Semua Bab IBU SUSU UNTUK ANAK PEWARIS: Bab 91 - Bab 100

530 Bab

CINTA YANG MENEMUKAN MUARANYA

91Aira tersenyum, lalu melangkah menuju tempat tidur saat yakin kalau Nina sudah membawa Alister pergi dari depan kamar itu. Ditatapnya wajah yang terpejam dengan napas teratur itu. Lalu tersenyum mengingat Alexander yang merengek seperti anak kecil karena Alister tak kunjung selesai menyusu, hingga akhirnya ia sendiri yang tertidur. Aira duduk di tepi tempat tidur, kemudian menyentuh lembut wajah tenang yang terlelap itu. Tidak ada tanda-tanda dingin, kejam, arogan, atau apa pun yang diperlihatkan lelaki itu saat dirinya terjaga. Yang ada hanya wajah tampan yang tenang, persis wajah Alister versi dewasa. Aira tertegun di tepi tempat tidur. Hidup memang misteri. Tak ada sesiapa yang tahu apa yang akan terjadi esok hari. Beberapa minggu lalu ia dan Randi merencanakan pernikahan. Aira berpikir akan kembali menjalani rumah tangga dengan mantan suami dan ayah dari anaknya itu demi sang anak. Bahkan segala rencana sudah ia susun yang akan direalisasikan setelah acara akad dilaksanakan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-08
Baca selengkapnya

BAYI?

92“Pantas saja Alister begitu suka dan betah berlama-lama menyusu, ternyata memang ....”“Sssttt!” Aira menempelkan telunjuk di bibir Alexander yang berisik. Lelaki itu sejak tadi terus saja membahas perihal itu, bahkan sesaat setelah mereka selesai mengarungi perjalanan indah penuh kenikmatan malam ini. Alexander melepas telunjuk Aira di bibirnya, kemudian menarik tubuh wanita itu hingga mereka kembali saling menempel. Posisi mereka berbaring saling menghadap dalam satu selimut. Sesuatu yang tidak pernah terbayangkan kalau akan berada di atas ranjang yang sama mengingat begitu sulit Aira ditaklukan. “Sejak sekarang, kau harus menyiapkan stamina yang kuat. Karena bukan hanya dua bayi yang harus kau susui. Tapi ada bayi lain ....”“Sssttt!” Kembali Aira menempelkan telunjuk di bibir sang suami yang masih saja berisik. “Bisa tidak jangan membahas hal itu terus?” Mata wanita itu melotot. Wajahnya yang lelah bertambah jengah mendengar sang suami terus saja membahas hal yang sama. “La
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-09
Baca selengkapnya

APA INI?

93Mata Aira melebar sempurna. Binar bahagia dan rasa tak percaya terpancar jelas di sana. Ia seperti tengah bermimpi. Namun, ini mimpi yang benar-benar nyata. Mimpi yang bisa diraih karena ia menjadi istri Alexander. Wanita itu berdiri dengan pandangan diedarkan ke sekeliling, di mana hamparan pasir putih yang dijilati ombak laut berair jernih terhampar luas di depan sana. Keindahan alam yang eksotik, yang terkenal hingga mancanegara itu ada di depan matanya. Keindahan pantai-pantai Bali yang sebelumnya hanya bisa ia lihat di televisi dan ponsel, kini benar terpampang di depan matanya. Dan ternyata, keeksotikan ini lebih indah aslinya daripada yang ia lihat di TV. Lebih terasa indah lagi karena ia berada di sana dalam rangka bulan madu bersama suami tercinta dan anak-anak kesayangan. Alexander memboyong ia dan anak-anak ke sana dalam rangka bulan madu tipis-tipis katanya. Karena sebenarnya lelaki itu ingin mengajak mereka semua ke luar negeri, tetapi karena waktunya belum memungk
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-09
Baca selengkapnya

