Home / Romansa / IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Chapter 131 - Chapter 140

530 Chapters

TAKUT KANGEN

131“Lex, kamu jangan ke sana. Jangan terpancing. Wanita itu sengaja berbuat itu semua agar kau keluar dan menampakkan diri!” Suara Sultan terdengar tegas di ujung telepon. “Tapi aku sudah muak, Om. Dia benar-benar menguji kesabaranku. Untuk apa dia datang dan mengajak wartawan meliput kantorku? Menanyai semua karyawan, hingga yang awalnya tidak tahu berita itu pun menjadi tahu.”“Dia sengaja agar kau keluar dan memberikan steatment. Sepertinya dia sedang pansos, ingin menjadi artis dadakan. Mungkin ingin menyaingi mantan istrimu menjadi artis.” Terdengar kekehan di ujung kalimat Sultan. “Om, aku serius!” Suara Alexander meninggi. Antara marah dan putus asa. Lelaki itu meremas kuat rambutnya. “Ok, maaf. Tapi itu sepertinya benar. Lihatlah, dia sekarang banyak diundang di acara-acara talkshow. Wara-wiri di layar kaca.”“Ya, Tuhan. Kenapa aku jadi berurusan dengan wanita-wanita yang gila kamera.” Keluhan putus asa pun terdengar dari mulut Alexander. “Aku harus bagaimana, Om?”“Tim Om
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

PESAN HASNA

132Alexander menjentikkan jarinya. Kemudian membasahi bibir dengan lidahnya. “Nah, ini yang membuat Papa bisa menyuruh sopir balik kanan, dan kembali ke rumah.”“Eh, jangan, Pa! Lanjutkan saja. Selesaikan dulu urusan Papa di luar sana. Jangan menunda-nunda urusan. Jangan terlalu khawatirkan kami!” Gegas Aira mencegah saat melihat wajah Alexander berubah mesum. “Tapi nanti ada yang dirapel, ya?”“Apanya yang dirapel?”“Mainnya, dong. Kan, katanya kangen.”Aira memutar bola mata, sebelum cekikikan, dan menutup panggilan. Dalam situasi seperti ini, masih saja kepikiran hal seperti itu. Ia gegas menutup sambungan telepon sebelum ada obrolan 21+. Bahaya, di sana ada gadis, dan anak-anak. **Kedatangan Alexander di rumah sakit, disambut dua pengawal yang standby di sana sejak Hasna dirawat. Berlima dengan dua pengawal yang menemaninya dari rumah, mereka langsung menuju ruang ICU tempat Hasna berbaring lemah dengan beberapa bagian tubuh terbalut kain kasa. “Bagaimana Hasna? Apa kata dokt
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

RASA TAK PERCAYA

133Alexander berjalan tergesa menyusuri koridor rumah sakit. Dua pengawal yang ikut dari rumah, mengekor dengan langkah-langkah sama panjang. Berkali-kali lelaki itu mencoba menghubungi nomor Aira, tetapi tak kunjung diangkat. Kecemasan meliputi. Alexander sangat mengkhawatirkan istri dan anak-anak di rumah, setelah mencerna ucapan terbata-bata Hasna. Ia bahkan tidak lagi mempedulikan kondisi Hasna yang menurun. Semua ia serahkan kepada dokter agar melakukan yang terbaik. Kalaupun nyawanya tak tertolong, ia juga meminta semua diurus dengan baik. Awalnya Alexander menghubungi nomor Jo. Rasanya tak percaya bila orang kepercayaannya itu seperti yang dikatakan Hasna. Namun, mengingat banyak sekali kejanggalan akhir-akhir ini, bukan tidak mungkin kalau laki-laki itu terlibat. Orang yang sekarat tidak mungkin mengatakan kebohongan, bukan? Tak terhitung Alexander menghubungi nomor Jo. Namun aneh, nomornya tidak aktif. Dan ini untuk kali pertama orang yang begitu ia percaya itu tak mengak
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

KAMU DI MANA?

