Home / Romansa / DENDAM ISTRI TARUHAN / Chapter 321 - Chapter 330

All Chapters of DENDAM ISTRI TARUHAN: Chapter 321 - Chapter 330

336 Chapters

322

"Mama sama Papa, mau ke mana?" tanya Kevin. Ia sangat risau diusir seperti ini. "Kami mau ke rumah Pak David. Dea hari ini tunangan! Sana pergi!"Namun, jawaban Papanya semakin membuatnya gusar bahkan matanya terbelalak dengan lebar. "Apa!" pekiknya tak percaya. "Dea tunangan?" Kevin nyaris berteriak, napasnya tersengal dan ekspresinya penuh keterkejutan. “Dengan siapa?”Gito menatap putranya dengan dingin, seolah-olah pertanyaan itu adalah lelucon yang tidak pantas. “Bukan urusanmu, Kevin. Kamu sudah kehilangan hak untuk mencampuri hidup Dea sejak kamu menghancurkan pernikahan kalian.”“Tapi, Pa!” Kevin mencoba mendekat, tetapi Gito mengangkat tangan menghentikannya.“Jangan coba-coba menghalangi kami atau mengganggu hidup Dea lagi. Dia sudah cukup menderita karena ulahmu,” ujar pria paruh baya itu tegas. “Kamu pikir dia akan terpuruk selamanya, setelah apa yang kamu lakukan? Tidak, Kevin. Dia pantas bahagia dengan seseorang yang lebih baik darimu.”Rita menyambung ucapan suaminya. “
Read more

323

Kevin menarik napas panjang, berusahq mencari kata-kata yang tepat tanpa harus mengungkapkan kebenaran. “Cha, kerjaanku lagi banyak. Pengunjung toko akgir-akhir ini membeludak, jadi aku harus memastikan semuanya berjalan lancar.” Icha tidak puas dengan jawaban itu. “Aku tahu kamu sudah banyak bekerja, tapi kenapa kamu nggak pernah cerita apa saja yang kamu kerjain, Mas? Aku curiga kamu rahasiain sesuatu dariku.” Kevin mendecak sangat keras. Jantungnya berdetak kencang. “Rahasia apaan, sih, Cha.” tanpa sadar suaranya meninggi. Icha masih terlihat ragu, tetapi ia memilih untuk tidak memperpanjang pembicaraan. “Oke gausah dibahas, tapi jangan buat aku semakin curiga, ya, Mas.” Kevin mengangguk, langsung melengos pergi meninggalkan istrinya. Sementara itu, di rumah Zahra, Kevin dan Zahra sedang merencanakan langkah selanjutnya. Mereka tahu bahwa pernikahan mereka harus tetap rahasia dari Icha, tetapi juga ingin mempersiapkan diri untuk masa depan bersama. “Mas, kita harus lebih hati
Read more

324

Beberapa Minggu Kemudian, Kevin terkejut mendapat telepon dari ART yang ia sewa untuk menjaga Icha. Seharian ini ia disibukkan dengan rekaman akhir bulan, jadi ia tak sadar mendapatkan spam telepon tersebut. Di telepon, sang ART mengatakan jika Icha telah dibawa ke ruang persalinan. Jantungnya berdegup kencang saat ia bergegas menuju rumah sakit, pikiran bercampur aduk antara rasa khawatir dan gugup. Sesampainya di sana, Kevin melihat ART-nya menunggu di depan ruang persalinan dengan wajah cemas. “Kevin, kamu di mana saja? Icha sudah hampir melahirkan!” ucap wanita paruh baya itu tegas. Cara bicara ART tersebut memang tidak sopan pada Kevin. Hal ini dikarenakan ART tersebut adalah kiriman dari Rita yang sudah bekerja di rumah orang tuanya dari lama. Waktu yang dihabiskan ART tersebut dengan orang tuanya membuat Kevin menjadi segan. Kevin hanya bisa meminta maaf dan langsung mendekati pintu ruang persalinan. Beberapa menit kemudian, seorang perawat keluar dengan senyum hangat. “Bayi
Read more