SESEORANG DARI MASA LALU

94“Sa-yang, kamu di sini?” Alexander bertanya gagap. Suaranya bahkan terdengar bergetar. Namun, bibirnya tetap berusaha tersenyum. Senyuman yang Aira tahu untuk menyembunyikan kekagetannya. Wanita yang duduk dengan bahu berguncang, menoleh, lalu berdiri menghadap Aira. Bersisian dengan Alexander. Aira menatap wanita berwajah basah yang baru kali ini dijumpainya. Wanita yang ia taksir usianya di atasnya, tetapi masih lebih muda dari Alexander. Wanita itu juga menatapnya. Entah tatapan apa, Aira tak bisa menafsirkannya. “Sayang.” Alexander maju, lalu meraih tangan Aira. “Apa anak-anak sudah tidur?”Aira mengerjap. Kemudian mengalihkan pandangan ke arah wajah sang suami yang masih pucat. Wanita itu mengangguk pelan tanpa bicara. “Oh, tumben Alister tidur cepat? Apa dia sudah mulai pengertian dengan papanya? ” Alexander terkekeh, tetapi cepat menutup mulut, saat menyadari raut wajah sang istri yang tidak bersahabat. Sedang dalam mode tak bisa diajak bercanda. Kekakuan tercipta seke
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-09
Baca selengkapnya

JANGAN GANGGU AKU LAGI!

95Alexander terduduk lemas di tepi tempat tidur. Diusapnya wajah dengan frustrasi entah untuk ke berapa kali. Ia heran dengan dirinya. Kenapa jadi selemah ini? Pernikahan dengan Aira adalah sesuatu yang membahagiakan baginya. Pernikahan dengan wanita itu adalah harapannya, kebahagiaannya. Hidupnya terasa sempurna kini, karena bukan hanya dirinya yang bahagia, tetapi juga sang anak, Alister. Dengan Aira ia ingin membangun rumah tangga normal yang penuh kebahagiaan. Dihiasi kehadiran anak-anak yang banyak. Bukan hanya Raka dan Alister, tetapi juga anak-anaknya yang lahir dari rahim Aira. Semua berjalan lancar dan sesuai rencana, hingga beberapa saat menjelang keberangkatan ia dan keluarganya ke sini, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Pesan dari seseorang dari masa lalu yang sedikit banyak punya andil dalam hidupnya dulu. Alexander berusaha tidak terpengaruh dengan kedatangan seseorang itu, karena ia sedang menikmati masa-masa indah pernikahan dengan istri barunya. Terlebih mereka ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-10
Baca selengkapnya

JANGAN BERISIK!

96Aira mengerjap menahan silau dari cahaya lampu di plafon ruangan. Ia terbangun karena merasakan berat di leher dan sekujur tubuhnya. Diliriknya sesuatu yang membelit perut. Tangan kekar yang sangat ia kenali memeluk di sana dengan posesif. Lalu kaki yang menindih pahanya. Dan terakhir suara dengkuran halus yang begitu dekat dengan telinga. Kepala seseorang menyuruk di lehernya. Pantas saja ia merasakan sesuatu yang sangat berat mengimpit tubuhnya, hingga merasakan pegal yang sangat hebat, juga mati rasa di beberapa bagian tubuh. Ternyata ia masih berbaring meringkuk memeluk Alister yang sedang disusui. Namun, entah sejak kapan bayi itu tertidur dan melepaskan mulutnya. Bahkan saat Aira melirik penunjuk waktu digital di atas nakas, benda itu menunjukkan pukul 23.55.Hampir tengah malam, dan ia ketiduran saat menyusui Alister. Suara bisik-bisik dari arah sofa, membuat pandangan wanita itu beralih ke sana. Terlihat dua gadis babysitter yang malu-malu sedang melihat ke arahnya. “Nin
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-10
Baca selengkapnya

KAU CEMBURU!

97“Dasar pemaksaan! Tidak tahu apa kalau aku sedang marah?” Aira menggerutu seraya mengancingkan bajunya. Wanita itu duduk di tepi ranjang. Jam dinding sudah menunjuk di angka empat. Sebentar lagi waktu subuh. Aira terbangun dan langsung mengirim pesan kepada Nina, agar mereka bertukar kamar lagi. Ia ingin segera mandi. Namun, Alexander yang baru terbangun malah melingkarkan kembali tangannya di pinggang wanita itu.“Cepat bangun! Atau Nina dan Riri akan melihatmu tanpa baju!” Aira mengguncang tubuh Alexander yang masih meringkuk dan memeluk pinggangnya.“Akan kupecat mereka kalau berani!” Lelaki itu masih di posisi sama. “Tapi mereka sebentar lagi ke sini. Aku sudah meminta bertukar kamar lagi!”“Kenapa harus bertukar kamar lagi? Aku mau di sini saja. Kalau pindah kamar. Aku tidak akan bisa memilikimu!”Aira berdecak kesal. “Aku mau mandi, Tuan Manja!” Mata Aira melotot, padahal Alexander tidak melihatnya. “Mandi di sini saja!”“Tapi bajuku di sana!”“Kenapa harus mandi sepagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-10
Baca selengkapnya

