Semua Bab IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Bab 101 - Bab 110

530 Bab

DYRA

101Seperti yang sudah direncanakan, hari ini Aira akan menemui wanita yang bahkan belum tahu siapa namanya. Tidak ada sikap aneh yang ia perlihatkan kepada sang suami, karena sejatinya Alexander pun biasa saja. Tidak ada yang mencurigakan. Bahkan lelaki itu semakin hangat terhadap ia dan anak-anak. Pagi hari Aira tetap melayani sang suami sebelum pergi ke kantor. Alexander mendaratkan ciuman hangat di keningnya sebelum benar-benar berangkat. “Titip anak-anak, ya!” bisiknya pelan. Aira hanya menanggapi dengan senyuman anggun. “Upahnya nanti pulang aku bayar tunai,” lanjut lelaki itu semakin berbisik mesra.Aira tahu Alexander tengah menggoda. Lagi-lagi ia hanya tersenyum. Senyum yang bahkan ia tidak tahu apa maksudnya. Karena ia belum tahu apa yang akan terjadi setelah ini, seandainya ada yang disembunyikan lelaki itu bersama wanita si penelepon. Aira menarik napas panjang setelah Alexander masuk mobil dan kendaraan roda empat itu menghilang di balik gerbang.Menunggu waktu yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

KAMU TIDAK MENGENAL DIA

102“Sebelumnya, perkenalkan Mbak, nama saya Aira. Kalau Mbak ingat, kita pernah bertemu di Bali.” Aira tersenyum melihat wanita yang semakin kebingungan melihat ponsel di depan Aira yang terus menyala saat dirinya menghubungi Alexander. Namun, dibalas juga uluran tangan itu dengan menyebut namanya pelan. “Dyra.”“Oh, jadi saya sedang bicara dengan Mbak Dyra?” Ulang Aira untuk lebih meyakinkan diri. Ditatapnya lekat wanita yang usianya ia yakin lebih tua darinya. Mungkin lebih dekat dengan usia Alexander. “Sudah Mbak, tidak perlu menghubungi Bang Sander terus. Karena ponselnya ada di sini.” Aira menunjuk ponsel yang menyala di atas meja. Ucapannya serta merta merubah warna wajah di depannya menjadi pucat. “Mak-sudnya ... Mbak bawa HP Bang Sander?” Wanita itu gagap. Dengan wajah pucat, ditatapnya Aira tak percaya. Kembali Aira tersenyum, lucu melihat wanita di depannya mulai panik. “Ok, mungkin Mbak lupa kalau pernah bertemu saya di Bali.” Aira menjeda kalimat. “Akan saya ingatka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

KE MANA KAMU?

103Alexander baru saja menutup map terakhir dari segunung berkas yang harus ia tanda tangani hari ini. Lelaki itu merentangkan tangan. Merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Kemudian meraih ponsel setelah mendorong tumpukan map di depannya. Segurat senyum tercipta di bibirnya. Sesuatu yang jadi sering sekali ia lakukan semenjak menikah lagi. Padahal dulu otot-otot di wajahnya seolah sudah kaku, saking lama bibirnya tidak dipakai untuk tersenyum. Disandarkan tubuh yang sebenarnya terasa remuk redam, karena semenjak menikah lebih dari seminggu lalu, tidak pernah absen bercinta. Bukan hanya sekali, bahkan dalam sehari bisa melakukan berulang-ulang. Tentu saja lelah, tetapi lelaki itu sangat bahagia karenanya. Melajang lama membuatnya bak menemukan oase di padang pasir, saat kembali menikah lagi. Dahaga yang sekian lama menyiksa, akhirnya bermuara sudah. Jari lelaki itu mulai menyentuh layar ponsel. Tujuannya tentu ingin menghubungi sang istri tercinta. Melakukan video call akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

KAMU ATAU DIA?

