Home / Rumah Tangga / KETIKA ISTRI LELAH BERTAHAN / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of KETIKA ISTRI LELAH BERTAHAN: Chapter 51 - Chapter 60

149 Chapters

Part 51. Rasa Itu Masih Sama

"Eh, nggak, Na. Makanya lupain aja, biar nggak jadi utang." Faiq terkekeh pelan. "Nggak papa, kok, ceritain aja. Kali aja Naomi bisa bantu 'kan. Abang udah banyak banget bantuin Naomi, apa salahnya kali ini Naomi yang bantuin Abang buat dapetin restu Om sama Tante." Naomi berkata diiringi tawa pelan. "Udah telat, Na. Dia udah nikah." Faiq berusaha mengakhiri topik yang sejak tadi mereka bahas. Khawatir Naomi akan menjauhinya ketika mengetahui yang sebenarnya secepat ini. "Yaah, kenapa nggak direstui, sih?" Naomi bertanya dengan nada kecewa. Faiq menggeleng pelan. "Sudahlah, Na. Pulang, yuk, udah hampir jam setengah sepuluh. Atau mau pesen menu yang lain lagi," tawar Faiq berusaha mengalihkan perhatian Naomi dari cerita barusan. "Ya, udah, pulang aja. Lain kali kalo nemu lagi yang cocok jangan lupa kabarin Naomi, ya, kali aja Om sama Tante ngerestuin kalo Naomi yang minta.""Siap!"
last updateLast Updated : 2022-09-21
Read more

Part 52. Biarkan Berjalan Semestinya

"Aku tau, Mama sangat marah atas keputusanku ini, tapi Mama juga harus tahu jika sebenarnya akupun ingin bahagia dengan pilihanku," lanjut Raihan dengan hati-hati. "Jika ini pilihanmu, lantas Siapa yang memintamu menikahi Naomi dulu?" tanya Mama Maya dengan tatapan lurus ke depan. "Siapa yang berkali-kali meminta Mama melamar Naomi kepada orang ayahnya? Siapa juga yang bersikeras meminta restu ayah Naomi agar diizinkan untuk menikahi anak semata wayangnya?" "Apa menurutmu Mama yang memintamu untuk menikahi Naomi terlebih dahulu?" Mama Maya mulai terlihat kesal. Kali ini perempuan itu menatap lekat wajah putranya dengan tatapan tajam. Raihan terdiam dengan kepala masih saja tertunduk. Wajah perempuan teduh di hadapannya kini seolah berubah jadi mengerikan. "Maafkan aku, Ma," ucap Raihan dengan nada sendu. Ia menyesal karena merasa sudah salah berucap yang membuat sang mama terpancing emosi."Untuk kali ini aku harap Mama merestui Raihan dan Sena, Ma.
last updateLast Updated : 2022-09-22
Read more

Part 53. Akankah Kembali Kecewa?

Faiq terlihat menghela nafas panjang. Ada kalanya ia malas membahas tentang Naomi bersama sang mama karena tak ingin ia kembali kecewa. "Ia tak pernah pergi." Faiq menjawab singkat. Mama Reni meremas jemari sendiri, memalingkan wajah ke luar jendela menghalau rasa gelisah yang membuncah di dadanya. Berapa saat perempuan itu memilih diam. Dan beberapa kali terlihat menghela nafas panjang. Sejujurnya Mama Reni memiliki alasan sendiri yang sesuai dengan tuntunan agamanya terkait alasan kenapa dirinya tak setuju jika Faiq  menikah dengan Naomi. Karena yang ia tahu, pernikahan dengan garis keturunan terlalu dekat tak begitu dianjurkan meski nyatanya tak dilarang. Persis seperti yang dijelaskan dalam surat Al-ahdzab ayat 50, “Hai Nabi, sesungguhnya Kami telah menghalalkan bagimu istri-istrimu yang telah kamu berikan mas kawinnya dan hamba sahaya yang kamu miliki yang termasuk apa yang kamu peroleh dalam peperangan
last updateLast Updated : 2022-09-23
Read more