MENCARI TAHU

98Aira terhenyak, pundaknya meluruh, ia hampir saja loncat. Dibuangnya kasar napas yang tiba-tiba tersengal. Lalu bersikap normal seolah tidak terjadi sesuatu. Wanita paruh baya yang berdiri di pintu, berjalan menghampiri. “Apa yang kamu lakukan di sini?” Hasna mengulang pertanyaan. Rasa heran tersirat jelas di wajahnya yang mulai berkerut di sana-sini. Aira tersenyum untuk menyembunyikan kegugupan. Hasna adalah pekerja Alexander yang setia. Ia akan menyampaikan apa pun kepada majikannya. “Aku sedang mencari berkas kontrak kerja yang dulu kami tandatangani, Bu. Aku kira suamiku menyimpannya di sini, ternyata tidak ada.” Aira memberikan alasan yang masuk akal. “Kontrak kerja?” Kening Hasna yang sudah berkerut, semakin berlipat. “Iya, kontrak kerjaku sebagai ibu susu. Aku ingin menyimpannya sebagai kenangan. Ternyata tidak ada.” Aira terkekeh, geli sendiri mengingat beberapa kali merevisi kontrak itu. “Mungkin Tuan Alex sudah membuangnya, karena merasa tidak memerlukannya lagi.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

KANGEN

99Aira menuruni anak tangga menuju lantai bawah, saat tahu kalau mobil Alexander memasuki halaman. Sang suami baru pulang dari kantor. Ia lekas menyambut lelaki yang sangat dirindukannya itu. Dengan senyum yang selalu mengembangkan dari wajah cantiknya, wanita itu setengah berlari menuju pintu utama. Bahkan seorang pelayan yang hendak membukakan pintu, ia cegah, agar dirinya yang langsung menyambut sang suami. Ini adalah penyambutan pertama dirinya sebagai seorang istri. Istimewa tentu saja. Ia menyambut Alexander pulang dari kantor dengan status sebagai istrinya. Rasanya rindu yang seharian tertahan ingin segera tertunaikan. Pintu terbuka lebar, lelaki bertubuh gagah berdiri di sana. Sorot matanya menyiratkan kerinduan yang sama dengan dirinya. Terang saja, ini hari pertama mereka berpisah seharian, sejak hari pernikahan seminggu lalu. Di mana mereka bahkan tidak pernah berjauhan dalam waktu lebih dari lima menit. Bahkan mandi pun dilakukan bersama-sama. Mereka hanya berpisah saa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya

SIASAT AIRA

100Aira mengerjap berkaki-kali. Dijauhkan benda pipih itu dari telinga. Lalu menatap layarnya yang hanya menampilkan nomor tak dikenal. Tak percaya rasanya ada wanita menelepon sang suami dan memanggilnya dengan sebutan Abang. Siapa dia? Kenapa Alexander tidak pernah mau bercerita jujur? “Halo, Abang! Kamu masih di situ, kan?” Terdengar lagi suara dari seberang. “Tolong jangan blokir lagi nomorku, Bang! Susah payah aku mencari informasi hingga akhirnya bisa mendapatkan nomor Abang. Tidakkah Abang kasihan sama aku? Tidak ingatkah kalau dulu Abang adalah pelindungku?” Suara di seberang terus saja bicara, mungkin mengira kalau Alexander yang tengah mengangkat telepon. Aira masih berusaha menahan diri, bahkan napas pun ia tahan, takut ada kata-kata si penelepon yang luput dari pendengarannya. “Abang! Kenapa diam saja? Kenapa Abang berubah? Ke mana Bang Sander-ku yang dulu? Ke mana Abang yang begitu perhatian dan penuh kasih sayang? Apa karena sekarang Abang sudah banyak duit? Aku sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-10-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
53
DMCA.com Protection Status