Aira memejam dengan kuat. Bayangan saat pria yang sekarang duduk di kursi pesakitan dengan baju berwarna orange itu, ingin menodainya, terus saja berkelebat. Mengganggu konsentrasinya. Padahal, Alexander sudah membawanya menemui psikiater untuk penyembuhan psikisnya. Sakit hati, jijik, benci, dan entah rasa apa lagi yang harus ia taklukan saat ini. Padahal sebelum masuk ke ruangan sidang sebagai saksi korban tadi, Alexander dan Sultan sudah memberinya banyak nasihat dan support agar ia tenang dan kuat. Namun, nyatanya saat harus berhadapan langsung dengan pria yang didakwa dengan pasal berlapis itu, tetap saja tubuhnya bereaksi berlebihan. Panas dingin, berkeringat, dada berdebar, lutut lemas dan masih banyak yang ia rasakan. Terlebih saat tahu kalau jaksa penuntut awalnya ingin menuntut dirinya dengan tuduhan berlapis juga. Menyerang Jo hingga pria itu cacat, juga membuat Vallery jatuh hingga meninggal. Syukurnya, dengan perjuangan Sultan dan tim-nya yang bekerja siang malam menc
Terakhir Diperbarui : 2022-10-29 Baca selengkapnya