Part 54. Faiq Lebih Paham tentang Itu

"Aku berusaha menerima semuanya, dan meyakini jika inilah yang terbaik untukku maupun Naomi. Sayangnya, semua tak berlangsung lama, saat aku tahu bagaimana laki-laki itu memperlakukan Naomi, rasa yang tak pernah hilang kembali menguat, bahkan seolah semakin tak terbantahkan."Mama Reni menyimak kata demi kata sebagai luahan rasa dari Putra sulungnya itu dengan rasa yang bercampur aduk, sedih, haru, rasa bersalah, pun dengan getir yang mendominasi. "Mama hanya tak ingin kelak keluarga kita dan keluarga Paman Dayat akan renggang seandainya kalian punya masalah." Mama Reni membela diri. Sejujurnya sejak dulu itulah yang ia khawatirkan. Faiq tersenyum tipis, senyum yang tampak seperti dipaksakan. "Aku lebih tak ingin melihat Naomi diperlakukan tak baik oleh laki-laki bergelar suami." Faiq berusaha menahan gejolak dalam dada. "Kenapa tak mencoba menjalin hubungan dengan gadis lain, Bang? Mama hanya ingin hubungan k
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Part 55. Sebuah Pengakuan

"Cinta saja tak cukup untuk membuat rumah tangga bahagia, Bang. Nyatanya kita butuh lebih dari itu." Sena berucap dingin. Entah kali keberapa mereka membahas tentang masalah ini meski usia pernikahan baru seumur jagung. Ya, tentang harta, tentang orang tua Raihan yang tak memperlakukannya layaknya seorang menantu dari keluarga kaya raya. Sena tak pernah sadar jika dirinya tak lebih dari secuil duri pengganggu dalam keluarga Raihan. Ia pun tak pernah sadar jika dirinyalah penunjang hancurnya pernikahan Naomi dan Raihan dulu. "Minggu lalu Abang sudah ke rumah Mama, Sayang. Mama mengatakan jika ini tak akan lama. Bersabarlah! Kita hanya perlu membuat mereka percaya jika kita bisa seperti keluarga harmonis lainnya." Raihan menghiba. Sebajingan apapun dirinya tetap saja ia tak ingin menikah berkali-kali dalam waktu terlalu dekat. Bisa-bisa disuntik mati papanya jika itu ia lakukan. "Tapi kapan? Aku lelah dengan keadaan tak dianggap seperti sekarang." Sena menutup wajahnya dengan punggu
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Part 56. Aku Pamit

"Maafkan aku Paman. Do'akan saja setelah ini aku bisa melupakan Naomi dan menganggap Naomi tak lebih dari saudara." Faiq berucap lirih. Ia memaklumi semuanya meski hatinya terasa nyeri. Ayah Dayat bergeming. Jika saja Faiq orang asing bagi Naomi, tak akan ada penolakan selembut apapun keluar dari bibir rentanya. "Kau benar-benar akan pergi persis seperti yang ibumu katakan pada paman kemarin?" Nada suara Ayah Dayat terdengar berat. Mata tuanya menatap sayu pada wajah Faiq. "Semoga ini yang terbaik Paman. Maaf jika aku membuat suasana hati Paman kurang nyaman. Tak ada lagi jawaban dari Ayah Dayat. Keduanya seolah sepakat untuk diam hingga suara salam Naomi terdengar dari pintu depan. "Wa'alaikumussalam," jawab keduanya serempak. Suasana hening kini berubah canggung. Sesuatu yang berbeda begitu pekat dirasa oleh dua laki-laki itu pada pertemuan mereka kali ini. Naomi masuk, berdiri
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

Part 57. Tentang Restu

Kepala laki-laki itu kembali tertunduk dengan terdiam. Tak ada suara yang ke luar, selain deru napas yang berembus cepat dengan dada naik turun. Pun dengan Naomi, perempuan itu sedikit bingung dengan apa yang tengah terjadi. Cukup lama keduanya terdiam dalam keadaan canggung, hingga akhirnya Faiq memilih mengutarakan niatnya yang bertahun terpendam pada perempuan di hadapannya karena merasa lelah memendamnya. "Abang memiliki perasaan istimewa padamu sejak beberapa tahun lalu, Na," lirih Faiq dengan tatapan mata mengarah pada wajah cantik Naomi dengan tatapan sendu. "Terserah kau akan menilai Abang seperti apa, yang pasti, Abang sudah tak ingin memendam semuanya sendiri. Abang pernah berniat melamarmu jauh sebelum kau menikah dengan laki-laki itu, tapi Mama sama Papa tak memberi restu dan itu juga yang membuat Abang memilih menerima tawaran kerja di Malaysia," lanjut Faiq dengan dada bergemuruh. Luka yang berusaha ia pendam kini kembali pe
last updateLast Updated : 2022-09-27
Read more