134“Bagaimana Aira bisa pergi hanya bertiga dengan anak-anak? Kenapa kalian tidak ikut serta?” Alexander menatap Nina dan Riri bergantian dengan tatapan marah dan kecewa. “Maaf, tuan. Kami sudah bilang mau ikut untuk menjaga anak-anak agar Bu Boss tidak kerepotan. Tapi Bu Boss dan Pak Jo melarang. Katanya ini perintah Tuan.” Nina menjawab dengan takut. Kepalanya selalu tertunduk. Tubuhnya bahkan gemetar. Kedua tangannya saling memilin jari-jemari. Ia tahu kalau Aira dan anak-anak tengah dalam bahaya saat ini. Gadis itu sangat merasa bersalah. “Aira bicara begitu?” Mata Alexander melebar. Nina hanya mengangguk sebagai jawaban. “Lalu apa yang dikatakan Jo?”“Saya tidak tahu, Tuan. Pak Jo hanya bicara dengan Bu Boss. Tapi yang saya dengar. Tuan sedang menunggu Bu Boss dan anak-anak di kantor. Karena itu mereka pergi. Kami semua tahunya Tuan yang memerintahkan Pak Jo.”“Apa kau tidak curiga sedikit pun? Bukankah kalian selalu ikut ke mana pun kalau kami membawa anak-anak?”“Ka-mi jug
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more

TELEPON SUAMIKU!

135Hari beranjak siang dengan matahari persis sejajar kepala, saat wanita yang memeluk dua bayi laki-laki memanjangkan leher. Matanya diedarkan ke sekeliling tempat yang sangat asing baginya. Ia memang belum pernah datang ke kantor sang suami. Selain karena sang suami melarang, punya dua bayi yang tidak bisa ditinggal terlalu lama, membuat ia belum pernah sekali pun menginjakkan kaki di sana. Namun demikian, walau belum sekalipun ke sana, ia yakin kalau kini bukan sedang berada di kawasan perkantoran. “Kita di mana?” tanyanya menoleh ke arah pria berwajah datar yang menghentikan mobil di suatu tempat. Pria itu tidak langsung menjawab. Melainkan membuka seatbelt, kemudian keluar dari pintu samping kemudi. Berjalan ke belakang, dan membuka pintu di samping wanita dengan kedua bayi tertidur dalam pangkuannya. “Kita keluar dulu!” ujar pria yang membuka pintu mobil. Wanita yang tiada lain, Aira, mengerutkan kening. “Apa kita sudah sampai? Ini bukan parkiran kantor, kan?” tanyanya d
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more

DI MANA AKU?

136Aira melemparkan pandangan keluar jendela mendengar jawaban Jo. Kecewa sebenarnya. Ia juga merutuki dirinya yang teledor. Meninggalkan ponsel di kamar. “Anda seolah tidak mempercayai saya, Bu. Padahal kalau Boss tahu, Anda pasti ditegur.” Jo bersuara lagi. Membuat Aira kembali menoleh ke arah spion depan. “Padahal saya sudah lama bekerja di keluarga Ferdinand. Bahkan jauh sebelum Boss Alex dan ibunya kembali ke rumah itu. Tuan Santana Ferdinand, ayah Boss Alex sangat mempercayai saya. Sayalah yang dipercaya beliau menjaga dan membimbing Boss Alex hingga dalam waktu singkat bisa menghandel semua bisnis ayahnya hingga sekarang.”Aira menghela napas kasar. Kemudian kembali melemparkan pandang ke luar jendela. Ia tahu Jo kecewa dengan ucapannya. Namun, rasanya tidak berlebihan bukan memintanya menghubungi Alexander karena ia merasa aneh dengan perintah membawa dirinya hanya berdua Jo. Tanpa babysitter, tanpa pengawal di tengah situasi seperti ini. Sungguh, ia tak bermaksud menyingg
last updateLast Updated : 2022-10-22
Read more

PARA PENGKHIANAT

137“Aku senang bisa menemuimu di sini, tanpa suami yang kau rampas dariku!”Aira berdiri dengan gerakkan cepat, saat sosok tinggi semampai berjalan berlenggok ke arahnya. Wajahnya yang polos tanpa make-up membuat Aira mengerutkan kening sejenak. Ia hampir tak mengenali wajah yang sangat lain dari biasanya. Mata cekung dan sayu, kulit gelap dengan flek hitam memenuhi pipi, lalu bibir menghitam karena nikotin. Kalau saja tak mengenali suaranya, Aira tidak akan percaya kalau yang berdiri di depannya saat ini adalah Vallery sang super model yang sangat bangga dengan diri dan kariernya. “Vallery.” Aira bergumam hampir tak terdengar. Kenapa wanita itu ada di sana? Bukankah ia di penjara? “Ya, ini aku Vallery Wilson, wanita yang kau rampas suami dan sekaligus anaknya!” ucapnya dengan bibir yang bergerak lebar seolah tengah memakai sesuatu. Sungguh tak pantas seorang wanita bicara dengan cara seperti itu. “Tutup mulutmu! Aku tidak pernah merampas siapa pun atau apa pun dari orang lain. K
last updateLast Updated : 2022-10-23
Read more

APA MAUMU?

