Happy Reading*****"Mas, ini. Kenapa coba?" Risma menatap tak percaya pada suaminya. "Yang, aku takut kehilanganmu. Kalau sampai ada apa-apa saat melahirkan. Bukannya aku yang akan disalahkan?" Wajah Riswan memucat. "Lagian aku takut denger kesakitan kayak tadi itu."Bukannya bersedih ketika mendengar perkataan sang suami, Risma malah tertawa. "Mas, itu aneh banget. Setiap perempuan pasti akan mengalami proses melahirkan. Aku perempuan normal. Nggak mungkin, dong menolak atau takut. Ingat, ya. Jihat seorang perempuan itu adalah ketika dia dalam proses melahirkan seorang bayi sebagai penerus keturunan.""Iya, tapi aku nggak tega, Yang.""Sudahlah, nggak usah kayak gitu. Serahkan semua sama Allah. Berdoa semua akan dilancarkan. Belum juga proses buat anak, dah, ketakutan duluan." Risma sedikit menjauh dari suaminya. Mencoba menelepon suami Intan kembali. Beberapa kali, belum juga terangkat. Cepat dia beralih menelepon orang tua sahabatnya. Baru dering pertama sudah diangkat. "Assala
Baca selengkapnya