Part 58. Kedatangan Orang Tua Faiq

Hati Naomi disesaki debar yang tak beraturan. Antara ingin mengiyakan dan rasa tak nyaman pada orang tua mereka kini bertarung di rongga dada. Apakah ia mulai mencintai Faiq? Rasanya terlalu dini untuk menyebutkan jika itu cinta. Namun, perhatian dan ketulusan yang ditunjukkan laki-laki itu bertahun-tahun terhadapnya, lebih dari cukup untuk membuat Naomi jatuh cinta. Perlahan kepala Naomi terangkat. Melafadzkan basmalah demi petunjuk untuk kalimat yang harus ia ucapkan sekarang juga. "Aku akan menunggu hingga restu itu datang. Namun, jika restu itu tak kunjung datang, maka ikhlaskan aku. Aku tak ingin cinta Abang terhadapku membawa Abang pada keburukan."Wajah perempuan itu terlihat sungguh-sungguh. Faiq terdiam sesaat, memaknai setiap kalimat yang baru saja Naomi ucapkan. Sesaat kemudian ia mengangguk pelan dengan bibir tersenyum penuh haru. "Itu artinya, kau menerimaku, Na?" tanya Faiq dengan
last updateLast Updated : 2022-09-28
Read more

Part 59. Undangan Makan Malam

Layar ponsel miliknya yang tiba-tiba menyala membuat Faiq seketika menoleh pada benda tipis berukuran persegi panjang itu. Matanya tertuju pada nama si pengirim pesan, Mama. Seketika Faiq mengalihkan jari-jemarinya sedari tadi sibuk di atas keyboard laptop, lalu beralih meraih ponsel miliknya. [Bang, adikmu akan menikah minggu depan. Apa kau tak berniat untuk pulang meski hanya sehari?][Pulang, ya. Mama kangen sama kamu.] Pesan diakhiri emot sedih bermakna permohonan itu mampu membuat hati Faiq berdesir. Tak naif, ia pun rindu wajah teduh yang tak pernah lelah menyayanginya itu. Meski kini ia lebih banyak diam, tetap saja hatinya menyimpan rindu pada wanita yang telah ia tumpangi rahimnya itu. Beberapa saat ia hanya mematung. Membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika ia pulang di hari berkumpulnya para keluarga dan kemungkinan besar Naomi juga akan ada di sana. Faiq menyandark
last updateLast Updated : 2022-09-29
Read more

Part 60. Apa Aku yang Harus Melamar?

Faiq kembali tersenyum, senyum yang susah payah terbit di bibirnya. Hatinya terlalu sulit menerima pertemuan semacam ini, di mana antara dirinya dan Naomi hanya terpisah jarak beberapa puluh senti meter saja. Perlahan Faiq meraih gelas berisi air minum miliknya. Meneguknya hingga tandas, setelahnya bangkit. "Faiq pamit, ya, Na, Om," ujar Faiq dengan senyum dibuat semanis mungkin saat menatap wajah Ayah Dayat. Ia tak sampai hati untuk berwajah masam di hadapan laki-laki baik itu. "Mau ke mana?" Sang Mama terlihat mengerutkan dahi. Pun dengan papanya. "Faiq lupa kalau masih ada kerjaan yang harus diselesaikan,"ucap Faiq berbohong. Sejujurnya ia hanya ingin menghindar dari semua ini. Menghindar dari apa yang membuatnya merasa sulit untuk bernafas. "Duduklah! Sekarang Mama akan ceritakan apa alasan Mama membohongimu," ucap sekaligus pinta sang mama. Faiq melempar tatapan penuh tanya. Ia tak paham a
last updateLast Updated : 2022-09-30
Read more
PREV
1
...
45678
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status