Beranda / Urban / Suami Bayaran / Bab 131 - Bab 140

Semua Bab Suami Bayaran : Bab 131 - Bab 140

154 Bab

Extra-part 36

Ervin Aditya POVPagi ini aku menunggu Luna yang baru saja masuk di sebuah ruangan untuk menjalani prosedur kuretase. Aku sampai meminta kepada dokter untuk melakukan bius total pada Luna mengingat dirinya salah satu orang yang terlalu sering mengingat-ingat rasa sakit yang dialaminya. Dulu sebelum Eric lahir, ia sudah takut jika proses kelahiran anaknya akan lebih sakit dari tes-tes saat kami program hamil. Kini setelah Eric lahir dan Luna hamil kembali namun justru mengalami kejadian seperti ini, ia takut rasa sakitnya lebih parah daripada saat melahirkan Eric. "Vin," sebuah suara yang sudah aku kenal datang dari arah amping kiri. Saat aku menoleh tampak di sana Mama Kartika dan Tante Liz datang ke rumah sakit. Ya Tuhan....Aku lupa untuk memberitahukan kepada Mama agar tidak memberitahu kepada keluarga besarnya tentang semua kejadian ini. Dan kini sepertinya semua sudah terlambat karena Mama dan Tante Liz langsung menyerangku dengan berbagai pertanyaan tentang Luna. Aku hanya bis
Baca selengkapnya

Extra-part 37

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVCeklek....Aku menolehkan kepalaku saat mendengar ada orang yang membuka pintu ruanganku. Aku tersenyum saat melihat Ervin yang masuk ke ruanganku kembali. Sejak tadi kami belum memiliki waktu untuk berbicara berdua saja. Aku memilih diam hingga Ervin berhenti berjalan di dekat ranjang tempat tidurku dan ia langsung duduk di pinggiran ranjang. Kami masih sama-sama terdiam kali ini, tidak ada satupun dari kami yang bersuara hingga akhirnya aku menundukkan pandanganku saat merasakan Ervin yang sedang memegang tanganku dan ia taruh di atas pahanya yang berbalut celana jeans warna biru. "Better?" Hanya satu kata yang keluar dari bibir Ervin sore ini namun telah berhasil membuatku mengangkat pandanganku lagi untuk menatapnya. "Alhamdulillah," jawabku sambil menganggukkan kepala. "Setidaknya dengan kejadian ini membuat kita menjadi team yang lebih solid dalam menghadapi segala cobaan yang hadir di dalam rumah tangga kita. Semoga cukup sekali ini saja, Vi
Baca selengkapnya

Extra-part 38

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVSetelah beberapa hari di rumah sakit, akhirnya aku diijinkan pulang ke rumah. Walau sebenarnya aku tidak harus berlama-lama di sana, namun itu semua adalah kehendak Ervin dengan segala argumentasinya yang disetujui oleh rumah sakit. Saat kami tiba di rumah, suasana rumah cukup sepi. Eric tidak ada di rumah padahal yang aku rindukan adalah kehadirannya. "Vin, Eric dijemput dong. Aku kangen banget sama dia," kataku sambil mulai duduk di ranjang kamar tidur yang ada di kamar kami. Ervin yang baru saja meletakkan travel bag di atas meja yang ada di dekat walk in closet kamar kami, langsung membalikkan tubuhnya untuk menghadap diriku. Ia melipat tangannya di depan dada. "Eric lagi di rumah Omanya dan besok giliran Opanya sebelum pindah ke Surabaya. Aku rasa kalo aku ambil Eric sekarang Papa bakalan merasa diperlakukan tidak adil."Aku menghela napas panjang. "Tapi aku kangen sama dia.""Kondisi kamu masih belum stabil. Kalo kamu sudah sehat baru kamu aku
Baca selengkapnya

