Naomi mengangguk pasti. "Tak ada lagi alasanku untuk tetap tinggal. Mama sudah mengetahui semuanya dan beliau baik-baik saja. Aku tahu Mama keberatan, tapi aku juga tak ingin mengorbankan kebahagiaanku demi senyum Mama. Itu hanya akan membuat Raihan memandang rendah terhadapku." Naomi tersenyum getir. "Apa Raihan menerima gitu aja kepergianmu, Na?" kejar Nabila. "Entahlah, yang pasti aku sama sekali tak berniat untuk kembali dengan alasan apa pun dan dengan sebab apa pun.""Bagus, Na, Kau berhak bahagia. Laki-laki kalau sudah selingkuh, susah banget buat nyadarinnya. Tepat banget kalo ditinggalin.""Ish, kayak udah pengalaman aja," kekeh Naomi. "Sering liat seliweran di sosial media, Na. laki selingkuh, pas ketahuan sujud-sujud di kaki istri sah, dimaafin, kumat lagi." Nabila mencibir. "Udah, ah, Bil. Raihan adalah masa lalu, dan aku sama sekali tak tertarik untuk membahasnya lagi. Sekarang aku hanya ingin fokus ngerawat Ayah dengan tangan sendiri." Naomi merasakan hatinya berdes
Last Updated : 2022-09-11 Read more