104Dengan perasaan yang sudah terasa semrawut di dalam sana, lelaki itu gegas menuju kamar sang anak. Dan mendapati Alister yang baru saja terbangun. Alexander gegas mengambil tubuh mungil yang ditunggui babysitternya. “Siapkan perlengkapan Alister! Aku akan membawanya mencari Aira,” perintahnya dengan mendekap bayi itu, agar tidak menangis. Nina hanya mengangguk dan segera menyiapkan apa yang boss-nya minta. Dengan membawa serta Alister, Alexander pun segera mencari keberadaan Aira yang belum ia tahu di mana. Namun, bukan Alexander namanya kalau tidak bisa menemukan orang hilang, apalagi yang hilang istrinya sendiri. Setelah mengetahui Aira tidak ada di rumah, ia langsung memerintah semua orang untuk mencari keberadaannya. CCTV di pintu gerbang pun dicek untuk melihat dengan perusahaan taxi mana Aira pergi, hingga ia dengan mudah bisa mencari drivernya dan mencari tahu ke mana taxi itu mengantar sang istri. Tak butuh waktu lama, dalam satu jam saja lelaki itu sudah dapat mela
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-12
Baca selengkapnya

JANJI

105Alexander dan wanita bernama Dyra saling lirik sejenak. Sebelum lelaki itu menarik kursi agar lebih dekat dengan Aira dan duduk di sana memangku Raka. “Sayang, bisa tidak kamu susui Alister dulu?” Alexander menatap sendu sang istri, suaranya pelan hingga mungkin hanya Aira yang mendengar. Aira mengalihkan pandangan ke arah wajah Alister yang mendongak menatapnya. Diciumnya pucuk kepala anak itu sebelum berucap. “Baby Al.” Aira bicara dengan menatap mata Alister yang juga menatapnya. “Mulai sekarang, kamu harus kuat seperti Raka, ya, Sayang. Kamu harus kuat seandainya hal paling buruk akan terjadi!”Kening Alexander berkerut demi mendengar ucapan Aira terhadap sang anak. “Kamu bicara apa, Sayang?”Aira memejam. “Segala kemungkinan bisa saja terjadi, Pa. Bahkan yang terburuk sekalipun. Apalagi kalau kamu terus bungkam seperti ini!”Aira menatap tajam Alexander. Ia sangat kesal dengan lelaki yang tak mau jua berkata jujur. Aira juga menyesalkan kenapa Alexander datang lebih cepat,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

RAKA KENAPA?

106Alexander melirik sang istri yang juga meliriknya, sebelum menciumi tangan Aira. Kemudian lelaki itu tampak menarik napas panjang. “Maaf, Dyra. Dengan berat hati tetap kutegaskan kalau aku tidak akan menikahimu!” Tegas Alexander berucap. “Apa?” Suara Dyra naik beberapa oktaf. Wanita kurus yang yakin akan bisa mengintimidasi Alexander dan istrinya itu tampak terlonjak. Suaranya bahkan membuat beberapa pengunjung di meja lain menoleh dan merasa terganggu. “Kau ingin mengingkari janjimu?” Mata Dyra melebar. Alexander menarik napas panjang lagi sebelum menjawab. “Aku justru mengingkari janjiku yang lain kalau menikahimu! Janji yang lebih besar dan kuat daripada janji seorang anak remaja yang baru akil baligh!”“Janji apa maksudmu, Bang?”“Janji untuk setia dan menjaga cinta untuk istriku. Janjiku pada Tuhan yang kuucapkan di depan penghulu dan para saksi. Janji yang aku ucapkan di hari pernikahan kami. Dan bagiku, janji itu lebih besar, kuat, dan penting daripada janji seorang ana
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

KAMU DI MANA?

107Dengan duduk memeluk Alister, Aira terus saja menangis. Matanya bahkan sudah merah dan bengkak, tetapi air yang keluar dari sana sepertinya tidak pernah habis. Dalam sekejap, dunia wanita itu terasa runtuh di atas kepala. Semua menjadi kosong dan gelap. Hanya kesedihan yang kini ia rasakan. Bagaimana tidak? Raka yang beberapa saat lalu masih dipeluknya, kini entah berada di mana dan dengan siapa. Aira bahkan tidak tahu apa sang anak masih baik-baik saja. Anak itu ada yang menculik beberapa saat lalu saat dirinya dan Alexander malah mengurusi wanita yang sama sekali tidak penting. Sekejap ia menyesali kenapa harus datang menemui wanita itu. Andai ia tahu akan seperti ini. Ia lebih mengabaikan rasa penasarannya terhadap seseorang yang terus saja mengemis kepada sang suami. Toh, Alexander pun sejak awal tak memedulikannya. Kenapa ia begitu bernapsu ingin menguaknya?Sekarang nasi sudah menjadi bubur. Raka hilang diculik seseorang. Alexander sudah mengerahkan orang-orangnya untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