Extra-part 39

Kaluna Maharani Atmaji Putri POV Sejak siang hari, Ervin memilih meninggalkan aku untuk pergi ke tempat gym langganannya. Hingga sore ini pun dia belum pulang ke rumah. Aku tahu sebenarnya dia sedang menghindariku. Aku yang tetap teguh pada pendirianku untuk tidak memilih dari dua pilihan yang diberikan Ervin hanya bisa pasrah menerima konsekuensi atas kemarahan Ervin sambil berharap ia tidak akan lama kecewa dan marah atas tindakanku ini. Suara bel pintu rumah yang dibunyikan beberapa kali membuatku harus mengakhiri analisa laporan budget acara pernikahan salah satu klienku. Aku berdiri dari posisi dudukku dan keluar dari kamar. Sepanjang jalan aku turun ke lantai satu, bel tidak berhenti berbunyi. Entah siapa orang gila yang membuat gaduh dengan bermain bel itu. Aku semakin mempercepat langkahku untuk sampai di pintu depan dan membukanya. Ceklek....Saat pintu itu terbuka, sosok Hilda sudah ada di hadapanku dan kini ia membuka kacamata hitam keluaran rumah mode Dior yang membingka
Baca selengkapnya

Extra-part 40

Ervin Aditya POVAku tidak tau bagaimana bisa aku mengatakan hal segila itu kepada Luna tadi siang. Sejujurnya aku sendiri cukup shock dengan apa yang aku katakan kepadanya. Seketika muncul rasa takut di dalam hatiku jika pada akhirnya nanti Luna mengambil keputusan untuk memilih pekerjaannya daripada aku. Ah, aku bisa mati jika Luna memilih meninggalkanku dan membawa Eric bersamanya. Tolol. Lo bener-bener tolol, Vin. Aku terus mengatakan kata-kata itu di dalam kepalaku. Sepertinya kali ini aku benar-benar salah langkah. Tidak mau menjadi uring-uringan, aku memilih mengambil perlengkapan gym dan menuju ke tempat di mana aku menjadi member gym tersebut. Saat sampai di sana, aku langsung melakukan kegiatan yang biasa aku lakukan. Walau sudah lebih dari tiga tahun menjadi member di gym ini, namun terkadang masih saja ada orang yang berniat menggodaku. Shitt...Bukan aku sok percaya diri, namun aku adalah mantan laki-laki yang bisa di booking sehingga aku bisa membedakan mana perempuan
Baca selengkapnya

Extra-part 41

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVHari ini aku mengantarkan Ervin ke Yogyakarta Internasional Airport setelah mengantarkan Eric ke sekolahnya. Jangan tanya bagaimana perasaanku apalagi perasaan para istri yang sering ditinggal suaminya "tugas" di luar kota atau luar negri. Tentunya sebagai istri, aku memiliki sedikit rasa takut di dalam hatiku. Aku takut Ervin akan memiliki selingkuhan atau minimal ban serep yang bisa ia jamah setiap kali dirinya jauh dariku. Apalagi suamiku seorang model yang tentunya secara fisik ia good looking. Selama menikah dengannya aku tahu jika banyak wanita yang rela memberikan tubuhnya kepada Ervin secara cuma-cuma andai ia mau menanggapinya. Kenyataan itu semua yang kadang selalu bisa membuatku panas dingin dibuatnya tidak peduli jika kami telah lama menikah. "Kamu, jaga diri baik-baik ya, Lun di sini. Kalo ada apa-apa telepon aku secepatnya.""Memang kalo aku telepon kamu secepatnya, kamu bakalan langsung pulang, Vin?" Tanyaku tanpa basa basi. Ervin just
Baca selengkapnya

Extra-part 42

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVSiang ini kami sekeluarga minus Ervin dan Eric sedang berkumpul bersama di sebuah restoran keluarga dengan konsep gubug. Menu lobster dan berbagai macam teman-temannya menghiasi meja kami saat ini. Kami mengobrol dengan santai seolah kami ini adalah keluarga yang masih sangat sering berkumpul menjadi satu. Tidak terpecah belah bahkan hingga Papa tinggal di Dubai. "Dua Minggu lagi kita liburan bareng, ya?" Ajakan Papa membuat kami semua diam dan menatapnya dengan fokus. "Liburan bareng ke mana, Pa?" Tanyaku kepada Papa karena dua Minggu lagi suamiku masih belum pulang dari luar negri. Jika aku harus mengurus Eric seorang diri ketika liburan ini, bisa dipastikan aku akan sedikit kewalahan. Mengurus seorang anak berusia 3 tahunan yang sedang aktif-aktifnya tentunya bukanlah hal mudah untuk dilakukan. "Off-road ke Bali."Mama yang baru saja meminum lemon tea-nya langsung terbatuk-batuk saat mendengar jawaban singkat Papa. Reflek aku langsung mengelus p
Baca selengkapnya

