177Aira, Alexander juga Sandra berjalan tergesa menghampiri lelaki yang duduk tertunduk di depan salah satu ruangan di rumah sakit ini. Raut sedih dan cemas tergambar jelas di wajah itu, begitu ia mendongak. “Ma, Pa?” gumamnya pelan seolah ingin mengadu. Hanya saja, sebagai lelaki dewasa apalagi calon ayah, dan yang dituakan di keluarga rasanya tak patut bila ia menampakkan kerapuhan. “Bagaimana keadaan Kirana dan bayinya?” Aira langsung mengambil tempat duduk di samping lelaki yang tiada lain Raka. Tangan wanita itu langsung merengkuh pundak sang anak. Sebagai seorang ibu, nalurinya mengatakan sang anak tengah dalam kecemasan tinggi, walaupun mencoba terlihat baik-baik saja. Bagaimana tidak? Istri dan calon anaknya tengah bertaruh nyawa di dalam sana. Dan sampai saat ini, belum ada informasi apa pun dari pihak rumah sakit. “Dokter masih menangani Kirana, Ma.” Raka menjawab lemah, sebelum menunduk lagi. “Bagaimana bisa ini terjadi lagi?” Aira menatap sang anak dengan heran. Ini
Last Updated : 2022-11-14 Read more