139Sungguh malang Alexander. Dia tidak mengetahui kalau orang-orang yang ia percaya tega menusuknya dengan keji. Sekarang masalahnya, kalau memang mereka berselingkuh dan mengkhianati Alexander, kenapa harus menculik dirinya dan anak-anak?Mereka bebas melakukan apa pun sekarang. Bebas berhubungan, toh, Vallery sudah tidak terikat apa pun dengan Alexander. Kenapa harus menyeret dirinya dan dua bayi tak berdosa? Apa sebenarnya yang mereka inginkan? Pikiran Aira masih bertanya-tanya seraya memeluk kedua anaknya dengan menepuk pelan punggung mereka, saat sebuah jambakan kasar di rambutnya, membuat ia kaget bukan kepalang. Wanita itu memekik tertahan dengan sebelah tangan menahan tangan si penjambak, dan tangan yang lain menutup mulut agar Raka dan Alister tidak ketakutan dengan teriakannya. Pelukan di tubuh mungil Raka dan Alister pun terlepas. Kedua bayi menangis ketakutan. Aira memejamkan mata dengan kuat, menahan sakit dan panas di kulit kepalanya. Dengan mengabaikan rasa sakit i
last updateLast Updated : 2022-10-23
Read more

RAHASIA VALERRY

139Tangan Vallery hampir mencapai tubuhnya, saat Aira menghindar dengan cepat. Tubuh semampai Vallery bahkan hampir terjatuh karena terdorong tenaga sendiri. Terlebih ia melakukannya dengan tenaga penuh. Kemarahan semakin menguasai wanita yang pandai berlenggak-lenggok di atas catwalk itu. Wajahnya terlihat menyeramkan karena terbakar amarah. Terlebih beberapa kali Aira bisa menghindari serangannya. “Kau ingin bermain-main denganku gembel? Apa kau ingin nasibmu sama seperti anak pembantu itu yang berakhir di rumah sakit jiwa?” bentaknya keras. Mata Aira memicing. Tak mengerti dengan ucapan wanita di depannya. “Anak pembantu?” Ia bergumam. “Ya, anak pembantu. Oh, sepertinya kau belum kenal siapa aku, gembel. Biar kuberitahu agar kau mengerti sedang berhadapan dengan siapa!” Vallery berucap dengan angkuh. Wanita itu memperbaiki posisi berdiri. “Aku wanita yang bosan dengan satu lelaki.” Vallery mulai bercerita yang padahal tidak penting sama sekali bagi Aira. Namun, Aira terpaksa
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more

DIA LEBIH MENCINTAIKU

140“Aku ingin kau nikmati dulu tubuh wanita sok suci itu, sebelum kita melanjutkan permainan kita!”“Kau tidak sedang bercanda kan, Sayang?”“Tidak! Aku ingin kau memperkosa dia, agar dia tak punya muka lagi di depan suami tercintanya. Aku benci wanita sok suci!” Suara Vallery menggelegar bak halilintar. Namun sebaliknya, keraguan tampak jelas di wajah pria itu. Ditatapnya Vallery dan Aira bergantian. “Kenapa? Apa kau takut dengan Boss bodohmu itu?” Vallery balik membentak Jo. Tangannya bertolak di pinggang. Jo menggeleng. “Tentu saja tidak, Sayang. Kalau aku takut, tidak akan membawa istri dan anak-anaknya ke sini. Tidak akan juga aku berani menerima tawaran kencanmu sejak awal.”“Kalau begitu, lakukan perintahku! Perkosa ia di depanku sampai kau puas. Setelah itu dia tidak akan punya muka lagi muncul di hadapan suami tercintanya. Dan kita tidak perlu susah-susah menyingkirkannya. Dia akan pergi dengan sendirinya.”“Ide bagus sayang,” ucap Jo akhirnya setelah mendengar penjelasan
last updateLast Updated : 2022-10-24
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
53
DMCA.com Protection Status