Semua Bab IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Bab 151 - Bab 160

530 Bab

AKU AKAN MENCUKURMU

Aira memejam dengan kuat. Bayangan saat pria yang sekarang duduk di kursi pesakitan dengan baju berwarna orange itu, ingin menodainya, terus saja berkelebat. Mengganggu konsentrasinya. Padahal, Alexander sudah membawanya menemui psikiater untuk penyembuhan psikisnya. Sakit hati, jijik, benci, dan entah rasa apa lagi yang harus ia taklukan saat ini. Padahal sebelum masuk ke ruangan sidang sebagai saksi korban tadi, Alexander dan Sultan sudah memberinya banyak nasihat dan support agar ia tenang dan kuat. Namun, nyatanya saat harus berhadapan langsung dengan pria yang didakwa dengan pasal berlapis itu, tetap saja tubuhnya bereaksi berlebihan. Panas dingin, berkeringat, dada berdebar, lutut lemas dan masih banyak yang ia rasakan. Terlebih saat tahu kalau jaksa penuntut awalnya ingin menuntut dirinya dengan tuduhan berlapis juga. Menyerang Jo hingga pria itu cacat, juga membuat Vallery jatuh hingga meninggal. Syukurnya, dengan perjuangan Sultan dan tim-nya yang bekerja siang malam menc
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-29
Baca selengkapnya

MENGGELIKAN

152“Apa aku terlihat jelek dengan kumis dan jenggot ini?” Alexander masih mengusap wajahnya. “Papa tetap ganteng. Tetap maskulin. Aku tetap jatuh cinta. Bahkan lagi dan lagi. Hanya saja, akan sedikit aneh bila si kumis itu ....” Aira tidak melanjutkan kalimatnya. Ia malu membayangkan kegelian karena bulu-bulu yang mulai tumbuh liar di wajah sang suami. Alexander mengerti ke mana muara kalimat sang istri. Ia malah sengaja menarik wajah Aira. Lalu menggesekkan pipi mereka, hingga sang istri kegelian. Aira berusaha melepaskan dirinya. “Papa janji membawa kalian jalan-jalan ke luar negeri setelah semua berlalu,” ucap Alexander setelah beberapa saat lalu Aira melepaskan diri. Malu dilihat banyak orang walaupun semua berupa-pura tak melihat. “Cuma jalan-jalan?” Bola mata Aira berputar menggoda. Alexander gemas dibuatnya. Ia menarik pinggang sang istri. “Tentu saja bukan. Bahkan mungkin tidak akan ada jalan-jalan dalam arti sesungguhnya. Kita hanya akan jalan-jalan dalam kamar.”Keduan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-29
Baca selengkapnya

MENUNAIKAN JANJI

Wanita bergaun sutera transparan itu berdiri di depan jendela kaca. Jendela yang langsung menghadap hamparan pasir putih dan deburan ombak yang terus menjilati batu karang.Kesempurnaan mahakarya Tuhan yang indah tiada tara terhampar sejauh mata memandang. Tiada sesiapa yang sanggup menyaingi hasil karya Sang Maha Pencipta. Wanita bergaun tipis tak bosan menikmati keindahan alam itu padahal mereka sudah dua hari di sana. Sungguh pandai suaminya memilih tempat ini untuk destinasi wisata keluarga sekaligus bulan madu yang tertunda. Hotel yang mereka sewa berada di atas bukit dengan jendela langsung menghadap keindahan laut di satu sisinya, dan kegagahan gunung yang menjulang tinggi dengan hamparan salju menyelimuti, di sisi lainnya. Bak berada di negeri dongeng, atau menyambangi alam mimpi. Namun semua nyata adanya. Wanita bergaun tipis melirik ke arah perutnya, di mana sepasang tangan kokoh baru saja melingkarinya. Disusul gesekan lembut tengkuknya dengan bulu-bulu halus yang baru
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-30
Baca selengkapnya

