Tercium bau masakan enak saat Kaivan dan Amirah memasuki penthouse. Lirikan tunangan menaruh curiga. "Mas, siapa yang berada di dapurmu, jangan-jangan .... ""Ishh kamu itu selalu buruk sangka padaku, mbokya dilihat dulu," tegur Kaivan."Ya, tapi 'kan kita pergi tadi 'ga ada siapa-siapa, kecuali kamu uhmm ... " Amirah cemberut tak karuan. Aroma lezat itu membuatnya cemburu sekaligus kesal. Bisa jadi calon suami memiliki teman kencan lain lagi setelah Celine Dupuis."Hai Mas Ivan!" sambut Aabid menyembul dari balkon mengejutkan pemilik penthouse. "Loh kok Mba Amirah bersamamu, apa kalian memang janjian 'gitu bertemu di sini?"Mantan kakak ipar tersenyum. "Hai 'Bid, senang bertemu dirimu lagi."Namun Kaivan tak sesenang tunangannya. "Brengsek kau, 'Bid! Ku pikir siapa yang berani masuk kemari, dan bagaimana tahu kode pengaman penthouse ini?"Aabid menggaruk kepala yang tidak gatal. Kakak ipar super galak belakangan ini. "Lah Mas lupa, waktu aku dan Khirani berbulan madu ke Eropa!"Oh, i
Baca selengkapnya