325

"Bicara saja, De. Aku tidak akan marah. Cukup jawab saja, apa yang membuatmu sangat resah. Bahkan selama menyiapkan pernikahan, pikiranmu seakan tidak ada di sini. Atau kamu terpaksa menikah denganku? Apa kita batalkan saja pernikahan kita?"Mata Dea langsung terbelalak mendengar pertanyaan tersebut. "Astaghfirullahaldzim! Mas, kok ngomong gitu," pekiknya hampir histeris. Ia merasa pertanyaan Andre sangat keterlaluan.Lelaki itu hanya menghela napas. Sorot matanya sangat sendu, membuat Dea semakin merasa bersalah."Aku sama sekali tidak ada pikiran untuk membatalkan pernikahan ini, Mas.""Bener? Tapi kenapa kamu seperti itu." Andre menatap calon istrinya semakin intens, seperti ia berusaha menghipnotis Dea agar mau mengeluarkan semua hal yang dipikirkannya."Aku hanya ngerasa tuhan nggak adil aja sama aku, Mas." Dea menjawabnya sambil wajah tertunduk."Nggak adil, bagaimana, Sayang?""Butuh dua tahun untuk aku keluar dari trauma. Sedangkan pelaku yang membuatku trauma, sekarang sangat
Read more

326

Mata Kevin langsung membelalak membaca pesan itu. Jantungnya berdetak lebih cepat. Ia segera melirik Icha yang masih terlelap di sebelahnya, memastikan wanita itu tidak menyadari kegelisahannya. Dengan hati-hati, ia berdiri dan meletakkan bayi mereka di dalam boks, lalu bergegas menuju pintu depan.Saat ia membuka pintu, seorang wanita berdiri di sana dengan wajah penuh emosi yang sulit ditebak. Angin malam berhembus pelan, menambah vibes dingin di sunyinya malam. Kevin menatap tamunya dengan raut wajah terkejut.“Zahra?” bisiknya hampir tidak percaya.Wanita bercadar itu menatap suaminya dengan sendu. Kevin segera keluar dari menutup pintu. Ia menggeret istri keduanya menjauh dari rumah. "Kenapa kamu ke sini?" pertanyaannya terdengar sangat risau, karena keberadaan Zahra yang mendadak."A-aku, kangen.""Kangen?" Kevin seakan tak percaya dengan perkataan wanita itu. Namun, anggukan Zahra menjelaskan semuanya."Bukannya kamu sendiri yang tidak masalah kalau aku tak mengunjungimu. Kenap
Read more

327

Hari pernikahan Dea dan Andre sudah tiba. Kini Dea menatap bayangannya di cermin. Gaun putih yang indah itu membuatnya terlihat seperti seorang ratu. Dea menarik napas panjang, mencoba menenangkan degup jantungnya yang terasa tak beraturan. Di balik senyuman lembutnya, ada perasaan gugup yang tak bisa ia abaikan. Ini adalah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh keluarganya. Hari yang menjadi babak baru dalam hidupnya. "Dea, kamu cantik sekali," puji Nala sambil menatap putrinya dengan mata berkaca-kaca. Ia berdiri di samping Dea, tangannya lembut membetulkan veil yang tersemat di kepala putrinya. "Andre pasti akan sangat bahagia melihatmu."Tak hanya Nala, Rita juga menatapnya penuh haru. "Kamu sangat cantik, Sayang." Wanita itu mengatakannya penuh haru. Bahkan air matanya lolos saat menggenggam tangan mantan menantunya.Dea tersenyum kecil, lalu mengangguk. “Terimakasih, Mas. Sekarang aku agak gugup.”"Itu wajar, Sayang," sahut Nala sambil menggenggam tangan putrinya. "Tapi ingat, ka
Read more

328

Di rumah, Icha duduk sendirian di kamar dengan bibir mencebik. Ia tahu Kevin pergi tanpa izin, dan ia tidak suka ketika suaminya tiba-tiba menghilang seperti itu. Pikiran-pikiran buruk mulai menghantuinya, terlebih karena ia tahu pernikahan Dea berlangsung hari ini."Jadi iri liat pesta pernikahan dia. Apalagi mertua nempel banget lagi. Padahal aku menantu mereka, tapi sampe sekarang gak pernah ketemu." Dia menggeser tiap slide yang ada di postingan beberapa undangan di acara pernikahan Dea dan Andre. "Ga adil banget. Padahal aku udah ngelahirin cucu buat mereka, tapi malah sibuk ngurusin acaranya Dea. Minimal jenguk sekali kek. Ini dari lahir sama umur sebulan, mertua ga kelihatanbatang hidungnya." Icha menatap bayinya dengan sendu. Dia merasa nasib bayinya sangat malang. "Andai aja, ada Mama Papa. Pasti kamu disayang banget, Dek." Wanita itu teringat pada orang tuanya yang mendekam di balik jeruji. Sekelebat ia melihat kemiripan bayi yang ia lahirkan dengan Seno dan Maya. Kulit ya
Read more