BAHAGIA YANG SEMPURNA

154Beberapa bulan kemudian.... Ruangan itu sudah tampak semarak dengan berbagai hiasan yang didominasi balon warna-warni dan berbagai bentuk. Kertas mengkilap berbulu yang juga berwarna-warni terbentang di sepanjang dinding dan menghubungkan setiap kelompok balon itu. Aneka karakter kartun dengan boneka besar-besar terpajang di setiap sudut ruang. Suasansa ceria khas anak-anak sangat terasa di sini. Dua birthday cake besar sudah tersaji di atas meja panjang, di pusat ruangan. Di belakangannya, terpampang spanduk besar bertuliskan Raka & Alister's birthday dengan huruf dan ornamen yang juga berwarna-warni dan ceria, khas anak-anak. Ya, hari ini perayaan ulang tahun Raka dan Alister yang kedua Tahun. Karena jarak hari lahir mereka yang tidak terlalu jauh. Hanya terpaut dua bulan saja. Mereka memutuskan menyatukan perayaan itu. Alexander ingin menebus kesalahan di masa lalu, saat ia malah menyinggung perasaan Aira saat ulang tahun anak-anak mereka. Wajah-wajah berseri penuh kebahag
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-30
Baca selengkapnya

SEASON DUA

155Dua puluh tiga tahun berlalu.... Sore hari langit berwarna keemasan. Matahari sudah tak terlalu menampakkan kegarangan. Ini jam sibuk. Kendaraan yang merayap di jalanan, polusi asap kendaraan yang mengepul dan membuat sedikit batuk, suara klakson dari para pengendara yang tidak sabar, menjadi pemandangan biasa di jalan-jalan protokol ibu kota. Seorang pemuda gagah berkulit sawo matang menghembus napas lega. Ia baru saja terbebas dari keramaian jalan bak arak-arakan itu, setelah membelokkan sepeda motor Kawasaki Ninja berwarna hijaunya memasuki gerbang sebuah kompleks perumahan elite. Itulah kenapa ia lebih suka menggunakan sepeda motor daripada kendaraan roda empat. Ia malas harus menghabiskan banyak waktu di jalan dengan bermacet-macetan. “Nanti aku tua di jalan, Pa, Ma.” Itu alasannya saat orang tuanya protes. Sementara orang tuanya ingin pemuda itu memakai mobil seperti saudaranya. Pemuda yang baru saja bernapas lega itu melebarkan mata di balik helm pullface-nya, saat te
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-31
Baca selengkapnya

RAKA VS ALISTER

Traffic light baru saja berwarna merah. Raka memejamkan mata sejenak. Ucapan gadis yang sejatinya akan dijodohkan dengan Alister itu terus saja terngiang. “Aku akan menerima perjodohan ini, jika Kak Raka laki-lakinya. Bukan Kak Alister!”Bagaimana bisa gadis itu berucap begitu lantang di hadapan dua keluarga yang berharap bisa menjadi besan itu, tanpa memikirkan perasaan semua orang? Pantaslah Alister pergi begitu saja. Ia pasti merasa harga dirinya diinjak-injak. Di satu sisi ia kagum dengan sikap berani gadis itu, tetapi di sisi lain menyayangkan pertemuan keluarga itu yang tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan. Raka tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah itu. Karena ia langsung berpamitan. Ada acara di luar yang harus ia hadiri. Terlebih sang ibu juga mewanti-wanti agar ia menjemput Alexandra, adik perempuan satu-satunya. Suara klakson panjang dari kendaraan di belakang mobilnya, menarik Raka ke alam nyata. Lampu telah berubah hijau sejak tadi, tetapi ia tak jua beran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-31
Baca selengkapnya

KITA SAUDARA

157“Al.” Raka bergumam hampir tak terdengar. Kepalanya menggeleng lemah. Matanya menatap nanar. Tak percaya rasanya, saudara yang sama-sama tumbuh bersama sejak bayi itu berpikir sepicik itu. Bagi Raka, Alister bukan sekadar adik sepersusuan atau adik tiri. Ia sudah seperti saudara kembarnya. Sejak bayi mereka tumbuh bersama. Menyusu dari ibu yang sama. Selalu memakai pakaian yang sama. Mereka sering tidur dalam satu kasur. Bermain sama-sama. Menyantap makanan yang sama. Setiap menit setiap detik selalu bersama seolah tak terpisahkan. Raka tidak pernah merasa bersaing atau saling mengalahkan. Ia menyayangi Alister sebagai saudara dengan tulus. Sama seperti menyayangi Alexandra dan Aldo. Lalu kenapa harus ada ucapan seperti itu keluar dari mulutnya? “Keluar dari kamarku sekarang, Kak!” Alister mengulang perintah, saat Raka hanya diam mematung. Wajah sok sedihnya, di mata Alister sangat menyebalkan. Ia benci Raka. Pemuda itu selalu saja bernasib lebih baik dari dirinya. Padahal Rak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-01
Baca selengkapnya

