ia pun anak seorang terpandang di negaranya. Wanita yang memiliki garis wajah sama dengan Vlora itu tersenyum tipis sebelum memberi jalan kepada sang menantu untuk masuk. Suaminya tengah duduk menekuri layar laptop di sofa. Di sini mereka sekarang. Duduk di bangku yang ada di ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
53
DMCA.com Protection Status