Dea termenung menatap jajanan di depannya. Sekarang adalah acara 3 bulanan kakak iparnya. Berbeda dengan kakak ipar sebelumnya, kali ini wanita itu ikut bersuka cita dengan hadirnya keponakan dan cucu pertama di keluarganya. Evelyn yang memiliki paras cantik sedari tadi menggandeng tangannya. "Temenin Kakak, ya, Dek," pinta Evelyn dengan senyum hangat. Dea menganggukkan kepala. Namun, beberapa saat kemudian wanita itu berucap lagi, "Dik. Di sana ada Andre." Dea hanya mengerutkan alisnya."Sana, temenin. Dia ke sini kan sengaja biar ketemu kamu." Evelyn yang tengah mengandung itu menggodak adik apirnya dengan brutal."Enggak, lah, Mbak. Mas Andre ke sini kan buat nemuin Mas Levi, dan Mbak.""Alasan doang, itu mah. Sana temenin," paksa Evelyn. "Tuh, Ayah juga nyuruh kamu ke sana, loh." Benar saja yang dikatakan Evelyn. Ayahnya tengah melambai tangan, mengode Dea untuk segera mendekat. Dea menghela napas panjang. Ia tak punya alasan untuk menolak panggilan ayahnya sendiri. Meski hatin
Baca selengkapnya