Extra-part 43

Ervin Aditya POV Beberapa hari jauh dari Luna benar-benar cobaan berat untukku. Aku selalu merindukan Luna dan Eric setiap kali pekerjaanku telah berakhir. Andai saja ia adalah istri yang mau diajak ke sana ke sini mengikuti suami bekerja, pasti aku akan dengan senang hati mengajaknya. Walau Luna tak pernah mengatakannya secara jujur kepadaku, aku sangat tahu jika ia tidak pernah membuang kesempatan setiap kali aku jauh darinya untuk fokus bekerja. Ia akan sangat sibuk setiap Eric berangkat ke sekolah. Luna akan pergi ke kantor wedding organizer miliknya, lalu ke cafe. Rasanya aku ingin pensiun dari pekerjaan yang aku geluti ini, tapi Luna masih melarangnya. Menurut Luna yang sangat berpikiran realistis serta dewasa itu, jika aku mundur saat ini pastinya rugi besar. Dunia modelling hanya sementara selagi tawaran pekerjaan masih mengalir maka lebih baik diterima. Terlebih penghasilanku kebanyakan dalam bentuk dollar Amerika. Tentu saja Luna akan tersenyum lebar jika rupiah melemah da
Baca selengkapnya

Extra-part 44

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVSaat Ervin berada di luar negri seperti saat ini adalah saat-saat yang paling bisa aku gunakan untuk memaksimalkan waktu untuk bekerja. Selama hampir dua Minggu kami berpisah, tidak ada hari tanpa kami akan saling melepas rindu melalui video call. Tentu saja selain untuk menjaga hubungan kami agar tetap baik-baik saja tentunya Ervin tidak mau Eric kehilangan figur dirinya sebagai seorang Papa. Aku cukup salut kepada Ervin yang benar-benar memprioritaskan kami berdua. Berbeda dengan banyak laki-laki yang mungkin akan senang ketika jauh dari istri karena bebas untuk berkumpul bersama teman-temannya, Ervin begitu sering terlihat sedih saat jauh dari Eric. Sampai aku bisa menyimpulkan bahwa Ervin benar-benar siap memiliki anak dan menjalankan perannya sebagai seorang ayah. Masa-masa dirinya menikmati kehidupan bebasnya mungkin sudah ia lalui dulu sebelum kami berkenalan hingga menikah. Sebenarnya aku cukup kaget dengan informasi dari Ervin yang mengatakan
Baca selengkapnya

Extra-part 45

Kaluna Maharani Atmaji Putri POVHari ini aku mendapatkan sebuah kabar yang cukup mengejutkan dari Papa. Papa mengatakan kepadaku jika dirinya sudah berhasil membuat Kimaya setuju untuk menikah. Aku cukup kaget hingga tidak bisa berkata apapun. Jika Papa dan Kimaya menikah, maka usia ibu sambungku lebih muda daripada diriku. Bahkan usia Kimaya sebaya dengan Ervin. Walau aku sedikit kecewa karena Mama dan Papa tidak akan pernah bersama kembali, namun aku berusaha untuk tetap bahagia dan bisa menerima semua ini demi Papa. Bahkan saat ini karena Papa masih harus menemani Kimaya di Bali, Aku, Mama, Ruben, Tiara dan Eric pulang lebih dulu menggunakan pesawat. Saat kami semua sudah menunggu jam keberangkatan pesawat kami ke Jogja, aku mencoba berbicara dengan Mama. "Ma?" Panggilku pelan. Aku rasa ini waktu yang baik untuk berbicara dari hati ke hati dengan Mama. Mumpung Eric sedang bersama Tiara dan Ruben. "Ya?""Aku boleh tanya sesuatu sama Mama?"Mama tertawa kecil di sebelahku. Setel
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status