BIARKAN AKU PERGI

108“Menurut salah satu orang kita, anak Raka sudah dibawa ke luar kota, Boss.”“Luar kota? Secepat ini?” Mata Alexander melebar mendengar ucapan Jo. “Ya, sepertinya semua sudah direncanakan dengan sangat matang. Mereka langsung membawa anak Raka saat itu juga, saat kita belum bergerak. Makanya kita kehilangan jejak.”Alexander mengusap wajah dengan frustrasi. Berita yang dibawa Jo tentu mengejutkannya. Raka dibawa ke luar kota, itu artinya pencarian semakin sulit. Dan efeknya, sang istri akan semakin sedih. Lalu Alister terbengkalai. Luar biasa efek karena satu kejadian. Pintar sekali si penculik. Dengan sekali bidik, semuanya ia dapatkan. “Apa mereka dapat mengidentifikasi siapa para penculik? Apa motif mereka? Uangkah?”Jo terlihat menggeleng tegas. “Sepertinya bukan, Boss. Kalau mereka mau tebusan, pasti Tuan Muda Alister yang diculik. Lagipula, sampai sekarang tidak ada yang menghubungi, bukan?”Alexander memejam sebelum membuang napas kasar. Benar, sepertinya bukan motif uang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-13
Baca selengkapnya

DEMI ALISTER

109Alexander meniti anak tangga dengan membopong tubuh lemah sang istri yang bergelung dalam pelukannya. Tak terlihat kesulitan sedikit pun meski harus membawa tubuh itu menaiki tangga yang lumayan tinggi dan melingkar. Ia terus membawa tubuh itu ke kamar mereka. Sementara Aira sendiri hanya bisa membenamkan wajahnya ke dada sang suami. Tubuhnya lemah pasca menangis dan meronta-ronta. Tenaganya habis tak tersisa. Bahkan ia sudah tak bisa mengeluarkan lagi air mata. Tidak makan seharian ini membuat tubuhnya sangat lemah. Yang bisa dilakukannya hanya diam menikmati aroma tubuh sang suami yang tidak sewangi biasanya, tetapi masih bisa membuatnya sangat nyaman berada dalam pelukan itu. Alexander membuka pintu kamar dengan kakinya, memasuki ruangan besar dengan nuansa campuran antara warna putih, abu-abu, juga warna biru muda, warna kesukaan sang istri. Sejak menikah mereka memang sepakat memadukan warna-warna kesukaan mereka untuk interior kamar, agar sama-sama merasa nyaman dan betah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya

TITIK TERANG

110Alexander menemui Jo yang sudah menunggunya di bawah. Tangan kanannya itu melaporkan polisi sudah dapat melacak ke mana Raka dibawa. Namun, Alexander ingin menemukan Raka beserta penculiknya lebih dulu daripada polisi. Ia sangat geram dengan penculik itu. “Di mana mereka?” tanya Alexander langsung begitu mereka berhadapan. “Di Bogor, Boss. Perbatasan.”“Apa sudah pasti di sana?” Alexander menatap Jo dengan mata menyipit. “Menurut warga yang memberikan keterangan, ada sepasang laki-laki dan perempuan membawa bayi yang sangat mirip dengan anak Raka ke lingkungan mereka.”“Ok, bagaimana pergerakan orang-orang kita? Aku mau kita menemukan penculik lebih dulu daripada polisi. Aku ingin memberi pelajaran langsung untuk mereka!”“Saya sudah instruksikan agar mereka bergerak lebih cepat daripada polisi. Saya juga sudah menambah jumlah personil.”“Ok. Aku mau berita bagus secepatnya. Pastikan mereka jangan sampai lolos terlalu jauh. Satu lagi! Pastikan Raka ditemukan dalam keadaan tidak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-14
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
53
DMCA.com Protection Status