329

Di ruang tamu, seorang wanita bergamis duduk dengan tenang. Sosok itu membuat darah Icha mendidih seketika.“Kamu?!” seru Icha dengan nada tinggi, tanpa mencoba menyembunyikan kemarahannya.Zahra, yang mengenakan gamis hitam bangkit perlahan. Meski matanya tampak tenang, tubuhnya sedikit gemetar karena situasi yang ia tahu akan sulit.“Iya, Mbak Icha,” jawab Zahra pelan. “Saya diminta Mas Kevin datang.”"Dasar perempuan gatel! Apa-apaan kamu tiba-tiba nggak pake cadar gitu. Mau menggoda suami saya, ya!" Icha melirik Kevin dengan tatapan penuh emosi. “Mas, kamu tega banget bawa dia ke sini?! ngapain kamu suruh datang ke rumah kita?!”“Cha, tenang dulu. Aku cuma—”“Tenang?!” potong Icha tajam. “Kamu mau aku tenang sementara kamu bawa perempuan ini ke rumah kita?! Aku istrimu, Kevin! Dia itu cuma... cuma-”“Saya cuma apa, Mbak?” Zahra menyela lembut, tetapi nadanya tegas. “Kalau saya hanya dianggap sebagai masalah, saya mohon maaf. Tapi saya di sini untuk menyelesaikan semuanya, biar ng
Read more

330

Kevin menatap Zahra sejenak. Pikirannya bergemuruh, tetapi bibirnya akhirnya lolos begitu saja mengungkapkan kenyataan yang selama ini dia sembunyikan. "Zahra adalah istriku, Cha. Dia madumu. Kami sudah menikah secara sah baik di mata hukum maupun agama."Pernyataan itu jatuh seperti petir di siang bolong. Icha menatap Kevin dengan mata membelalak, wajahnya memerah karena amarah yang langsung memuncak. Tubuhnya gemetar, hampir tak mampu berdiri.“Apa?!” jerit Icha dengan suara yang pecah. “Kamu bilang dia MADUKU?! Kamu sudah menikah lagi tanpa bilang apa-apa padaku?!”Pria itu menatap Icha selembut mungkin, berusaha menenangkan. Namun, kata-kata yang ia siapkan tak mampu menahan badai yang jelas sudah datang. “Cha, aku bisa jelaskan. Seharusnya bilang dari awal. Tapi-”“JELASKAN APA?!” potong Icha dengan teriakan melengking. “Kamu menikah lagi di belakangku, Kevin! Kamu mengkhianatiku! Kamu membawanya ke sini, dan kamu pikir aku akan menerima begitu saja?!”Zahra yang berdiri di sampi
Read more

331

Kevin berdiri terpaku, jantungnya berdegup kencang. Kata-kata Icha tadi seperti pisau yang terus-menerus mengirisnya. Ia ingin mengejar wanita itu, tetapi tubuhnya terasa kaku. Di sebelahnya, Zahra menggenggam tangan di depan dada, matanya berkaca-kaca, penuh rasa bersalah.“Mas, mungkin aku seharusnya tidak datang ke sini,” Zahra berbisik pelan. “Kehadiranku hanya memperburuk keadaan.”Kevin menoleh, pandangannya gelap. “Zahra, ini bukan salahmu. Semua ini salahku. Aku yang mengambil keputusan bodoh, dan sekarang aku harus menanggung akibatnya.”Sebelum Zahra bisa menjawab, suara pintu yang dibanting terdengar keras dari arah kamar. Icha muncul kembali dengan sebuah koper besar di tangannya. Tanpa menoleh sedikit pun ke arah Kevin atau Zahra, ia berjalan cepat menuju pintu depan.“Cha, tunggu!” Kevin akhirnya bergerak, berusaha menghentikan istrinya. Ia memegang lengan Icha, tetapi wanita itu menepisnya dengan kasar.“Jangan sentuh aku, Kevin!” seru Icha dengan air mata yang masih me
Read more
PREV
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status