KELUARGA SEMPURNA

158“Maaf, Pa, Ma, aku tetap tidak bisa menerima perjodohan ini. Aku tetap memilih menghargai perasaan saudaraku.” Raka sudah memutuskan. Ia tak ingin persaudaraannya dengan Alister tergadai. Lagipula, ia belum ingin menikah. Tidak ada cinta pula di hatinya untuk gadis yang baru sekali ditemuinya itu. Raka meninggalkan kamar orang tuanya dengan langkah-langkah ringan tanpa beban. Ia sudah memutuskan. Terserah bagaimana nanti tanggapan keluarga gadis itu. Raka sebenarnya juga kesal kepada orang tuanya yang terkesan memaksakan perjodohan ini. Apalagi dengan alasan kesehatan Farhan. Bukankah umur itu rahasia Tuhan? Belum tentu orang sakit meninggal lebih dulu. Yang terlihat sehat bisa saja lebih dulu mati. Kalaupun mengkhawatirkan anak gadis Farhan, menolongnya bisa dengan cara lain, bukan? Tidak harus dengan menikahkan dengan salah satu anak dan mengecewakan anak yang lainnya. Sebenarnya, Alexander tidak memaksa Raka, tetapi tidak pula membatalkan perjodohan itu. Terkesan menggantun
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-01
Baca selengkapnya

APA TUJUANMU?

159Raka termenung di depan meja kerjanya. Ia masih memikirkan kenapa tiba-tiba Kirana magang di sini, sesaat setelah keputusan perjodohan itu dibatalkan. Apa ini rencana lain Alexander agar gadis itu tetap bisa menikah dengan salah satu anaknya? Entahlah, kalau benar, pintar sekali sang ayah. Membatalkan perjodohan, tetapi menggunakan cara halus untuk mendekatkan Kirana dengan anak-anaknya. Bukan tidak mungkin ia atau Alister akan tertarik dengan gadis itu nantinya kalau mereka terus bertemu. Secara Kirana memiliki kecantikan dan daya tarik yang alami. Ia juga gadis yang sopan dan ramah, hanya saja berani menyuarakan protes bila sesuatu yang berjalan tidak sesuai hatinya. Bukankan itu salah satu kelebihan yang menjadi daya tariknya juga? Di sini, satu yang Raka takutkan, Alister kecewa lagi. Bukan tidak mungkin adik susunya itu semakin tertarik dengan sosok Kirana, tetapi gadis itu tetap tidak menyukainya. Raka menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Semoga semua akan ba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya

SEMANGAT PAGI

160“Kamu bicara apa, Al?” Raka bertanya setelah tenggorokannya tak lagi gatal. Tadi ia terbatuk-batuk karena kaget. Suasana canggung semakin terasa. Kirana masih menatap Alister yang air mukanya tak bersahabat. Begitu pula Alister, ia balas menatap gadis itu penuh kecurigaan. Raka semakin merasakan suasana tak enak, ia nyaris minta maaf atas perkataan saudaranya, saat tiba-tiba saja Kirana tersenyum geli. Tak terlihat rasa tersinggung atau marah sedikit pun di wajah itu. “Kakak ini bicara apa?” tanyanya masih dengan menahan tawa geli. “Mana ada aku ingin merayu Om Alex. Beliau sudah seperti ayahku sendiri. Usiaku baru dua puluh dua, dan Papa kalian pasti sudah lebih setengah abad ....”“Zaman sekarang banyak gadis muda merayu bapak-bapak! Apalagi papaku masih tampan dan gagah. Banyak uang pula! Banyak wanita yang masih tertarik, termasuk gadis-gadis muda seusiamu!”Kali ini bukan hanya senyuman, Kirana bahkan sampai tertawa lebar seraya memegangi perutnya. Ia terlihat sangat geli
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-11-02
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
53
DMCA.com Protection Status